Saat itu, setelah Chanyeol telah keluar dari rumah besar milik ayahnya, ia tidak mengetahui kalau gerak-geriknya tengah diamati oleh seseorang. Setelah Chanyeol sudah melaju keluar dari gerbang, seseorang itu lantas berjalan memasuki rumah.
Ia tampak membenahi topi hitam untuk menyembunyikan bekas luka di wajahnya dan menunduk ke arah Taeyong yang pada saat itu akan melewatinya. Ia tampak mengabaikan tatapan heran Taeyong yang mengarah padanya. Mungkin karena ini pertama kalinya ia menginjakkan kaki di sini. Ia membiarkan Taeyoung pergi keluar dari pintu ruang utama.
Ia menyeringai, membuat kesan seram pada wajahnya lebih kentara. Langkahnya mendekati So-Ri yang tampak terduduk gusar di sofa ruang tengah.
"Kau sedang didesak oleh putramu?" So-Ri mendongak saat seseorang itu telah berada tepat di depannya. Seseorang itu mengeluarkan senyum meremehkan padanya. "Oh maaf. Putra tirimu."
"Bukankah kau sudah ku tumpangi hidup, Yeosik? Diamlah!" Seseorang itu-Yeosik-malah terkekeh tanpa sebab.
"Mau kubantu membereskan anak itu?"
So-Ri menatap dengan tajam, "Jaga ucapanmu!"
"Mengapa? Bukankah kau harusnya senang jika dia yang selalu menghambat rencanamu untuk menguasai otak ayahnya hilang selamanya?" bisik Yeosik yang membuat So-Ri semakin geram.
"Jika semudah itu, sudah kulakukan sejak lama. Namun pria itu akan bertindak lebih lanjut," ujar So-Ri, entah mengarah ke siapa. Wanita itu mendesah kesal. "Mungkin dia mulai curiga denganku, atau malah masih menaruh perasaan dengan anak itu."
"Maksudmu, suamimu?" Yeosik tertawa saat mendengar ucapannya sendiri. "Bahkan suami bodohmu sudah termakan omongan busukmu dan mengusir anak itu dari rumah ini. Bagaimana mungkin dia memiliki perasaan memuakkan antara anak dan ayah, sedangkan dia sendiri yang telah membuat putranya menderita? Sungguh ironis."
So-Ri berdecak. Ia menyilangkan tangan di depan dada, menatap nyalang ke arah Yeosik. Jika bukan karena orang itu pernah bersekutu dengannya, jangan harap So-Ri akan mengeluarkan kedok busuknya di depan siapapun.
"Sayangnya dia tidak pernah mengusirnya, aku muak kalau harus mengatakan pria bodoh itu selalu merasa bersalah," So-Ri mendesah kasar. "Setiap malam selalu memandangi foto istri dan putranya, dan disaat aku mulai menghasut selalu tidak berhasil. Setelahnya Chanyeol keluar dari rumah ini, pria itu sudah tidak mudah lagi termakan omonganku.
"Walau dia masih belum mengetahui niatku yang sesungguhnya, namun tentu aku kesal. Satu-satunya cara agar aku tetap bisa bertahan adalah dengan mengandalkan Taeyoung. Dia yang nantinya harus menggantikan kekuasaannya."
"Apa rencanamu?" Yeosik penasaran. So-Ri adalah wanita ular yang sangat beracun. Ia jadi menantikan rencana busuk apa lagi yang akan wanita itu keluarkan. Terakhir yang ia tahu, wanita itu dengan liciknya membuat skenario agar menerima tunjangan atas kematian suami pertamanya. Tentu saja dengan campur tangan Yeosik sebagai 'kolega'.
So-Ri malah menyeringai, ia lalu melempar asal sebuah foto ke atas meja. Menampilkan gambar seorang perempuan dengan laki-laki kecil yang sedang digandeng. "Kau tau siapa itu?"
"Apa maksudmu?" Yeosik menaikkan sebelah alis.
"Dia perempuan yang membuatmu seperti sekarang ini," So-Ri semakin melebarkan seringainya saat melihat perubahan ekspresi dari Yeosik. "Entah ini sebuah keberuntungan atau malapetaka, anak ingusan itu akhirnya memiliki kelemahan. Dan saat aku menyelidikinya lebih lanjut, aku malah menemukan hal yang diluar dugaan."
Benar, saat So-Ri sedang menelusuri latar belakang perempuan itu, memang tidak banyak yang bisa ia temukan. Namun ada satu hal yang membuatnya serasa mendapatkan kartu ace. Kekasih Chanyeol lah yang membuat kedok kejahatan Yeosik kembali terbuka.

KAMU SEDANG MEMBACA
?????? | Chanyeol ? Jisoo |
RomanceJisoo adalah anak sulung, dia memiliki adik yang istimewa. Hidupnya saat ini masih berjalan dengan semestinya, rapi dan terencana. Kemudian, bertemu dengan seseorang membuat sedikit perubahan dalam dunianya. Namanya Park Chanyeol, pria yang tidak me...