抖阴社区

Part 2

43.7K 1.9K 53
                                        

Bandara Internasional Soekarno-Hatta

Akhirnya hari yang telah ditunggu-tunggu oleh Thania pun tiba, ia sudah tidak sabar untuk menetap dan memulai hari-harinya di New York. Sedari pagi ia telah siap dan berdandan dengan cantik. Ia tampak casual mengenakan jaket denim dipadukan dengan skinny jeans navy yang membalut tubuh tinggi langsingnya dengan sempurna. Rambut panjangnya diikat menjadi satu ke belakang, walau sederhana namun tidak mengurangi kadar kecantikan yang dimiliki gadis itu. Ia memang tidak perlu tampil mencolok hanya untuk mendapatkan perhatian orang-orang disekitarnya, karena aura seorang Thania Callasandra Moran telah menguar dan membuatnya selalu menjadi pusat perhatian.

Kedua orangtuanya dengan setia menemani Thania di ruang tunggu VVIP yang khusus disiapkan untuk mereka. Sesampainya di New York Thania akan dijemput oleh sang kakak nanti, sedangkan disini Thomas dan Clara yang melepas kepergiannya menggunakan private jet milik keluarga Moran.

"Apa Thatha tidak mau berubah pikiran dan membatalkan pernerbanganmu nak?" bujuk Thomas kepada sang putri tercinta

Thomas mencoba peruntungannya kembali, siapa tau sang putri akan mengurungkan niatnya untuk pergi dan menetap di New York.

Thania terkekeh sambil memeluk lengan sang ayah dengan erat "Ayolah Pa, aku hanya pergi untuk mencoba pengalaman baru dan hidup mandiri bukannya berperang"

"Kau tidak kasihan pada Papa? Siapa yang akan menjaga pria tua ini?" tanya Thomas menunjuk dirinya sendiri

Thomas pun memasang mimik wajah sesedih mungkin yang sangat terlihat dibuat-buat sambil menatap putri cantiknya.

"Siapa yang berani mengatakan jika Papaku ini sudah tua? Papa masih sangat tampan dan gagah. Aku yakin Papa bahkan bisa menggaet gadis-gadis muda diluar sana" bisik Thania sambil tergelak

Clara berdecak dan ikut menimpali percakapan ayah dan anak itu "Jangan mengajari Papamu yang tidak-tidak"

Thania dan Thomas kompak memasang cengiran lebar kearah sang ibu. Clara yang melihatnya hanya bisa memutar bola matanya jengah. Thania tertawa lalu mengangkat tangannya, memperlihatkan jari telunjuk dan tengah membentuk simpul peace.

"Ma ayolah aku hanya bercanda. Lagipula Papa itu bucinnya Mama jadi tidak mungkin macam-macam. Dan papa tolong jaga baik-baik mamaku yang paling cantik sejagat raya ini ya" kini giliran Clara yang mendapat pelukan hangat dari sang putri tersayang

Clara mengelus puncak kepala putrinya dengan penuh kasih dan mengecup kedua pipi Thania diikuti oleh Thomas juga melakukan hal yang sama.

"Ingat jaga kesehatan kalian. Papa juga jangan terlalu sibuk di kantor dan harus sering-sering menemani Mama di rumah"

Thania berkata sambil melirik jam tangan Rolex yang menghiasi pergelangan tangan kirinya—hadiah ulang tahun yang diberikan oleh sang ayah tahun lalu.

"Ah, sepertinya sudah waktunya berangkat" lanjut Thania lagi pada kedua orangtuanya

Gadis itu lalu bersiap-siap memasuki jet dan tak lupa melambai sambil memberikan ciuman jauh kepada Thomas dan Clara.

"Thatha selalu ingat pesan Papa. Jika nanti ada pria yang mendekatimu beritahu Papa, mengerti?" Teriak Thomas sambil melambaikan tangannya kearah Thania

Clara yang mendengar itu, hanya bisa geleng kepala melihat tingkah protektif Thomas pada anak gadisnya.

"Sayang, apa yang kau khawatirkan hm? Reno pasti akan menjaga adiknya dengan baik disana"

Clara menggandeng tangan suaminya setelah melihat private jet keluarga Moran telah lepas landas.

"Aku hanya takut putri kecilku jatuh cinta dan pergi meninggalkanku bersama laki-laki asing. Aku tidak rela jika dia diambil orang kelak" balas Thomas dengan suara lirih

Fallin Love With Jerk Billionaire (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang