Fallin Love With Jerk Billionaire (END)

Pagi yang cerah namun tidak secerah suasana hati gadis cantik yang sedang menuruni tangga dengan langkah gontai. Gara-gara memikirkan berita tentang Zach bersama wanita lain membuatnya gelisah hingga menjelang subuh ia baru bisa memejamkan matanya. Thania melirik jam yang menunjukan pukul 2 siang, yang artinya ia telah sangat terlambat untuk pergi ke restoran. Akhirnya ia memutuskan tidak bekerja dan bermalas-malasan saja di penthouse hari ini.

Thania berjalan kearah dapur untuk meminum air hangat yang dicampur lemon dan madu, rutinitas yang selalu ia lakukan setiap baru bangun tidur. Kata sang ibu air hangat yang dicampur madu dan lemon sangat baik untuk kesehatan. Lemon dan madu memiliki sifat antibakteri serta antioksidan yang sangat baik untuk kesehatan. Jadi setelah meminum itu tubuhnya akan merasa lebih segar dan sehat.

Ia mengedarkan pandangan kesekitarnya, penthouse itu terlihat begitu sepi. Mungkin sahabatnya Valerie sudah berangkat bekerja. Thania merasa perutnya keroncongan karena telah melewatkan waktu sarapannya. Lalu gadis itu memutuskan untuk membuat makanan untuk dirinya sendiri. Ia membuat egg benedict, makanan itu merupakan menu tradisional di Amerika. Egg benedict terdiri dari muffin tapi diganti dengan roti bun oleh Thania agar tidak memakan waktu yang lama untuk dibuat. Diatasnya diberi topping telur rebus setengah matang dan daging ham lengkap dengan saus hollandaise. Thania membuat dua porsi egg benedict yang akan dihabiskannya sendirian.

Setelah selesai menyantap makanannya dengan cepat karena memang ia sangat lapar, Thania memutuskan untuk berendam. Thania mengisi bathup dengan air hangat dan beberapa tetes jasmine essensial oil agar membuat tubuh serta pikirannya menjadi lebih rileks. Terkutuklah Zachary Devon yang membuat kepala cantiknya selalu memikirkan pria menyebalkan itu sepanjang hari. Semoga setelah berendam akan membuat suasana hatinya lebih baik, pikir Thania dalam hati.

Setelah menghabiskan waktu selama sejam di dalam kamar mandi dan menyelesaikan semua ritual mandinya. Thania keluar dalam keadaan lebih segar dan tampak cantik seperti biasanya. Ia hanya mengenakan tanktop tipis berwarna hitam dipadukan dengan celana pendek maroon. Saat keluar dari walk in closet alangkah terkejutnya gadis cantik itu melihat pemandangan yang tersaji di depannya kini. Mata coklatnya membulat sempurna ketika menangkap sosok pria yang selalu menghantui pikirannya beberapa hari ini tengah duduk di atas ranjangnya dengan setelan pakaian kerja lengkap. Tampaknya pria itu belum sempat beristirahat ataupun pulang kerumahnya. Sambil bersedekap dada, sepasang netra hijau itu menyorot tajam kearah Thania.