抖阴社区

41| ? Masa Lalu (7)

83 22 26
                                        

Aera

Seminggu setelah insiden gaun merah, akhirnya Angel pulang ke rumah bersama Nando dan Lusi. Selama seminggu juga Nando dan Lusi jarang sekali ada di rumah, saat pulang ke rumah pun mereka hanya mandi dan makan lalu pergi lagi sambil membawa beberapa pakaian mereka untuk menginap di rumah sakit. Alhasil, Aera kecil selalu sendirian di rumah selama seminggu. Bahkan salah satu dari mereka pun tak tau jika Aera kecil pernah disekap seminggu yang lalu.

Setelah Angel pulang ke rumah pun keadaan keluarga ini tak kunjung membaik. Lusi dan Angel masih saja bersikap dingin terhadap Aera kecil karena anak yang ada didalam kandungan Angel harus merenggangkan nyawanya akibat insiden ulang tahun Aera kecil pada saat itu. Kalian tentu tau alasan mereka berdua melakukan hal seperti ini. Ya, agar Nando merasa bersalah dan memberikan setengah hartanya untuk Angel dan Lusi.

Aku menangisi diriku sendiri saat menonton satu demi satu rentetan film yang terus saja berputar tanpa henti dihadapanku. Betapa menyedihkannya diriku saat itu, Lusi dan Angel yang selalu saja bersikap dingin untuk memerankan rencana mereka yang berjalan begitu mulus. Sedangkan papa dan aku yang begitu dibodohi karena terus saja merasa diri kami sendiri adalah orang yang sepatutnya disalahkan dalam insiden ulang tahun ke-6ku.

"Kita makan malam bersama, yuk!" ajak Nando dengan tiba-tiba.

"Di restoran biasa?" tanya Angel, hanya untuk memastikan.

"Iya, restoran yang sudah aku pesan untuk acara makan malam saat ulang tahun Aera kemarin itu," jawab Nando sambil mengingatkan Angel tentang restoran yang ia maksud.

"Wahhh, aku mau makan di restoran itu, pa," ucap Lusi dengan semangat.

"Ya sudah, aku sama Lusi siap-siap dulu ya, mas," ujar Angel lalu pergi dari hadapan Nando dan Aera kecil.
Nando menolehkan kepalanya ke kiri melihat Aera kecil yang tak kunjung bergerak dari posisi duduknya.
"Kamu enggak mau ikut acara makan malam bersama, Aera?" ucap Nando dengan suaranya yang tegas sekaligus lembut itu.

"Aela mau banget, Pa. Tapi...mami?" tanya Aera kecil dengan ragu sambil menunjukkan mimik wajahnya yang sedih.

"Mami enggak apa-apa. Sekarang, kamu siap-siap sana," perintah Nando yang langsung dilaksanakan oleh Aera kecil. Aera kecil segera berlari dan masuk ke dalam kamar mandi. Setelah selesai mandi, ia segera memilih gaun terbaiknya lalu memakaikan gaun itu ke tubuhnya yang mungil. Setelah merasa puas dengan gaun berwarna merah jambu yang ia pilih, Aera kecil tak lupa memasangkan pita berwarna merah jambu di sela-sela rambutnya, memberikan kesan manis untuk anak perempuan itu. Sekali lagi Aera kecil memandang dirinya sendiri dari pantulan kaca yang berada dihadapannya.

"Aela halus telliat cantik didepan mami bial mami dan kak Luci bica maapin Aela," batin Aera kecil dengan penuh tekad.

Aera kecil keluar dari kamarnya dan berjalan menuju Nando yang sedang menunggu Lusi dan Angel.
"Mami cama kak Luci belum celecai ya, Pa?" Nando yang sedari tadi tidak menyadari keberadaan Aera kecil langsung menolehkan kepalanya ke asal suara.

"Belum, sepertinya sebentar lagi selesai. Aera, kamu hari ini cantik sekali," ucap Nando sambil mencubit hidung Aera kecil dengan gemas.

Aera kecil mengusap hidungnya yang tadi dicubit oleh papa tersayangnya itu.
"Papa jail banget ya," ucap Aera kecil yang mengundang tawa dari mulut mungilnya dan Nando.

"Ceklek," bunyi pintu yang dibuka membuat mata Nando dan Aera kecil tertuju pada asal suara. Aera kecil segera membulatkan matanya lebar disertai denyut nyeri yang menyerang kepalanya dengan hebat. Disana terlihat Angel yang mengenakan gaun berwarna merah darah dengan heels yang berwarna senada, sedangkan Lusi yang menggunakan gaun berwarna biru tua dengan sepatu flat berwarna hitam.
"Arghhh, cakit hiks," erang Aera kecil sambil menangis sesunggukan menahan rasa sakit yang menyerang kepalanya.

Nando yang tadinya menatap kagum serta terpesona oleh kecantikan istri dan anak tirinya langsung berubah menjadi tatapan khawatir karena mendengar erangan serta tangisan Aera kecil.
"Kamu kenapa, nak?" tanya Nando sambil menggendong tubuh mungil Aera kecil yang sudah pingsan dan terlihat lemah. Angel dan Lusi yang sebelumnya bersikap dingin terhadap Aera kecil pun segera menepis gengsinya dan membantu Nando. Mereka bersama-sama membawa tubuh Aera kecil ke rumah sakit terdekat. Dengan cepat, para tenaga medis membawa Aera kecil masuk ke dalam UGD.

Selang waktu 30 menit, akhirnya seorang dokter yang memeriksa keadaan Aera kecil pun keluar dari ruang UGD. Nando dengan sigap berdiri dari duduknya dan menghampiri sang dokter.

"Kamu keluarga dari anak yang bernama Aera?" tanya dokter itu untuk memastikan.

"Ya dok, saya ayahnya," jawab Nando dengan cepat serta nada kecemasan yang keluar dari mulutnya.

"Baik, anak Anda tidak apa-apa, dia hanya mengalami trauma berat. Sekarang kalian sudah bisa menjenguknya. Nanti setelah dia sadar, kami akan melakukan pengecekan yang lebih bertahap," jelas dokter itu lalu berjalan meninggalkan Nando.

Nando, Angel dan Lusi masuk ke dalam ruang UGD untuk menunggu Aera kecil sadar. 2 jam berlalu, akhirnya Aera kecil sadar dari pingsannya.
"Kamu enggak apa-apa nak? Mana yang sakit?" tanya Nando dengan perhatian.

Aera kecil mengerutkan keningnya, "Bapak siapa ya?"

JLEB. Pertanyaan yang keluar dari mulut Aera kecil membuat Nando tertampar oleh kenyataan yang ada dihadapannya. Angel yang melihat perubahan Nando segera memanggil dokter untuk mengecek keadaan Aera kecil. Nando, Angel dan Lusi diarahkan untuk keluar dari ruang UGD karena para tenaga medis harus melakukan pengecekan terhadap Aera kecil dengan lebih bertahap.

"Anak anda mengalami syok pasca trauma. Dia terkena amnesia, kemungkinan untuk mengingat tentang masa lalunya sangatlah sedikit," ucap sang dokter setelah keluar dari UGD dan berbincang bersama Nando, Angel serta Lusi tentang keadaan Aera kecil saat ini.

Nando segera terduduk lemas ditempatnya. Perasaan bersalah, sedih, kecewa segera bercampur aduk didalam benaknya. Angel dan Lusi hanya bisa menenangkan Nando yang sedang dilanda kesedihan kala itu.

Rentetan film itu tiba-tiba terhenti dan menghilang entah kemana, menyisakan diriku sendiri dengan isak tangis didalam kegelapan. Jujur, untuk kali ini saja aku memohon agar permintaanku benar-benar dapat dikabulkan. 
"Aku ingin hidup sekali lagi. Bisakah?"

✨✨

Halo-halo, ada yang penasaran sama gaun merahnya Angel?

Okay, author kasih liat dress picturenya nih.

Elegant banget woe, author aja mau :')

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Elegant banget woe, author aja mau :')

Holkay emang bebas wkowko, dasar sultan.

????? [?????????]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang