Malam itu, suasana menjadi lebih sunyi dari malam-malam sebelumnya. Taehyung terlihat gelisah. Walaupun telah bersandiwara seolah-olah dirinya tetap menaruh perhatiannya pada kerjaan, sebenarnya pikirannya ke mana-mana.
Ternyata, nyonya Choi punya sisi kotor yang belum ia ketahui sebelumnya.
Dengan menikahkan putrinya dengan Taehyung, memang tidak hanya menguntungkan Nyonya Choi sendiri. Tetapi dirinya juga akan menikmati kehidupan mewah tanpa memikirkan hutang usahanya yang telah gulung tikar itu.
Pantas saja ia lebih memilih memasukkan satan ke tubuh putrinya daripada membangkitkannya. Bukan hanya lebih mudah, namun juga lebih cepat dengan memanfaatkan Talitha untuk menikahinya.
Dan sekarang, dirinya terjebak dengan satan tersebut serta tidak memiliki petunjuk sama sekali tentang cara untuk mengembalikannya ke dunia lain itu.
Suara guntur menyadarkannya dari lamunan. Tiba-tiba saja hujan turun lebat.
Talitha yang sedari tadi hanya berdiam diri di dalam kamar pun akhirnya keluar karena tidak bisa terlelap. Mendengar suara hujan serta air yang keluar dari shower, wanita itu berjalan untuk memilih piringan hitam sembari menunggu Taehyung keluar dari kamar mandi.
Lagu Jo Stafford yang berjudul Ev'ry Day I Love You (Just a Little Bit More) mulai memenuhi ruangan. Talitha mengambil duduk di atas sofa sambil memeluk bantal. Sebenarnya dia tidak kesusahan untuk berlakon seperti manusia pada umumnya. Karena kehidupan sebelumnya selalu berhubungan dengan manusia, dia sama sekali tidak menemukannya susah.
Hanya saja perasaan yang ia miliki saat ini sangat mengganggu. Itu karena satan seperti mereka diciptakan tanpa memiliki perasaan. Setelah merasuki seorang manusia, perasaan yang ia rasakan setiap detik itu, sangat membuatnya terkagum-kagum. Takut bercampur gelisah, serta rasa sakit yang terus menyerangnya walaupun ia tidak bermaksud untuk merasakannya. Benar-benar pengalaman baru yang bisa dikatakan sangat luar biasa.
Bila tangannya ditempelkan pada kedua pipi, ia dapat merasakan kehangatan yang nyaman dari sana. Ketika mengambil napas pun, aroma lembut hujan yang jatuh mengenai tanah menyeruak masuk ke indra penciumannya.
Ternyata tidak buruk juga, mendengarkan suara guntur yang lantang sambil ditemani lagu pilihannya.
Telinganya menangkap suara dari pintu kamar mandi, dan dapat ia lihat Taehyung sedang berjalan keluar dengan handuk putih yang hanya dililitkan dari pinggulnya. Dada bidang itu tidak terlalu menonjol, namun tidak juga terlihat rata. Dari posisi Talitha, ia dapat melihat bisep Taehyung dengan sangat jelas. Sangat memikat tentunya. Pria tersebut terlihat sedang mengeringkan rambutnya dengan handuk lain namun terdiam ketika menemukan Talitha yang sedang melihatnya.
"Aku kira kau sudah tidur," ucapnya.
"Dari tadi aku mencari cara agar bisa tidur. Apa benar membaca buku dapat membuat manusia tidur lebih cepat?"
Dengan rambut yang masih basah, serta dadanya yang tersingkap bebas, Taehyung membuka kulkas untuk mendapatkan sebotol air putih dan menenggaknya.
"Tidak bekerja untukku. Terkadang, kau hanya perlu tidak memikirkan apa pun jika ingin cepat tertidur."
Talitha membuang napas panjang. "Sialan. Aku tidak perlu tidur jika wanita sinting itu tidak melakukan praktik semacam ini."
Taehyung menatapnya datar. "Apa satan yang menghasut Nyonya Choi akan mendapatkan hukuman di dunia sana?"
"Tentu saja! Kan sudah kubilang kalau praktik semacam itu sangat dilarang. Baik di dunia ini ataupun di dunia kami. Kalau dia tidak dihukum, lihat saja. Akan kucari dia setelah aku kembali, lalu kubinasakan."
Sebuah senyuman kecil terbit di wajah Taehyung. "Sepertinya kau sudah terbiasa hidup sebagai satan, ya? Melihat cara berbicaramu yang kasar, rasanya seperti kau bisa membunuhku dengan tubuhmu yang mungil itu kapan saja."
Talitha melempar bantal yang sedari tadi berada di pelukannya ke arah Taehyung. Membuat pria setengah telanjang itu menangkapnya sebagai refleks.
"Kau kira aku senang masuk ke tubuh yang lemah seperti ini? Dan siapa bilang dengan tubuh ini aku tidak bisa membunuhmu?"
"Dengar, ya. Aku sudah hidup berdampingan dengan manusia lebih lama dari yang kau pikirkan. Dan aku tahu taktik membunuh dan melenyapkan jasad dengan baik. Jadi bercandanya jangan terlalu berlebihan," lanjutnya tegas.
Taehyung meletakkan tangan kirinya ke belakang leher dan sejenak tidak menjawab apa pun. Talitha yang menyadari hal tersebut kemudian berdeham.
"Apa aku terlalu keterlaluan? Aku belum terbiasa berbicara dengan manusia secara langsung, dan tidak tahu bagian mana yang bisa melukai perasaan kalian. Kau tidak akan menuntut permintaan maaf dariku, kan?"
Pria itu berjalan mendekati Talitha dan mengambil duduk tepat di sampingnya dengan memberikan sedikit jarak. "Aku hanya perlu mencari si medium yang melakukan praktik terlarang itu untukmu, kan?"
Talitha mengangguk kecil sebagai jawaban.
"Apa kau yakin medium itu mengetahui cara agar kau bisa kembali?"
Digigitnya bibir bawah untuk mengekspresikan kekhawatirannya. Tentu saja hal itu selalu terpikir olehnya. Dan kenapa pula ia selalu menggigit bibirnya padahal telah mengetahui ada luka di sana.
"Untuk sekarang kita hanya perlu menemukan tempat persembunyiannya. Masalah aku bisa kembali atau tidak, itu urusan nanti."
Taehyung kembali menyibukkan diri dengan mengeringkan rambutnya, namun kali ini dalam keadaan duduk. Keduanya tidak membicarakan apa pun dan hanya menikmati alunan lagu yang masih terputar samar-samar di balik suara hujan.
"Hei, aku ingin kau tahu sesuatu," ujar Talitha, mengarahkan pandangannya untuk melihat Taehyung.
Kedua manik bertemu dan saling menatap satu sama lain selama beberapa detik. Hingga Talitha akhirnya membuka suara.
"Kalau kau benar-benar membantuku sampai aku berhasil kembali ke duniaku, aku bersumpah akan terus melindungimu dari satan-satan lain."
Taehyung terkekeh lembut. Bukannya membuat Talitha terpesona, wanita tersebut malah terlihat kesal.
"Tapi kan kau termasuk satan juga," tawanya, seolah-olah normal baginya untuk bercanda bersama makhluk abadi yang tengah duduk di sampingnya.
"Padahal dengan melakukan hal itu aku harus mempertaruhkan nyawaku. Dan kau membalas nyawaku dengan tawa? Sudahlah. Aku membuang waktuku. Seharusnya aku tidak berjalan keluar."
Taehyung meraih lengan Talitha yang tengah beranjak dari sofa. Wanita tersebut lantas dapat merasakan kehangatan dari tangan Taehyung karena cuaca yang bertambah sejuk.
"Aku janji akan mengembalikanmu."
Talitha menoleh balik dengan tangannya yang masih tergenggam lembut oleh Taehyung. Sorot matanya yang menenangkan berhasil membuat Talitha tergelitik sejenak.
"Aku tulus. Jadi kau tidak perlu mempertaruhkan nyawamu untukku."
to be continued...
Author's note :
Halo, sampai di sini apa ada yang belum mengerti? Hehe
Maaf kalau cara penyampaian saya masih belum terlalu maksimal X'(
Kalau semisalnya ada pertanyaan, tanya di kolom komentar saja ya.Anyway,
Karena mungkin masih ada kekurangan dalam penulisan atau alur yang kurang menarik, saya selalu menerima saran dan masukan. Namun, saya akan merasa sangat lega jika tulisan ini telah dianggap berada di atas ekspektasi para pembaca. Dengan memberikan vote, saya menganggap para pembaca telah mendukung perkembangan cerita ini untuk menjadi lebih baik lagi.
Salam cinta,
MilkyWayCreature

KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil Bride to Be | KTH ?
Fanfiction[COMPLETED] Seperti anak konglomerat lainnya, Kim Taehyung juga memiliki tunangan yang tidak ia cintai. Namun suatu hari, seseorang mengabarkan bahwa tunangannya mengalami kecelakaan hebat hingga mengguncang seluruh negeri. Taehyung segera menunda s...