64.
Keadaan semakin tegang begitu memasuki area markas musuh. Sebagian anggota lainnya sudah dikerahkan untuk menyusul jejak Verrel di depan sana.
Menyelinap lewat pintu belakang merupakan jalan yang tepat untuk masuk ke dalam bangunan tersebut.
Sebisa mungkin, Rio mengatakan pada mereka semua agar sebisa mungkin menghindari perkelahian dengan cara membuat para anggota Blotter itu pingsan.
Begitu memasuki bangunan dari pintu belakang, tentunya belum ada tanda-tanda musuh yang terlihat.
Bangunan ini terdiri dari 3 lantai dengan puluhan ruangan, termasuk markas yang cukup besar.
Pasukan Beverald itu berpencar di dalam bangunan, tentunya sambil berhati-hati agar tidak membuat bunyi sedikitpun.
Sedangkan Rio memantau dari luar bersama Jevon yang di sebelahnya. Mata Rio yang tajam benar-benar mengamati setiap pergerakan yang ada.
"Mereka kenapa?!" Dua orang anggota Blotter yang datang untuk bergantian berjaga tentunya histeris melihat dua temannya yang tergeletak lemas.
Hal itu membuat keadaan semakin was-was, dua anggota Blotter itu terlihat menekan suatu tombol di dekat pagar kemudian terdengar bunyi sirene yang sangat kencang.
Dua anggota Blotter itu tentunya kembali pergi ke dalam untuk membangunkan anggota yang lain.
Rio langsung mengacungkan jarinya membentuk angka satu yang menjadi kode perang mereka.
Melihat tanda yang diberikan, sisa anggota Beverald itu tentunya langsung menyerbu markas tersebut.
Sisa Rio dan Jevon yang masih di tempat tadi, Rio memantau pergerakan pasukannya terlebih dahulu baru kemudian mengajak Jevon untuk menyusul langkah mereka.
Sedangkan di dalam sana, Verrel dengan beberapa anggota Beverald lainnya tentu sangatlah kaget mendengar bunyi keras tersebut.
Suasana tentunya semakin tegang begitu melihat para anggota Blotter tersebut mulai menampakkan diri.
Beberapa anggota Blotter itu menuruni tangga dari lantai atas, hal itu membuat para Beverald mau tidak mau harus melawan mereka.
Tidak ada tempat bersembunyi untuk para anak Beverald itu, hal itu membuat mereka berkelahi satu lawan satu.
Begitu sampai di ambang pintu depan, Rio langsung berkata pada Jevon yang di sebelahnya, "gue akan cari keberadaan Reno di lantai tiga, lo urus di lantai dua. Saran gue, sebisa mungkin lo hindarin mereka."
Setelahnya Rio meninggalkan Jevon di situ. Nampak satu anggota Blotter yang datang menyerang, namun Rio langsung mendorongnya kencang dan berlalu untuk ke lantai atas.
Tujuan Rio hanyalah Reno, jadi sebisa mungkin ia mendapatkan Reno secepatnya.
Begitu sampai di lantai dua, ada begitu banyak anggota Blotter yang menunggunya, namun hal itu dibantu dengan pasukan Beverald yang langsung menyerbu mereka.
Biar itu menjadi urusan mereka, Rio hanya perlu mencari keberadaan Reno.
Langsung menuju lantai tiga, di sana sangatlah hening tapi cukup mencurigakan.
Tiba-tiba saja tubuh Rio terhuyung ke depan begitu ada anggota Blotter yang mendorongnya dengan kencang.
Anggota Blotter itu meninju wajah Rio habis-habisan, tapi Rio langsung membalasnya dengan sangat kencang.
Memukul wajahnya, meninju perutnya, tindakan Rio barusan mampu membuat darah segar keluar dari mulut laki-laki itu.
"Di mana Reno?!" Rio mencengkram kerah baju laki-laki itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Universe Knock My Door [SELESAI]
Teen Fiction[SUN SERIES] Bersekolah di SMA Beverald dan dijuluki sebagai adik dari seorang psikopat membuat Hacihan merasa bertanggung jawab terhadap hidup seseorang. Semua berawal sejak pertemuan pertama Hacihan dengan Semesta, yaitu sahabat baik dari kekasihn...