"Papa kamu gapapa?" Jisey ngelepasin tangan kananya dari genggaman tangan kiri Jaemin
"Gapapa apanya?"
"Aku nikah sama anaknya" Jaemin ketawa
"Justru dia bakal kenapa - napa kalo larang aku nikah sama kamu,"
"Kenapa gitu?"
"Aku bakalan pergi Ji, aku menghilang dari kehidupan dia"
Jisey memalingkan wajahnya ke arah jendela
"Jaemin aku kangen Bunda.. kangen Jisung"
"Ji lupain mereka, Kita mulai hidup baru"
"Gabisa, aku sayang mereka" Jaemin memijit pelipisnya pelan
Tiba - tiba Jaemin ngasih hp nya ke Jisey "Ajak mereka ketemu besok di sbux arah bandara"
"Aku maunya pulang kerumah Bunda, sebentar aja"
"Besok, ketemuan di sbux atau ga sama sekali"
Jisey mengetik beberapa kata dan mengirimkan pesan itu ke Jisung, setelah itu Jaemin langsung ngambil alih hp nya
•••
"Bun," Jisey dahuluin Jaemin dan nyamperin Bunda sama Jisung yang udah nunggu disalah satu meja
"Bunda kangen" Beberapa detik Jisey dipelukan Bunda, rasanya kayak.. pulang, ini rumahnya
"Dasar bajingan!" Jisung narik kerah baju Jaemin
"Jangan Jisung, Aku ga mau kamu kenapa -napa" Jisey narik Jisung buat duduk disamping Bunda, sedangkan Jaemin duduk di hadapan Bunda
Jisey duduk disamping Jaemin dan natap Jisung, bola matanya memerah, tanganya tergepal di bawah meja
"Saya bukan bajingan, saya cinta Jisey dan saya sudah menikahinya"
"Ji, apa kamu bener - bener serius sama keputusan kamu?" Tanya Bunda, Jisey cuma diam dan terus natap Jisung
"Kalau dia ga serius ya dia ga bakal menikah sama saya" Jawab Jaemin
Bunda menatap Jisey dengan tatapan yang.. ah gatau, Jisey sakit liatnya
"Jisung jaga Bunda, ya? Aku percaya sama kamu, tolong perhatiin Bunda dan diri kamu sendiri, aku.. kalo kita ga ketemu lagi, kamu sama Bunda jangan khawatir sama aku, aku akan selalu berusaha untuk baik - baik aja"
"Kak, kita pernah janji jaga Bunda bareng - bareng" Jisung genggam tangan Jisey erat
"Maaf"
"Jisung sama Bunda bisa kok kalo harus bolak balik kota buat ketemu kakak"
"Saya akan bawa Jisey pindah ke Amsterdam"
Jisung melotot dan ngusap wajahnya kasar "Kak, dia gila!"
"Kalau itu keputusan kamu, saya hargai tapi saya minta tolong jaga anak saya, jangan sakiti dia sesuka hati kamu"
"Kalau itu, saya ga jamin"
"Anjing!" Jisung berdiri dan gebrak meja sampe beberapa pasang mata melirik ke arah meja mereka "Jangan seenaknya lo sama kakak gue, bangsat"
Jaemin ngelirik jam dipergelangan tanganya dan berdiri "Saya ga punya waktu untuk dengerin bacotan kamu, Pesawat akan berangkat tiga puluh menit lagi"
"Bunda, Jisung, Maaf.."
"Kak," Jisung berdiri dan narik Jisey kepelukanya "Jisung sayang kakak," Bisiknya
Jisey ngangguk dan nepuk pundak Jisung "Aku juga, aku sayang kamu sama Bunda, tolong bahagia"
Udah lama bgt ga up, Kayaknya work ini chapternya ga terlalu banyak alias short
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.