-Sampai jumpa di titik terindah menurut takdir-
15+
CERITANYA MENGURAS EMOSI. HATI-HATI! AKU NGGAK BERCANDA.
Galang dan Naura harus bisa menerima kenyataan pahit jika keduanya dijodohkan. Tradisi kuno ini yang membuat keduanya harus bisa menerima s...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hargai selagi ada."–Naura Gabriella
♡
Galang mengendarai sepeda motornya dengan ugal-ugalan. Malam ini ia sedang tidak enak hati ketika mendapat kabar jika Dita dekat dengan Farel yang mana adalah salah satu musuh bebuyutannya di kampus.
Galang menancap gas dengan kecepatan di atas rata-rata, menyalip pengendara lain dan tidak memperdulikan teriakan protes dari para pengendara di jalanan.
Motornya berhenti di salah satu cafe yang sering Galang dan Dita singgahi. Memarkirkan motornya di sana dan berjalan masuk ke kafe dengan tergesa-gesa. Mata elangnya menelusuk ke sepenjuru ruangan dan mendapati Dita di pojok kafe bersama Farel.
Seisi kafe sampai terkejut melihat keributan yang dibuat oleh Galang. Dita menatap Galang dengan bingung lalu bergerak untuk membantu Farel yang tersungkur ke lantai akibat pukulan Galang.
"Kamu ini apa-apaan sih, Gal?!" tanya Dita emosi.
"Maksud kamu apa jalan sama dia?"
"Gue gak jalan bareng Dita. Gue sahabatnya Dita." Farel menyeka darah yang keluar dari sudut bibirnya.
"Gue gak peduli mau lo sahabatnya Dita apa bukan. Yang penting mulai sekarang lo jauhin Dita," balas Galang seraya menunjuk Farel.
Galang menggapai lengan Dita dan menariknya keluar kafe. Mengabaikan tatapan aneh dari pengunjung lain. Dita berusaha melepaskan cengkraman Galang di lengannya namun nihil.
Sampai di parkiran, Galang menarik tubuh Dita sampai menghadapnya. Ditatapnya mata Dita dengan tajam.
"Maksud kamu apa jalan bareng dia?"
"Aku cuma temenin sahabat aku minum kopi, apa salah?" tanya Dita santai.
"Kamu larang aku main sama sahabat aku, tapi kenapa kamu yang gini? Hm?"
"Baru kali ini juga," ujar Dita yang tampak kalah. Galang tampak tidak peduli dengan menatap yang lain. "Maafin aku, aku salah karena gak izin dulu sama kamu," ujarnya lagi.
"Aku tau aku salah, aku gak pantas dapat maaf dari kamu," ujar Dita lirih dan terisak kecil yang memulai dramanya.
Galang tampak tidak tega ketika mendengar suara Dita yang lirih. Digapainya tubuh Dita agar ia peluk. Tangannya terulur untuk mengelus surai Dita. Dita tampak senyum penuh kemenangan.
Dasar bodoh! batin Dita bersorak.
"Jangan diulangi," ujar Galang.
"Iya. Aku sayang kamu," balas Dita.
"Aku tau dan aku juga gitu."
*
Naura menunggu Galang pulang di teras rumah laki-laki itu. Malam ini ia membawakan masakan lagi buat Galang. Hitung-hitung sebagai bentuk perhatian kepada Galang agar membuka hati untuknya.