抖阴社区

31). siapa yang bodoh??

Mulai dari awal
                                        

Anza terduduk bersandar pada kepala ranjangnya setelah maid tadi pergi.

"Rafi!" gumamnya disertai senyuman manis masih memeluk jaket Adi dan menghirup aroma parfum yang masih melekat di benda itu.

Dia mengangkat sebuah foto yang diletakkannya di atas laci sejak dulu. Figura kenangan berisi fotonya dan Adi saat mereka bersahabat.

"impian kita tercapai Fi, gue harap kita akan selalu tersenyum seperti ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"impian kita tercapai Fi, gue harap kita akan selalu tersenyum seperti ini." Lagi-lagi senyum itu menghiasi wajah cantik Anza hingga dia tertidur dalam keadaan duduk.

Tidak disangka, hubungan mereka seakan telah usai karena cinta. Dua tahun mereka gunakan untuk menyiksa diri. Eh, iya. Apa namanya itu jika mereka harus saling bungkam untuk menghilangkan perasaan yang memanglah sulit dilupakan. Tiga tahun lamanya kedua remaja ini hanya saling diam membisu saat bertemu. Pastilah itu bukan hal yang mudah.

*~*~*~*~

"pagi ma!" Adi menuruni tangga dengan semangat lalu mencium pipi Fanya saat berada di meja makan.

"aneh! Adi kita terlihat bahagia hari ini." bingung Fanya tapi tetap tersenyum melihat Ina yang baru datang.

"tumben banget lo, udah bisa ingat semuanya?" tanya Ina mengoles selai strawberry pada rotinya.

Adi menggeleng, masih pada sandiwaranya.

"terus? Kenapa lo bahagia banget?" Ina kembali mengintrogasi.

"emangnya nggak boleh?" ketus Adi merasa kesal pada kakaknya.

"lo itu tipe cowok yang kejam, bahkan ahir-ahir ini gue nggak pernah lihat lo senyum!" jelas Ina seakan mengingatkan Adi pada jiwa kewibawaannya.

"gue kejam?" Adi berpura-pura bingung sambil menunjuk dirinya sendiri.

"sudah! Biarkan adikmu bahagia Ina, setelah ini berangkatlah kesekolah. Nanti terlambat!" lerai Fanya merasa hubungan putra putrinya telah membaik. Karena hampir 2 tahun setelah Adi menjadi ketua geng motor, Ina sangat menentangnya hingga menimbulkan perpecahan antara keduanya.

"hai sayang!" sapa Siska saat Adi barusaja keluar dari rumahnya.

"astagfirullah!" kaget Adi. "lo belum sembuh?" tanyanya ketika melihat Siska masih saja memakai hodie berwarna pink.

"be... Belum, hari ini semakin terasa dingin." kata Siska membela diri.

"oh, ayo!"

"tunggu! Kenapa kamu nggak pakai jaket yang biasanya?" sekarang Siska yang bertanya saat melihat Adi tak memakai jaket hitam Lion's Claws.

"ayo berangkat! Nanti telat!" alih Adi tak ingin gadis itu curiga.

*~*~*~*~

Brum brum brum

Deru motor para cowok anggota geng motor itu memasuki parkiran SMA Bima Sakti dengan tawa ria seperti biasa. Namun tawa mereka lebih lepas saat ini dikarenakan ketua mereka telah kembali memimpin. Biarpun keseluruhan anggotanya masih belum mengetahui kalau sang ketua telah mengingat semua kembali.

Chasing Stars [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang