抖阴社区

37). mencairkan suasana?

22 14 0
                                        

_dua mahluk yang selalu bertemu namun ragu untuk sekedar menyapa, itulah kita_
#AdirAnza

Happy reading 💚

"Anza!" lelaki itu mencekal tangan Anza agar berhenti berlari.

Anza berhenti kemudian berbalik dan memeluk laki-laki itu erat.

"aku ngerti gimana perasaan kamu sekarang An," ucapnya berusaha menenangkan.

"hiks, sakit, kenapa aku harus ketemu dia lagi?" isak Anza di pelukan lelaki itu.

"iya, aku ngerti kok! Sekarang kamu lepasin apa aja yang kamu rasakan! Nggak usah ragu. Setelah itu, kita selesaikan masalah ini bersama! Oke?"

Anza mengangguk dan semakin menangis di pelukan lelaki yang ber status sebagai sepupunya itu. Yap, dia adalah putra sulung dari pasangan Dina dan Wino, masih ingat kan? Dia Chiko. Sepupu Anza.

"An, kamu mau pulang atau ketemu dia sekarang?" tanya Chiko ingin meluruskan kesalah fahaman yang terjadi.

"pulang," putus Anza diangguki oleh Chiko.

*~*~*~*~

"cewek tadi, sopo bos?" tanya Jeri saat Adi kembali dengan muka tertekuk.

(siapa).

"pasti tadi pacar orang! Buktinya si bos balik sambil nekuk muka." celetuk Gio.

"heh, jangan ngomong sembarangan ngapa! Tapi gue yakin, cewek tadi pacarnya si cowok yang disampingnya!" timpal Akbar semakin asal.

"parah lo blo'on! Lo yang nyuruh Gio diem, lo sendiri yang nyolot!" titah Kiky meluruskan.

"biarin si bos cerita ngapa! Lo bertiga bacot mulu dari tadi." lerai Kevin melihat perubahan raut wajah Adi menjadi kesal.

"dahlah, gue mau balik!" kesal Adi akan beranjak.

"yah, jan gitu lah bos! Udah kayak cewek pms lo!" cegah Kiky.

"tau ah!"

"eh bos-" mereka berusaha menghentikan, tapi sayangnya Adi terlanjur pergi. Mungkin dia akan kembali ke kantor.

*~*~*~*~

Siapa cowok itu?

Dia deket banget sama Zaza.

Siapa dia?

Kenapa dia selalu bersama Zaza?

Ada apa ini?

Setelah sekian lama gue nungguin Zaza, apakah ini jawabannya?

Kenapa Zaza terlihat marah banget?

Haruskah gue ke rumahnya?

Aaarrrggghhh, kok gue makin serba salah gini sih?!.

Kelimat-kalimat itu terus saja memutari otak Adi di kantor. Membuat pikirannya semakin pusing dan bercampur aduk. Toh, nyatanya Adi dan Anza masih belum putus kan? Jadi wajarlah jika Adi cemburu melihat gadisnya bersama lekaki lain.

"PAK!" nada panggilan itu terdengar meninggi, membuat Adi refleks menatap tajam ke arah Giya, sekretarisnya.

"em.. Ma.. Maaf pak!" Giya menunduk dalam, merasa tidak sopan kepada atasannya. Habisnya Adi sejak tadi hanya melamun sih. Dia bahkan sudah puluhan kali memanggil CEO itu dengan sopan, tapi sama sekali tak ada sahutan.

Chasing Stars [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang