抖阴社区

Rindu

By TiaSeptiani629

3.1K 164 11

Maaf.." Hanya kata itu yang bisa Dimas ucapkan Rindu pun hanya diam, dia tidak mau bicara sama sekali dengan... More

Awal mula
Kotor
Ini rindu dan dimas
Abu-abu
Membuka diri
Rindu
Are you ok?
Berdamai dengan keadaan
Garis 2
Hug
Bimbang
Adakah cinta
Terbiasa
Rasa ini
Hug me
Lembaran baru
Something
You're mine
dia dia dia
kenalan
hai girl
baby boy
random
ZICO
Lo hamil ?
Cemburu?
Satria ber-ulah
Aku ingin berjuang
Maaf mah.. pah..
Hancur
Bukan akhir
Flashback zico
Kenyataan nya..
Calon tunangan?
Yes
Dimana kamu?
Saat nya
Suara itu
Real
Takdir
Awal nya
Kembali ke titik awal

Sorry kamu

118 7 0
By TiaSeptiani629

Di dalam mobil rindu hanya diam, memandang ke arah luar di balik jendela mobil

"Maaf.."
Hanya kata itu yang bisa Dimas ucapkan

Rindu pun hanya diam, dia tidak mau bicara sama sekali dengan cowok jangkung yang duduk di sebelah nya ini

"Maaf in gue, gue... gue.. engga sengaja" Dimas mulai menunjukkan wajah sendu nya, penuh rasa bersalah yang mendalam

Rindu menutup telinga dengan kedua tangan nya sambil menundukkan kepala ke bawah
Sama sekali tidak mau mendengar apa-apa lagi, rindu merasa jijik dan merasa kotor jika dekat Dimas saat ini, rasa trauma itu terus mengguncang jiwa nya

"Lo kenapa?"

Tak ada sahutan apa-apa dari rindu, hingga tiba-tiba tubuh rindu jatuh lemas menghantam bagian depan mobil
Dimas pun kaget dan langsung menepikan mobil nya

"Hey .. lo kenapa?" Dimas menepuk-nepuk pipi rindu pelan berusaha menyadarkan rindu yang tiba-tiba pingsan

"Rindu"
Dimas membaca name tag di seragam rindu
                Tanpa berlama-lama Dimas langsung melajukan mobil nya ... membawa rindu yang masih belum terbangun

                                      ***

Dimas menggendong rindu ala bridal style , membawa ia ke dalam rumah nya
Rumah dimana tempat dimas merenggut kesucian rindu.

Bukan tanpa alasan, Dimas bermaksud ingin rindu di periksa oleh dokter keluarga nya
Karena kalau harus ke rumah sakit pasti akan panjang cerita nya.

"Siapa yang sakit dimas?"

Pandangan dimas masih terpaku pada rindu yang terbaring lemah

"Tolong periksa teman saya dok, dia pingsan di mobil saya tadi"

              Tanpa banyak bertanya dokter Aryo mulai memeriksa rindu secara teliti

"Gimana dok? Dia kenapa?"

Sorot mata dimas menunjukkan bahwa dia sangat khawatir dengan gadis yang terbaring lemah ini.

"Sepertinya dia hanya kelelahan saja, melihat raut wajah pasien, seperti tidak tenang
Apa dia mempunyai tingkat kecemasan yang berlebihan, atau kah pasien habis mengalami kejadian buruk?
ketakutan terhadap hal tertentu? Atau sebuah pemicu dari trauma dari kejadian yang telah ia alami?"

"Ketakutan..trauma...."
gumam dimas

Dimas mengingat kejadian seminggu yang lalu, ternyata perbuatan nya membuat gadis ini terguncang, Dimas merasa kalau dirinya adalah orang yang paling jahat, semua ini akibat perbuatan nya yang tidak bisa d maafkan.

"lalu saya harus bagaimana dok?"

"Untuk sekarang kita pantau terus , jika kecemasan berlebihan atau rasa ketakutan akibat pemicu dari trauma nya ini terus terulang dan semakin memburuk maka pasien harus segera mendapatkan perawatan khusus, saran saya hubungi psikolog/psikiater untuk lebih lanjutnya,
Dan untuk sekarang pasien hanya harus istirahat yang cukup, bantu pasien melupakan kegelisahan nya,
Nanti saya rekomendasikan kalau perlu dokter psikolog yang bagus"

Dimas pun mengangguk mengerti dengan perasaan nya yang sekarang menjadi campur aduk tidak karuan.
"Dok Jangan kasih tau papa soal ini ya....
Dimas engga mau, mereka tau tentang dia"

Dokter Aryo hanya tersenyum simpul, ia mengerti dan pasti ia akan merahasiakan ini dari papa dimas ataupun keluarga baru nya, karena bagi dokter Aryo dimas sudah ia anggap seperti keluarganya sendiri, apapun yang dimas minta pasti dokter Aryo bantu.

FYI : dokter Aryo adalah teman almarhum ibu dimas dan dia menaruh rasa kecewa terhadap papa dimas karena menikah lagi dengan seorang yang kurang baik menurut nya.

"kalau begitu saya pamit dulu ya dimas, kalau ada apa-apa hubungi saya lagi, ini ada resep yang harus kamu tebus ke apotek ya"

Dimas pun menerima kertas resep dari dokter Aryo , kemudian ia berlalu langsung pergi menuju apotek menggunakan motor sportnya agar lebih cepat di jalan

Sementara itu....

Di kamar dengan nuansa manly, Rindu mulai membuka mata nya secara perlahan, ia tampak asing dengan ruangan ini tetapi ingatan nya kembali berputar
Gordeng, cat kamar dan isi kamar ini persis sama dengan tempat yang membuat nya kehilangan hal berharga
"Gue dimana? Tempat ini.."

***

"Aaaaaaaa .... Aaaaaaa...."
Suara jeritan rindu menggema
sampai suara itu terdengar di lantai bawah
Dimas yang baru saja masuk ke dalam rumah spontan berlari ke atas untuk melihat keadaan rindu

"Rindu ..."
Dimas membuka pintu kamar nya, dan betapa terkejut nya, hal pertama yang ia lihat sangat memilukan,
rindu menjerit ketakutan dengan derai air mata, memeluk tubuh nya sendiri dengan kedua tangan nya , ia terduduk di atas kasur memukui kepala nya, menyakiti diri sendiri.

Tanpa aba-aba dimas langsung memeluk rindu erat mencurahkan seluruh kehangatan nya.

"Pleaseeee tenang... ssttttt ...please ...Rindu maaf in gue,
gue akan tanggung jawab, gue ga bisa ngembaliin apa yang udah gue rusak tapi gue janji, gue akan ngobatin luka dan rasa sakit lo"

Ucap dimas sambil menepuk-nepuk dan mengusap halus punggung rindu perlahan.

"Hiksss ...hiks..."
gerakan rindu mulai melemah, menangis tersedu-sedu di dada dimas, dalam dekapan nya.

***

Setelah 30 menit lamanya rindu menangis
Kali ini rindu terlihat lebih tenang

"Lo udah enakan? Jangan takut sama gue, gue ga akan nyakitin lo lagi..."
Ucap dimas dengan kedua lengan nya yang masih mendekap rindu

"Jujur Waktu itu gue dalam pengaruh obat, ada yang jebak gue
gue ga bisa kontrol nafsu bejat gue, gue mohon beribu maaf meskipun ga akan bisa ngembaliin semuanya seperti semula.
Dan untuk yang telah gue renggut paksa.....
Gue engga tau lo, engga kenal lo tapi gue akan tanggung jawab"

Dimas meminta maaf dari lubuk hati nya yang paling dalam, kalau saja waktu itu dimas tidak datang ke tempat Kaka tiri nya itu, mungkin semua ini tidak akan terjadi, tidak akan ada yang terluka.

"Lo tau nama gue dari siapa?"

Dimas kaget rindu mulai bicara kepadanya, dan suara tangisan nya sudah tidak terdengar lagi, ia pun mengurai pelukan nya, memandang wajah rindu yang mungil, matanya sembab dan merah

"Lo udah mau bicara sama gue?"
Dimas malah balik bertanya sembari mengusap pipi rindu, dan hidung rindu yang masih basah bekas air mata nya

"Kok diem lagi? Gue tau nama lo dari seragam sekolah yang lo pake"
dimas tersenyum memandang rindu, memberi i syarat tertuju pada atribut nama yg tertempel di seragam sekolah nya

"Gue belum bisa maaf in lo, dan ga tau bisa atau engga maafin lo
Gue benci sama lo brengsek,  gue jijik sama diri gue sendiri, gue kotor"

Rindu menundukkan wajah nya, ia tidak bisa terlalu dekat dengan orang yang telah memperkosanya
Meskipun sekarang ia tau ternyata dimas waktu itu dalam pengaruh obat ada yang menjebak nya
Bukan kah yang salah bukan hanya dimas kan? Tapi orang yang menjebak dimas juga, tidak secara langsung orang itu juga yang membuat rindu berada dalam situasi ini.

Namun tidak semudah itu rindu percaya akan semua yang dimas ucapkan
Siapa tau itu hanya alasan dia karena takut perbuatan bejatnya di ketahui oleh orang lain

"Gue ga butuh penolakan, atau apapun itu, meskipun sekarang lo belum bisa maaf in gue engga apa-apa, dan gue juga sadar mungkin kata maaf dari lo ga akan pernah gue dapatkan
Tapi gue akan tetap pada pendirian gue yang mau bertanggung jawab atas perbuatan gue, suka tidak suka pokoknya gue tetap akan lakukan apa yang gue mau. Titik."

Ucapnya yakin penuh penekanan dengan sorot mata nya yang tajam dan mimik wajah yang penuh keseriusan.

Rindu menyadari ekspresi dimas yang bagi nya sangat susah rindu artikan, namun lewat sorot matanya rindu tidak melihat sedikit kebohongan pun atas yang dimas ucapkan. Haruskan rindu sedikit melunak ??????

"Lo sekolah di cipta bangsa?"
Dimas kembali membuyarkan pikiran rindu

"Hmmm" gumam rindu seolah tidak mau dan ingin pergi dari situasi ini

"Alamat rumah lo dimana? Gue anterin ya?" Dimas berusaha untuk masuk ke dalam kehidupan rindu
Iya... inilah langkah awal yang akan dimas lakukan.

"engga usah" jawab rindu tegas

"Tapi gue mau tau rumah lo" kekeh Dimas tidak mau penolakan

"Gak.."
jawab rindu tidak mau kalah
Akan sangat bahaya pikir nya jika dimas mengetahui alamat rumah nya.

"No HP lo berapa? HP lo waktu itu rusak ga? Gue ganti ya?"
Tiba-tiba Dimas teringat hp rindu yang ia banting saat kejadian itu.

"Ga perlu"
Ucap rindu ketus...

Dimas geleng-geleng kepala, dalam benaknya dimas berucap "SABAR"
Tidak apa meskipun jawaban rindu singkat plus judes tapi dimas akan terus berusaha agar rindu mau dekat dengan nya, karena ini tanggung jawab dimas.

               Dimas ingat betul waktu itu ia melepaskan nya di dalam, ia takut rindu hamil... hamil anaknya nanti, bagaimana jika itu terjadi?

Dan bagaimana jika ada yang tau tentang ini? Apakah dimas sanggup menghadapi keluarga nya?
Mampukah dimas dan rindu menjalani semua ini yang secara tiba-tiba?

Kedua nya di pertemukan oleh takdir di awali dengan kesakitan, juga kesulitan
Tidak ada cinta di hati kedua nya, tetapi takdir memilih mereka berdua harus bersama-sama saat ini,
Oh Tuhan beginikah rasanya?
Dimas harus segera mencari bukti siapakah orang yang menjebak nya waktu itu, agar ia bisa melampiaskan semuanya!



Bersambung ....

APAKAH DIMAS SELAIN PENYEBAB LUKA RINDU JUGA AKAN MENJADI PENGOBAT LUKA RINDU ?????

Continue Reading

You'll Also Like

28.1K 2.8K 64
{FOLLOW SEBELUM MEMBACA} **** ~3 tahun yang lalu~ "mau kalian apa sih? Kenapa kalian jahat banget sama Aku?" erang Arkan yang di iringi tangisan. "G...
583K 55.5K 25
LENGKAP! Follow akun ini dulu sebelum baca. Raden terpaksa menikahi Ratih karena perempuan itu hamil anaknya. Raden biasanya selalu lembut dan sopan...
152K 12K 61
Cover Canva Warning : Ketika membaca cerita ini - jangan baper apalagi sampai mau bawa pulang tokohnya ke rumah... - jangan ketawa ketika membaca Ce...
60.6K 3K 31
"apa yang lo lakukuin?" tanya Rara dengan darah yang mengalir bercampur dengan air hujan "membunuh mu agar semuanya kembali pada saya" kata seseorang...