Jika ada kesamaan kata atau cerita mohon di maafkan, karena itu murni kebetulan. Dan perlu di ingat bahwa ini hanyalah cerita fiksi (karangan) jangan sangkut pautkan dengan dunia nyata.
Jadilah pembaca yang bijak, dan jika ada typo mohon di maklumi.
~Happy Reading~
<----««»»---->
Tak terasa, waktu sudah menunjukkan pukul setengah enam sore. Seorang lelaki manis yang baru saja menginjakkan kaki di kediaman nya itu tampak lesu ketika berjalan memasuki kawasan rumah.
"Aku pulang..." ucap nya setelah membuka pintu. Merasa tak ada sahutan, Asahi memilih untuk langsung saja masuk ke dalam sana, berjalan gontai seperti orang putus asa.
"Mama? Kok sepi sih?" gumam nya pelan. Tanpa pikir panjang, Asahi langsung saja menyusuri setiap sudut rumah itu untuk mencari keberadaan sang ibu tercinta.
Namun nihil, dia tidak menemukan siapa-siapa di dalam sana.
"Asahi!" sampai akhir nya dengan tiba-tiba anak itu mendengar sebuah suara seseorang dari arah belakang yang baru saja memanggil nama nya.
Tapi seperti nya Asahi tidak asing dengan suara itu, siapa yah?
Karena penasaran, akhir nya lelaki kelahiran agustus itu memutuskan untuk membalikkan badan nya, menatap sang pelaku yang telah menyebut nama nya barusan itu.
Deg!
Mata nya seketika membola, melihat siapa yang sekarang berada di hadapan nya "K-kak Doyun?"
"Hehe, hai" sapaan orang itu membuat Asahi dengan cepat memasang raut wajah tidak suka nya, berjalan mendekat ke arah nya sambil menatap kesal pada seseorang bernama Doyun itu.
"Kenapa kamu bisa ada disini?" tanya nya dengan nada suara yang super-duper ketus.
"Aku minta sekarang kamu keluar!" usir Asahi sambil menunjuk ke arah pintu dengan jari telunjuk nya.
"Eh, tunggu dulu! Papa minta Kakak kesini buat nemenin kamu"
"Gak perlu! Lagian di sini ada Mama yang nemenin aku" Doyun menggelengkan kepala nya mendengar ucapan itu, dan kemudian terlihat berjalan maju untuk mendekati sang adik.
"Mama gak ada, tadi siang mama udah berangkat keluar kota buat nyusul Papa"
"Apa?" kali ini raut wajah Asahi berubah menjadi lesu kembali, bisa-bisa nya ibu nya itu tidak memberitahu dia dulu kalau mau pergi.
"Maka nya, Kakak di suruh buat tinggal di sini nemenin kamu" jelas Doyun, dan hal itu juga berhasil membuat yang lebih muda dengan cepat kembali menggelengkan kepala nya.
"Gak! Aku bisa tinggal sendiri, sekarang Kakak keluar dari sini!"
"Gak bisa Asahi, ini rumah Kakak juga. Dan Kakak di tugasin buat nemenin kamu disini, kalau kamu tinggal sendirian terus kenapa-napa gimana?" lelaki manis itu mendengus kesal, dan kemudian kembali menatap tidak suka ke arah Kakak nya itu.
"Yaudah terserah! Tapi jangan coba-coba ngajak aku ngomong!" dan setelah berkata seperti itu, Asahi langsung saja beranjak ke dalam kamar nya, meninggalkan Doyun yang sekarang tengah membuang nafas nya lelah.
"Kapan kamu bisa berhenti bersikap dingin sama Kakak kayak gini, Asahi"
<----««»»---->
Brugh!
Setelah menutup pintu kamar, lelaki berusia sekitar enam belas tahun itu beralih membanting sebuah tas sekolah milik nya ke atas lantai.
Dan kemudian pergi mendudukkan diri di atas kasur nya, meraih sebuah guling yang berada di sana lalu memeluk nya.
Masih dengan raut wajah super kesal, anak itu mulai berucap "Papa kenapa sih pake nyuruh Kak Doyun kesini segala?! Udah tau aku gak suka sama dia!!!"
"Lagian bukan nya kak Doyun harus nya ada di luar negeri yah?"
Ada sebuah alasan kenapa Asahi begitu tidak suka dengan Kakak nya itu, lebih tepat nya Kakak tiri sih.
Dua puluh tahun yang lalu, kedua orang tua lelaki kelahiran agustus itu baru saja melangsungkan acara pernikahan. Semua nya berjalan dengan baik dan lancar, tak ada kendala sama sekali.
Sampai akhir nya sebulan berlalu, Ayah nya waktu itu baru saja pulang dari kantor. Hari sudah menjelang malam, dan jalanan juga kebetulan cukup padat saat itu.
Karena bosan, akhir nya Ayah Asahi memilih untuk keluar dari mobil, berjalan ke sebuah cafe yang berada tak jauh dari sana.
Namun sayang, belum sempat kaki nya menginjak lantai cafe itu, seorang perempuan yang sangat dia kenal dengan secara tiba-tiba menarik tangan nya, dan membawa nya ke sebuah hotel.
Sebut saja perempuan itu adalah ibu dari Doyun. Saat itu Ayah nya Asahi sedang dalam keadaan tidak sadarkan diri, perempuan yang memang dasar nya ingin memiliki nya itu pun dengan senang hati melakukan sesuatu yang seharusnya tidak boleh dia lakukan kepada lelaki itu.
Tujuan nya tak lain adalah supaya rumah tangga ayah dan ibu Asahi hancur, dan juga dia bisa memiliki lelaki itu.
Dan setelah satu bulan berlalu, perempuan tidak tau malu itu kembali muncul di hadapan ayah dan ibu Asahi. Saat itu istri nya tidak mengetahui apapun, karena memang lelaki itu tidak pernah menceritakan kejadian memalukan yang terjadi di antara diri nya dan perempuan gila ini saat itu.
Ibu Doyun di sana datang sambil menangis dan memegang sebuah alat tes kehamilan di tangan nya. Perempuan itu menjelaskan semua apa yang terjadi, hanya saja dia membolak-balikan fakta.
Di menuduh Ayah Asahi yang melakukan hal itu pada nya, padahal yang sebenarnya terjadi adalah sebalik nya.
Membuat ibu Asahi di sana merasa sangat marah dan kecewa, hampir ingin berpisah dengan suami nya itu, namun tidak jadi karena diri nya tiba-tiba di kabarkan tengah mengandung.
Sampai akhir nya empat bulan berlalu, sepasang suami istri itu memang pisah rumah setelah kejadian datang nya seorang perempuan di rumah mereka waktu itu.
Ayah Asahi datang ke rumah mertua nya untuk menjelaskan kejadian yang sebenarnya. Pernah beberapa kali di usir, sampai akhir nya lelaki itu berhasil melakukan tujuan nya.
Semenjak itu hubungan ayah dan ibu Asahi kembali membaik, namun lima bulan setelah nya, perempuan yang waktu itu kembali datang sambil membawa sebuah bayi di gendongan nya.
Perempuan itu meminta ayah Asahi untuk bertanggung jawab, namun dengan bodoh nya di sana sang istri menyetujui hal itu.
Sampai akhir nya mereka berdua menikah, sempat berjalan baik selama beberapa tahun, dan waktu itu pun Doyun dan Asahi sudah lahir ke dunia.
Namun sangat di sayangkan, saat Doyun menginjak usia empat tahun, dan Asahi yang waktu itu masih menghitung bulan, sebuah kecelakaan menimpah istri kedua dari ayah mereka itu.
Iyah, ibu nya Doyun.
Dan wanita itu tidak dapat di selamatkan, dia meninggal dan tak lupa juga menitipkan sebuah pesan, agar sang suami menjaga dan menyayangi anak nya dengan baik.
Waktu saat itu terus berjalan, sampai akhir nya kedua anak itu tumbuh besar, Doyun dan Asahi. Awal nya mereka memang berhubungan baik seperti layak nya Kakak dan Adik kandung.
Namun semua itu berhenti ketika Asahi mulai masuk sekolah dasar, diri nya tak sengaja mendengar pembicaraan kedua orang tua nya dari dalam kamar.
Yang di mana di sana ibu dan ayah nya tengah membicarakan tentang masa lalu, Asahi yang saat itu memang sudah mengerti segala hal itu pun benar-benar di buat sangat marah.
Dan saat itu juga diri nya mulai membenci Doyun, gara-gara anak itu dia hampir kehilangan kedua orang tua nya.
Dan kemungkinan terburuk nya, kalau saja ibu nya waktu itu tidak mau memberi kesempatan kedua kepada sang Ayah, mungkin saat ini Asahi tidak akan pernah merasakan kasih sayang dari ayah nya.
Dan di saat kedua orang tua itu mengetahui bahwa hubungan kedua anak nya memburuk, sang kepala keluarga memutuskan untuk mengirim Doyun keluar negeri.
Tujuan nya adalah agar tidak terjadi hal yang buruk di antara mereka berdua, si sulung awal nya menolak, namun akhir nya luluh juga ketika sang adik terus mendesak nya untuk menerima tawaran sang Ayah.
Terhitung sudah lebih dari sepuluh tahun mereka berpisah, sampai akhir nya hari ini kedua anak itu kembali di pertemukan.
Doyun kira adik nya itu akan berubah, tapi ternyata masih sama. Dan ada satu hal yang perlu kalian tau, kalau yang mengetahui kejadian di masa lalu itu hanyalah Asahi, sedangkan Doyun sampai saat ini masih belum mengetahui apapun.
<----««»»---->
♡TBC♡
Hehe, sesuai judul yah😇
Maaf kalo chapter kali ini ngebosenin
See u again😇👋🏻