عندما نجرؤ على الدعاء من أجل الأفضل، فكن مستعدًا لخسارة شيء نعتقد أنه جيد
ketika kita sudah berani berdoa meminta yang terbaik, maka bersiaplah untuk kehilangan sesuatu yang menurut kita baik
Happy reading 🥀
"Terus si kak j apa?" Goda Amanda kepada Asha dan Asha pun dengan sengaja menginjak kaki Amanda.
"AWS." Rintih Amanda saat kakinya di injak oleh sang sahabat.
"Kenapa man?" Tanya zeeya kepada Amanda teman dari adiknya itu.
"Nggak apa-apa kok kak." Bukan Amanda yang menjawab melainkan Asha yang menjawab dengan senyumnya dan zeeya pun hanya menggelengkan kepalanya.
"HELLO I'M COMING!" Teriak seorang perempuan yang mengagetkan mereka dan yang berada di restoran itu pun menengok kearah suara.
"Viola, ya Allah sayang!" Ujar zeeya dengan senang melihat perempuan itu.
"Bubub ternyata ada lo." Ucap viola langsung menghampiri zeeya dan memeluknya.
"Jeng, masyaallah apa kabar?" Tanya Nadia kepada Vera yang duduk di kursi roda.
"Sudah baikan kok jeng." Jawab Vera dengan semangat.
"Jeng, maaf kemarin aku nggak ngunjungin kamu soalnya ada urusan di butik yang nggak bisa di tinggal." Ucap Nadia kepada sahabatnya yang sedang duduk di kursi roda.
"Tidak apa-apa, sekarang butik mu sudah mendunia ya?" Jawab Vera sambil menggoda sahabatnya.
"Aduh jeng, kamu ini bisa aja." Ucap Nadia dengan malu-malu.
"Jeng Vera apa kabar?" Tanya Anita kepada sang sahabat.
"Puji tuhan, baik kok jeng." Jawab Vera dengan senyuman di wajahnya yang mengembang.
"Jeng sudah sehat lagi kan? Kemarin pas aku jengukin, kamu lemes banget." Tanya Anita kepada sahabatnya.
"Kan kemarin itu baru banget selesai oprasi jeng, jadi maklum kalo lemes." Jawab Vera sambil terkekeh.
"Aduh jeng, maaf aku lupa." Ujar Anita dengan malu-malu.
"Mamah memang pelupa, mami." Ucap Acha yang datang dari belakang bersama Asha.
"Kamu anak kecil ikut-ikutan aja." Sinis Anita kepada anaknya.
"Mah? Anak kecil? Aku udah 24 tahun mah." Ujar Acha dengan dramatis.
Yang berada di situ pun terkekeh.
"Iya-iya, anak mamah sekarang sudah gadis." Ucap Anita yang masih terkekeh.
"Nggak kerasa ya? Udah pada gadis aja padahal dulu di mereka sering di titipin ke aku." Ucap vera sambil terkekeh dan Anita dengan Nadia pun mengangguk membenarkan.
"Udah yuk ke sana." Ajak Nadia kepada mereka untuk ke meja makan.
Dan mereka pun makan-makan di restoran itu dengan penuh tawa dan canda.
Setelah acara selesai mereka pun kembali ke hotel masing-masing kecuali para gadis yang masih ingin bermain.
(≧▽≦)
Cafe Reall
Empat gadis sedang duduk dengan santai sambil menikmati minuman mereka dan desert mereka.
"Gays gue udah keterima kerja di rs tempat nyokap di rawat." Ucap raya tiba-tiba.
"YANG BENER LO RAY?!" Kaget ketiganya dan raya pun menggelengkan kepalanya saat melihat sekeliling melihat kearah meja mereka.
"Stt, itu baru satu, gimana kalo gue kasih tau yang satu lagi." Gumam raya dan ke tiganya pun makin penasaran.
"Kasih tau nggak lo?!" Pinta Amanda dengan penasaran.
"Gue di jodohin sama temen sahabat nyokap." Ujar raya dan membuat ketiganya kaget.
"ANJIR, gue kira yang bakalan nikah duluan si sasa, ternyata lo." Ucap Acha.
"Yeu, makanya jangan ngomong sembarangan. Salah kan?" Ujar Asha kepada temannya sambil terkekeh.
"Ya maaf, kan gue nggak tauu." Ucap Acha sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Kayaknya gue nggak bisa lama deh." Ucap raya tiba-tiba.
"Kenapa memangnya ray? Biasanya juga sampe malem." Ujar Manda sambil memakan disert nya.
"Nyokap nggak ada yang jaga, uwa sama bibi juga lagi pada sibuk." Jelas raya dan menahan perkataannya.
"Jadi, gue harus jagain nyokap dan lagi pula kalian nggak capek? Kita baru aja wisuda tadi pagi, terus lanjut ke makan bareng, terus sekarang kita ke cafe." Lanjut raya dan mereka pun paham.
"Iya juga ya? Gue juga udah capek sih." Ucap Acha membenarkan penjelasan raya.
"Yaudah gue balik duluan ya?" Pamit raya dan di anggukan oleh teman-temannya sekalian menjawab salam.
"Abang gue udah di depan, gue duluan ya? Assalamualaikum." Pamit Amanda kepada kedua temannya yang tersisa.
"Waalaikumsalam." Jawab keduanya.
"Ca mau bareng nggak?" Tawar Asha kepada sahabatnya itu.
"Nggak deh saa, gue di jemput pak Jojo." Tolak Acha dengan halus.
"Yaudah gue duluan ya cha? Assalamualaikum." Pamit Asha kepada Acha dan Asha pun langsung naik ke mobilnya setelah Acha menjawab salamnya.
(≧▽≦)
"Mang Ujang, apa kabar?" Sapa Asha kepada supir keluarganya itu.
"Alhamdulillah baik neng." Jawab mang Ujang dengan logat Sundanya.
"Aku jadi kangen deh mang, waktu mamang anter jemput Sasa." Ucap Asha kepada supir keluarganya itu.
"Mamang juga kangen neng, waktu neng sd bandel banget sampe mamang pusing ngadepin neng sasa." Curhat mang Ujang mengingat masa-masa itu.
"Mamang sekarang anak udah berapa?" Tanya Asha karena dulu Asha sempat bertemu dengan anak mang Ujang kebetulan hampir satu keluarga mang Ujang bekerja di rumah Asha.
"Atuh masih empat neng geulis, ya kali nambah." Jawab mang Ujang sambil tertawa ringan dan membuat Asha pun ikut tertawa.
"Hahaha, kan kirain nambah mang. Si kecil namanya siapa sih mang? Sasa lupa." Ujar Asha.
"Annisa namanya neng, dia udah kelas empat SD." Jawab mang Ujang.
"Wah cepat juga ya? Oh iya, mamang teh kerja di sini waktu kak zeey kecil ya?" Ucap Asha dan bertanya lagi.
"Iya neng, waktu neng zeeya masih kecil." Jawab mang Ujang.
Dan selama perjalanan menuju vila milik keluarga asha, mereka pun bercanda dan tertawa.
(≧▽≦)
Keluarga Asha sedang tertawa di ruang keluarga vila karena menonton film di tv yang membuat mereka tertawa.
"Assalamualaikum." Salam Asha kepada keluarganya.
"Waalaikumsalam." Jawab yang beragama muslim atau non muslim.
"Sœur aînée!" Panggil anak kecil laki-laki umurnya sekitar lima tahun.
"Allo kaiden." Sapa Asha balik sambil menghampiri anak kecil itu.
"Salim dulu saa!" Peringat Nadia kepada anaknya itu yang akan menghampiri ponakannya.
"Oh iya lupa." Gumam Asha dan langsung Salim kepada semua yang berada di situ.
"Here with my older sister ." Ucap Asha dan kaiden langsung naik ke gendongan Asha.
"Kai, let's go to sleep." Ajak Tante kania kepada anaknya.
"Noo." Tolak kaiden sambil menggelengkan kepalanya.
"Kai." Tegur Kania kepada anaknya dan membuat nyali kaiden menciut.
"Biar sama aku aja tante tidurin nya." Ujar Asha kepada tantenya dan di angguki.
"Cieee, udah kayak mau nikah ajaa. Belajar nidurin anak kecil." Goda Arisa yang turun dari tangga.
"Gue mau fokus sama karir dulu risaa." Kesal asha kepada sepupunya itu.
"Siap dah, eh nanti tau-tau nya lo udah nikah, ups." Cibir Arisa dan membuat orang tua Asha menatap dengan penuh peringatan.
"Nggak lah, lo pikir ini cerita fiksi?, kalo nikah sama jaehyun sih ayo." Ujar Asha dan di akhiri dengan kekehan.
"Halu." Ledek Arisa kepada Asha dan Asha menatap sinis kepada Arisa.
"Come on sa, itu kai udah mulai ngantuk." Ucap Kania kepada Asha yang melupakan kaiden dalam gendongannya.
"Iya tan, sasa lupa." Jawab Asha mengelus punggung kaiden sambil menaiki tangga menuju ke kamar kaiden untuk menidurkannya.
-🌷-
Jangan sampai ketinggalan cerita ini yaww !!
Gimana nih part ini? Seru tidak?
Post setiap hari Jumat yaww, kalo agak telat pasti lagi lumayan sibuk.
Happy birthday yang ultah hari ini.
Post lebih cepat, karena kalo besok nggak akan bisa karena ada kesibukan yang buat susah megang hp.
jangan lupa follow akun Ig aku yaw? @m00nla_ pp nya meow ya
•
•
•
•
•
See u!
Kamis, 06 Feb 2025