Biarkan Aku Mencintaimu [COMP...

By dsxxjk

298K 14K 1.8K

[PROSES REVISI] "Kita memang tak pernah bertegur sapa Tapi apa kamu tau? Dari kejauhan aku sudah sangat menge... More

ʸ鰿ˡ️
1' Bukan Hari Keberuntungan
2' Menemukanmu
3' Dalam Senyapku
Ilustrations Cast♡️
4' Humble
5' Siapa Dia?
6' Jealous
7' Teka-Teki
8' Tatapan Seperkian Detik
9' Kenyataan Pahit
10' Flashback
11' Cara Meyakinkanmu
12' Cara Menyadari
13' Kesan Darinya
14' Berada Di Dekatnya
15' Harapan Kosong
16' Something
17' Ribuan Anak Panah
18' Hujan Pernah Menahanmu
19' Terus Bersamamu
20' Belajar Mencintainya
21' Bukan Siapa-Siapa
22' Hadirmu Kembali
23' The Pain
24' Terima Kasih Selalu Ada
25' Bukan Aku
26' Kau Bukan Milikku
27' Maafkan Aku
28' Kembalikan Perasaan Ini
29' Kenapa Harus Dia?!
30' Kembali ke Sekolah
31' Mengetahui Kebenarannya
32' Menenangkanmu
33' Bisakah Kamu Melupakannya
34' Apakah Semakin Dekat?
35' Datang Dan Dekapku
36' Terimakasih Karena Terbalas
37' Tolong Aku!
38' Aku Harus Bagaimana?
39' Dimana Kamu?
41' Mulai Mempercayai
42' Maaf
43' Takut
44' Salah Paham
45' Cinta Itu
46' Mengerti-kah?
47' Hari Ulang Tahun
48' Kado Terindah
49' Takdir Kita
50' Panas Hati
51' Membujukmu
52' Beri Aku Maaf
53' Tak Ingin Kau Hilang
54' Hujan Dan Kamu
55' Untuk Apa Dia Kembali?
56' Tak Seharusnya
57' Rencana Hangout
58' Tak Percaya
59' The First Hangout
60' Moodbreaker
61' Moodboster Juga
62' The Last Hangout
63' Keras Kepala
64' Keputusan Terakhir
65' Tanpa Dirimu Lagi
66' Penyesalan
67' Aku Menunggumu
68' Kini Ku Mengerti
69' Aku Bersyukur
70' Nggak Peka!
71' Setidaknya Kamu Tau
72' Gagal Move On!
73' Ingatan Di Masa Itu
74' Mengejutkan!
75' Terima Kasih Cinta
ʱˡ
EXTRA CHAPTER PART 1
EXTRA CHAPTER PART 2
EXTRA CHAPTER PART 3
HALO GAES!!!

40' Tak Disangka

2.4K 120 11
By dsxxjk

Ada yang penasaran? Yuk dibaca.
.
Jangan lupa di voment guys.
Ohiya terimakasih yang udah beri aku support. Biglove buat readers aku ya❤
.
And, Happy Reading~

---

"Kak, dia........-"

Belum sempat Abel menjawab, dengan nada yang penuh penekanan Raka menjawabnya.

"Dia selingkuhannya Pricilla." Raka menjawab dengan kedua tangan yang sudah mengepal sempurna.

"Kurang ajar! Bisa jadi mereka sekongkol." Lanjut Rifky.

"Sial! Gue ga pernah kepikiran kalo Kelvin bakal selicik ini." Kata Dean dengan emosi yang sudah memuncak.

Bukan hanya mereka bertiga, sahabat-sahabatnya yang lain juga tidak terima. Terlebih lagi Raka. Kenapa Pricilla bisa melakukan hal ini kepadanya? Memangnya sejahat apa Raka terhadapnya? Raka kembali mengingat sosok Pricilla yang benar-benar membuatnya kecewa.

Selama ini, dia di anggap apa? Sejahat itu kah Pricilla sampai-sampai dia mau di ajak bekerja sama dengan lelaki brengsek itu? Raka tidak pernah menuntut banyak hal kepadanya. Apa lebihnya Kelvin?

Bukannya masih cinta. Tapi Raka masih tidak habis pikir dengan ulah yang diperbuat oleh mantan kekasihnya. Jujur saja, Pricilla adalah cinta pertama Raka. Jadi ini juga kali pertamanya ia merasakan yang namanya tersakiti.

Abel mengusap dan sesekali menepuk pelan pundak Raka. Menggenggam erat tangan Raka yang tengah terkepal. Membuat Raka membuka kepalan tangannya dan membalas genggaman tangan Abel.

"Kita kasih mereka berdua pelajaran." Kata Raka dengan nada tingginya.

Membuat pemilik warung keluar menghampiri mereka. Seorang ibu paruh baya keluar. Dengan wajah yang sedikit bertanya-tanya.

"Kalian mau menghabisi siapa?" Kata pemilik warung itu.

"Penculik bu." Jawab Farhan dan Bayu serempak.

"Penculik? Siapa yang di culik?" Tanya pemilik warung itu lagi.

"Pacar saya bu, Bila." Jawab Dean dengan nada lirihnya.

"Ya Allah, yang cantik itu ya? Kemarin saya liat dia terjatuh dan ada seorang lelaki mengenakan jaket hitam yang menangkapnya." Jelasnya.

"Serius bu? Terus-terus gimana?" Dean semakin dibuat penasaran.

"Saya kira dia emang lagi sakit dan kenal sama orang itu. Terus dia dibawa oleh lelaki tersebut nak." Kata pemilik warung itu dengan penuh antusias.

"Brengsek! Ga salah lagi kalo itu Kelvin. Dia bius Bila sampe ga sadarin diri. Arghhhhh!!" Dean berdecak kesal setelah tau yang sebenarnya.

"Makasih atas informasinya bu. Dan kak Dean, lo harus tenang kita cari keberadaan mereka sekarang." Kata Nadya.

"Iya kak, semua bisa diselesaiin." Sambung Rifky yang sudah merangkul Dean.

Dean merasa sangat menyesal. Andai saja ia tidak meninggalkan Bila saat itu, mungkin semua ini tidak akan terjadi. Dia berpikir bahwa, karena kecerobohannya keselamatan Bila jadi terancam. Padahal orang tua Bila sangat mempercayai dirinya untuk menjaga Bila dengan baik.

Raka, dkk melangkahkan kakinya menuju parkiran yang sudah tidak begitu jauh dari warung ini. Langkah Dean sedikit tertatih. Tubuhnya melemas ketika tahu bahwa kekasihnya sedang bersama lelaki brengsek itu.

Sahabat-sahabatnya yang lain terus berada di sampingnya. Mendampingi Dean agar hal yang tidak diinginkan tidak terjadi padanya. Merangkul Dean yang mungkin sedang tidak karuan pikirannya. Persahabatan mereka patut diacungi jempol.

"Kita cari si cowok brengsek itu di sekolahnya, pasti sekolahnya sama kayak mantan lo kan Rak?" Tanya Dean yang ingin segera menemukannya.

"Iya kak lo bener, kebetulan gue kenal temen-temennya Pricilla jadi nanti bisa ditanya informasinya. Ayok kita cari." Sahut Raka dengan semangat.

"Kita ikut." Ujar Abel dan Nadya secara bersamaan.

"Lo berdua lebih baik pulang. Ini urusan laki-laki." Kata Dean yang tidak ingin mereka ikut terlibat.

"Iya Abel, Nadya, lo pulang sama Farhan dan Bayu aja?" Kata Raka yang memberi saran.

"Iya kita siap anterin kalian." Dengan sigap kedua twins itu menjawab.

"Tapi kita berdua pengen ikut." Kata Abel yang sudah mengerucutkan bibirnya.

"Enggak Bel, gue ga mau lo kenapa-kenapa. Pulang ya." Sahut Raka dengan nada lembutnya seraya mengusap kepala Abel.

"Iya Bel, mending kita pulang aja." Nadya juga meyakinkan Abel.

"Yaudah deh, tapi kalian bertiga harus hati-hati ya?" Abel juga tidak ingin mereka bertiga (Raka, Rifky, Dean) kenapa-kenapa.

"Siap, kalian tenang aja." Balas ketiganya.

Farhan dan Bayu tidak membawa motor masing-masing. Tapi, ia menggunakan motor Raka dan Dean. Jadi Abel dan Nadya bisa pulang dengan keduanya. Mereka sudah siap menyalakan kendaraannya. Sementara Abel dan Nadya sebenarnya masih berat membiarkan sahabatnya melakukan ini.

"Jaga diri Rak." Kata Abel yang menatap cemas Raka.

"Iya sayang." Raka menjawab diselingi seulas senyum.

"Lo juga Ky, jangan emosian." Kata Nadya yang mengingatkan kekasihnya.

"Iya Nad, lo tenang aja. Gue bakal baik-baik aja sama yang lainnya." Rifky menjawab sambil mencolek hidung mancung Nadya. Membuat Nadya semakin tersipu.

Akhirnya Abel dan Nadya pulang bersama kedua twins itu. Sementara Raka, Rifky, dan Dean bergegas menuju sekolahan Pricilla. Mereka akan memulai pencariannya siang ini. Dengan penuh semangat mereka berangkat menggunakan mobil yang di bawa oleh Rifky. Sementara motor Raka dan Dean dibawa oleh kedua twins tadi.

Rifky membawa mobil dengan kecepatan di atas rata-rata. Mereka bertiga tidak sabar ingin segera menemukan Kelvin dan segera menghabisinya dengan tangan mereka sendiri. Tapi, lagi-lagi mereka harus mengontrol emosinya. Agar tidak gegabah.

Beberapa menit kemudian..

Rifky memarkirkan mobilnya tepat di depan sekolah Pricilla. Mereka bertiga turun dari mobil tersebut. Sepertinya anak murid sekolah tersebut baru saja keluar. Namun Raka tidak melihat tanda-tanda kehadiran Pricilla.

Tak lama, pandangan Raka tertuju pada segerombolan anak perempuan dari sudut gerbang. Raka mengenal salah satu dari mereka. Yang bisa dibilang teman dekat Pricilla saat di sekolah. Raka menghampirinya, diikuti oleh Rifky dan Dean dari belakang.

"Rin, Pricilla masuk ga hari ini?" Tanya Raka kepada Rini yang bernotaben sebagai teman sekelasnya.

"Ga masuk, emang ada apa Rak?" Rini kembali bertanya.

"Enggak gue ada perlu nih. Eh iya, dikelas ada yang namanya Kelvin ga?"

"Ada, dia anak baru beberapa bulan yang lalu. Dan deket sama Pricilla kan." Jelasnya lagi.

Raka menghela napas, ternyata benar. "Terus Kelvin masuk ga?"

"Ga masuk juga dia, emang ada perlu apa sih?" Tanya Rini lagi yang dibuat penasaran.

Raka menarik tangan Rini, ia meminta agar Rini ikut bersama mereka bertiga dan menjelaskan siapa Kelvin sebenarnya. Dan dengan siapa dia ke Jakarta. Rini sempat menolak, namun tak berapa lama ia berhasil membujuknya.

"Rin, kenalin ini Rifky sama Dean temen gue. Kita lagi cari Kelvin." Kata Raka yang memperkenalkannya.

Rifky dan Dean hanya tersenyum, "Lo tau informasi apa aja tentang Kelvin?" Tanya Dean yang sudah tidak tahan.

Mereka bertiga menatap Rini dengan sangat serius, mencerna setiap kalimat yang keluar dari mulut Rini. Mereka sangat membutuhkan informasi keberadaan Kelvin saat ini.

"Sebenernya gue ga tau banyak tentang Kelvin, tapi yang gue tau dia anak baru pindahan dari Bandung. Dan katanya, dia pindah kesini cuma sendiri tanpa dampingan orang tuanya. Dengar-dengar juga dia tuh anak ga bener gitu, semacam bandel. Terus katanya dia tinggal di suatu apartemen yang udah di sewa orang tuanya." Jelas Rini yang membuat Raka, dkk membelalakan matanya.

"Hah?! Lo serius Rin?" Tanya Raka.

"Iya gue serius, emangnya ada apa sih?" Rini terus bertanya apa yang sebenarnya terjadi.

"Gapapa Rin, kebetulan Kelvin temen Dean juga kok." Kata Rifky yang membuat Dean memutar kedua bola matanya. Bagaimanapun, mereka tidak boleh telalu terbuka kepada Rini. Takutnya, saat Kelvin kembali semua rencana Raka, dkk menjadi gagal.

"Terus lo tau ga dimana apartemen Kelvin?" Tanya Dean.

"Nah kalo itu gue kurang tau, tapi katanya apartemen dia masih disekitar Jak-Tim kok. Dekat toko buku. Soalnya gue ga dekat juga sama dia jadi kalo soal tempat tinggal ga pernah tau sampe detail." Kata Rini yang membuat mereka bertiga sedikit kecewa. Tapi setidaknya mereka sudah mendapat sedikit informasi dari Rini.

'Toko buku...? Waktu itu...' Ucap Rifky dalam batinnya, seperti tidak asing namun kembali ia menepis pikirannya karena tidak ingat.

"Yaudah makasih ya Rin, gue harap lo ga bilang ke siapa-siapa soal ini." Kata Raka yang segera bangkit dari duduknya dan menjabat tangan Rini.

"Iya sama-sama Rak, lo tenang aja." Ujar Rini yang membalas jabatan tangan Raka yang diikuti oleh Rifky dan Dean.

"Yaudah kita balik dulu ya." Kata Raka yang sudah berjalan menuju mobil Rifky.

"Iya siap, hati-hati." Sahut Rini.

Mereka bertiga kembali kedalam mobil Rifky. Memasang sabuk pengaman dan mulai melajukan mobilnya. Dan memikirkan petunjuk yang di berikan oleh Rini. Dimana apartemen Kelvin?

"Gue kayak ga asing sama keberadaan apartemen Kelvin deh." Kata Rifky yang berhasil memecahkan keheningan.

"Lo tau tempatnya Ky? Apartemen yang dekat toko buku? Dimana coba?" Tanya Dean yang sangat penasaran.

"Tunggu-tunggu gue pikir-pikir dulu." Ujar Rifky yang kini memejamkan matanya berusaha mengingat akan satu hal.

Sementara Raka masih fokus menyetir mobil. Ya, kali ini Raka yang mengendarainya.

"Apa kita kerumah Pricilla dulu? Gue yakin banget mereka berdua pasti kerjasama." Ucap Raka tanpa menatap sahabat-sahabatnya.

"Besok aja Rak, udah sore. Besok kita ujian, kita harus belajar juga. Jangan sampe nilai kalian di sekolah jadi taruhan gara-gara masalah gue." Kata Dean sebagai ketua osis yang baik.

"Wih siap kak ketos. Tapi sama kita mah santai aja, ya gak Ky?" Tanya Raka sambil mencolek bahu Rifky. Matanya masih terpejam. Tangannya mengurut dahinya seperti sedang berpikir keras.

"Woy, lama banget ngingetnya." Tepukan keras pada pundak Rifky dari Dean membuatnya berlonjak kaget.

"Anjir, gua ga bisa ingat apa-apa. Tapi serius deh, gue kayak ga asing. Nanti kalo gue ingat, gue kabarin kalian semua deh." Ucap Rifky yang tengah gregetan sendiri. -wkwk-

"Hahaha Rifky, Rifky.. Umur lo berapa sih sampe pikun begitu." Kata Raka yang sedikit tertawa kecil.

"Sue lo, masih unyu-unyu gue tuh." Kata Rifky sambil memutar bola matanya.

"Najisun, hahahaha..." Mereka semua tertawa, melupakan masalahnya sejenak. Agar tidak terlalu menjadi beban. Namun tetap saja, Dean tidak bisa tenang. Keselamatan Bila berada di tangannya saat ini.

♡♡♡

*to be continue...

Guys, kira-kira Dean berhasil ga yak nemuin Bila? Terus ada yang bisa bantu Rifky ga buat nginget sesuatu yang katanya ga asing bagi dia?
.
.
Haha pokoknya, kalian stay tune terus ya sama cerita BAM. Jangan sampe ketinggalan kisah mereka. Semoga kalian suka.
.
.
Terimakasih❤

Continue Reading

You'll Also Like

40.2K 2.8K 48
[FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA KARENA SEBAGIAN PART DIPRIVAT!] Seperti warna abu-abu, kau adalah cinta yang berujung semu. -Amelia Keysha...
149K 6.8K 42
Berhenti atau bertahan? Ketika lelaki yang kamu cintai, memiliki rasa untuk kakakmu sendiri? Ingin bertahan tapi tak mungkin Harus mundur tapi tak i...
45.2K 1.6K 50
TAHAP REVISI Perjodohan yang dilakukan orang tua memang konyol!! Seseorang yang saling bermusuhan, yang bisa dianggap sebagai musuh bebuyutan disatu...
Garis Luka By Rani

Teen Fiction

12.4M 1.2M 52
"Lo suka sama gue kan?" Zeta mengangguk cepat dengan matanya yang berbinar. "Mau jadi pacar gue kan?" Zeta mengangguk lagi. Agra tersenyum, senyum...