"Jadi gimana mba? Masih punya perasaan gak sama saya?"
Rosie terdiam saat Jeffery kembali bertanya, lalu sesegera mungkin ia memalingkan wajahnya.
"Et gak perlu dijawab, saya udah tau kok jawabanya." ujar Jeffery dengan senyum jahil andalannya.
"nyebelin banget sih!" Rosie memukul Jeffery dengan tas selempangnya, membuat pemuda Februari itu mengadu kesakitan.
"aduh... masih galak aja sihh." Gumam Jeffery.
"lo ngapain sih nelpon gitu! Gimana kalo pendengar lain merasa annoying?"
"gak mungkinlah, mereka malah suka tau yang begituan, lagian lo gak ngerti kode banget sih, itu gua lagi nembak lo gimanasih." Balas Jeffery sambil tersenyum.
Hari ini sepertinya Jeffery banyak sekali tersenyum dari hari biasanya, bahkan Rosie hanya diam pun ia akan tersenyum karena gadis itu.
"nembak apaan kaya gitu! Dari dulu gak berubah! Dasar brengsek."
"Ohhh kode nih kodeee? Apa tadi? Brengsek? Itu mulut mau gue cium?"
Secara otomatis Rosie menutup mulutnya dengan telapak tangan, agak trauma. Sepertinya Jeffery kembali memang untuk menjahilinya dan mengancamnya.
"gue udah lama gak nyium lo, jangan mancing, oke?"
Rosie mengangguk dengan cepat membuat Jeffery gemas sendiri, gadis ini seperti anak kecil yang dimarahi karena tidak boleh memakan permen.
"Bang Chandra udah nikah ya? Bang Mahen juga?" tanya Jeffery mencari topik lain.
"udah, tapi istrinya mas Mahen meninggal pas melahirkan anak mereka."
"ah gitu, turut berduka cita ya"
"Iyaa."
Suasana tidak secanggung beberapa hari yang lalu saat mereka bertemu diacara Reunian, tapi sumpah demi apapun Jeffery sangat amat membuat jantung Rosie berdetak tidak karuan.
"Makan yuk, gue laper, tadi cuma makan sup lo abistuh gak makan apa apa lagi."
"ya sup itu kan makanan bego!" Cibir Rosie.
"ck, dibilang jangan mancing itu mulut mau dicium?"
"OGAH!"
Rosie berjalan cepat meninggalkan Jeffery yang langsung mengejar gadis itu sembari tertawa tidak jelas, bahagia sekali.
"Uwu banget gak sih? Tadi ditelepon pas siaran, sekarang berantem tapi lucu, kapan aku kaya gitu?" tanya Ezy yang sedaritadi mengintip dua orang yang sedang lovey-dovey tersebut.
"sabar ya.. jomblo emang gitu." balas Surya
"ANDA TIDAK NGACA?!!!"
"SAYA SUDAH NGACA DAN ALHAMDULILLAH TETEP GANTENG, WHYY?? ANDA IRII???"
Lisa sedang merenung memikirkan nasib dan dosanya yang begitu besar di dunia ini. Ia bingung mengapa hidupnya sangat mengenaskan
Jira audah punya pacar namanya Daniel, mereka sudah pacaran sedari Smp dan langgeng sampai sekarang, Lisa jelas iri setengah mampus.
Kedua Yumna, gadis itu dilamar saat Reuni, dan bakal menikah tahun depan, Lisa sangat amat iri dan dengki.
Dan sekarang, dirinya tidak sengaja melihat Rosie dan Jeffery makan berduaan dicafe bau bau akan Balikan, Lisa semakin iri.
Kisah cinta Lisa itu tidak pernah mulus, Mantan cuma 2.
Pertama, Bambam. percaya tidak percaya mereka pernah pacaran saat kelas 10, sebelum Lisa pacaran dengan Ten tapi mereka Backstreet. Bahkan anak kelas dan teman-teman Lisa gak ada yang tau, tapi saat 3 bulan pacaran mereka putus karena lebih nyaman berteman saja.
Kedua, Ten. mereka pacaran saar kenaikan kelas, Ten baik dan romantis tapi sayang ia begitu kesemua gadis termasuk temen sekelasnya, mereka putus saat 1 bulan pacaran.
dan terakhir Jaka, pemuda itu bukan mantan tetapi kalau boleh jujur Lisa punya perasaan ke dia. Tapi dulu, karena digantung terus dan Jaka juga labil dekat ke Una juga, akhirnya Lisa move on.
Dan sampai sekarang dia jomblo.
By the way Lisa sedang berada di Bandung, niatnya ingin main kerumah Rosie, dan sekarang ia berniat menemput Rose. Namun malah melihat Rosie dengan Jeffery. Tidak jadi, nanti saja Lisa kerumah Rosie sekarang jalan jalan dalu.
Namun tiba-tiba saat berjalan dialun-alun kota Bandung, ada seorang pemuda yang menarik tangan dia, Lisa gak kenal sumpah demi apapun itu.
"Sayang kamu kok jalan sendiri, tungguin aku." Ucap pemuda itu.
Lisa mengerinyit bingung, Nih orang siapa??
"m-maksudnya?" Tanya Lisa bingung.
Pemuda itu merangkul Lisa lalu membawa gadis itu pergi menjauh yang semakin membuat Lisa bingung dan takut.
"Mas maksudnya apa ya?" tanya Lisa tak mengerti.
"tadi ada copet ngikutin kamu, hampir aja dia ambil HP kamu, jadi saya rangkul kamu, maaf ya..."
Ah begitu, Lisa hanya mengangguk. untungnya pemuda ini baik, kalau tidak mungkin Lisa akan kecopetan.
"Ah enggak apa apa mas, saya justru harus berterima kasih sama Mas."
"Iya sama sama, nama saya Sean, nama kamu siapa?"
"Lalisa."
Ah namanya Sean, tampan juga...
"Gue mau balik kekantor, lo pergi deh." Ujar Rosie setelah mereka selesai makan di Cafe depan.
"ngusir?" tanya Jeffery.
"menurut lo?" tanya Rosie balik.
Tapi bukanya menjawab pemuda itu malah maju dan meluk Rosie dengan erat, sangat erat.
"i miss you so bad."
"J-jeffry diliatin orang, lepas ihh!!!"
"Mereka gak kenal kita, bodoamat."
Rose hanya mendengus lalu mengusap punggung pemuda itu dan berucap, "me too."
"jadi gimana, kita balikan nih?" tanya Jeffery, Rosie jelas terkejut mendengar penuturan pemuda tersebut.
"balikan ya? 4 tahun loh gue nunggu ini."
Rosie mengangguk pelan lalu menyembunyikan wajahnya didada bidang Jeffery, ia malu sungguh.
Jeffery tersenyum lalu mengusap rambut Rosie.
Romantis sekali bukan, namun sayangnya seseorang merusak moment mereka.
"Ekhmmm!! Pajak Balikanya mana nih?"
"HEH! LO NGAPAIN DISINI?!!!" tanya Rosie kaget, gadis itu langsung mendorong Jeffery menjauh.
"Jalan jalan lah." jawab Lisa santai.
"tai, ganggu aja lo!" Ujar Jeffery tak terima.
"dih, alay banget sih peluk pelukan didepan kantor, cih norak! Kalian tau enggak gue hampir dicopet!"
"Bodo." ujar Rosie dan Jeffery secara bersamaan.
"jahat banget, untungnya ada cowok ganteng nolongi gue, ah meleleh rasanya..."
"gak peduli."
Lisa memanyunkan bibirnya mrmbuat dua orang itu tertawa.
"yaudah sana lanjutin kerjanya, aku mau kekantor juga." ucap Jeffery kepada Rosie tak lupa pemuda itu mengusak Rambut Rosie.
"Okeee, hati hati dijalan yaa." balas Rosie
Jeffery mengangguk lalu mengecup singkat jidat Rosie. Hal itu jelas membuat Lisa mendelik, ada-ada saja kelakuan bucin baru balikan.
"iya yang bener kerjanya ya, nanti aku jamput."
"HUEKKKK JIJIKK HUEKKK!!!!"
"dasar Jomblo sirik aja!"
Lagi lagi Lisa memanyunkan bibirnya kesal, lalu pura-pura marah, namun itu tidak bertahan lama saat ada seorang pemuda datang.
"maaf Lisa, Gelang kamu tadi jatuh." Ujar Sean, si pemuda tadi.
"eh makasih ya... mas Seann" balas Lisa dengan senyu. manisnya.
"saya permisi dulu ya, punten."
"Mangga mas."
Sekepergian Sean, Lisa langsung melompat kesana-kesini dan memeluk Rosie sangat erat, senyumnya bahkan tidak memudar membuat Rosie dan Jeffery mendelik.
-end-
End...hehehe, maaf ceritanya ringan banget, aku gak bisa nulis cerita berat soalnya, aku juga suka happy ending jadi maaf kalau plot nya udah ketebak
See u guys🍂