Agaknya kebisingan kelas A menjadi sorotan murid baru kelas 10 di Victorian School. Bayangkan, perihal tempat duduk saja tidak ada yang mau mengalah sedikit pun.
Saling menghina, mencaci maki, menyombongkan diri sendiri. Itulah yang kini Jane dengan Thomas― musuh barunya lakukan.
Thomas menarik kerah seragam Jane yang membuat jarak diantara keduanya sangat dekat "Gue masih peringatin lo baik-baik. Pindah ... atau gue seret secara paksa?"
Sedangkan yang ditarik hanya menatap remeh orang asing di hadapannya, tidak bereaksi apapun selain mengulum senyumnya "Gue kan udah bilang gak mau. Budeg? Masa anak pemilik sekolah elit, gak mampu buat ke THT sih?"
Jane melepaskan tangan Thomas dengan kasar, membersihkan kerah seragamnya seolah habis terkena kuman "Oh atau jangan-jangan ... lo iri, gak dikasih bunga sama keluarga sendiri?"
Diam seribu bahasa, hanya bisa mengepalkan tangannya disaat teman sekelasnya memperlakukan dia seperti ini. Bisa-bisanya Thomas dibuat malu oleh murid seangkatannya.
Mengingat musuh barunya perempuan, ditambah berbeda dari perempuan lain yang pernah ia temui, mau melawan lebih pun rasanya tidak sanggup.
Disaat yang lain mengagung-agungkan dirinya karena good looking, bocah ingusan ini malah berani melawannya tanpa rasa takut. Walaupun ia sudah mengatakan bahwa dirinya anak dari pemilik sekolah ini, Jane tidak ada tunduk-tunduknya kepada tuan muda terhormat.
Ngapain harus tunduk dengan seseorang? Jane juga punya segalanya, tidak harus mengemis sesuatu pada orang baru yang ada di hadapannya ini.
Kini Jane mendorong kedua bahu Thomas agar menjauh sedikit dari hadapannya "Karena ada nama gue duluan di meja, jadi ini milik gue."
Thomas mengangkat satu alis kanannya "Dih?" katanya merasa tak terima
"Mau protes? Coba tanya ke orang tua lo, kenapa lebih pilih anak lain yang dikasih kursi duluan daripada anak sendiri." balas Jane dengan mengangkat sudut bibir kanannya
Awalnya Thomas kaget melihat perempuan bernama Jane ini menunjukan gummy smile di hadapannya. Namun senyum itu tak tahan lama, senyumannya luntur dan langsung menatap Thomas dengan mata yang tajam.
Wah licik juga.
Tidak mau ambil pusing, akhirnya Thomas mengalah dengan musuh barunya. Ia pergi ke kursi lain dengan satu temannya yang sedari tadi hanya berdiam diri di belakang Jane.
Selesainya drama pagi ini, keduanya berpikir bagaimana cara menyingkirkan musuh barunya.
Ketika temannya menyusul Thomas, ia menyenggol bahu Lisa dengan keras yang kebetulan berada di samping Jane.
"Sakit, tolol!" katanya seraya menendang bokong seseorang yang belum ia kenal
Yang dikatai hanya berjalan begitu santai, seolah tidak memperdulikan apa yang Lisa katakan.
✨🌙✨
"Siapa namanya tadi?!" suara Lisa memenuhi ruangan yang sedang mereka tempati
Beruntung keempat tuan putri memiliki ruangan tersendiri untuk beristirahat. Ruangan yang besar, diisi oleh meja makan, piano, kulkas, perpustakaan kecil serta televisi untuk mengisi kegabutan mereka jika sedang bersantai.

KAMU SEDANG MEMBACA
highclass. ― taennie
Fanfiction?we knocked each other down, didn't love each other.? ketika kelas atas dipertemukan, saling bersaing agar bisa menjadi nomor satu. they're arrogant, but they are rich. [harsh word] start : 17 january 2021 end : 9 april 2021