Pada akhirnya kebenaran akan terungkap
-Syahfa-
____________________________________"Ini langsung aja apa mau kekantin dulu, Fa?" Tanya Zico yang berada dibelakang Syahfa.
"Langsung aja ko." Jawab Syahfa yang sedang duduk dikursi roda nya.
Zico mengangguk dan segera mendorong kursi roda Syahfa. Berjalan keluar dari kelas gadis itu.
Reflek langkah mereka tersendat, Syahfa yang dapat melihat Aka yang sedang berjalan menghampiri diri nya. Aka juga sempat memberhentikan langkah nya karna terkejut dengan pemandangan yang secara spontan Aka saksikan.
Aka mendekat kan jarak nya pada Syahfa, sekiranya hanya berjarak satu langkah. Aka memberikan senyuman teramat manis.
Setelah memberikan senyuman spesial itu, Aka langsung beralih menatap Zico yang masih berada dibelakang Syahfa. "Biar gue aja." Ucap Aka memberikan kode pada Zico.
Zico melirik sebentar ke arah Syahfa yang tak melirik nya. Lalu kembali melirik ke arah Aka sembari memberikan senyuman kecil. Spontan Zico melepaskan genggaman tangan nya dari gagang kursi roda.
"Zico." Syahfa membuka suaranya, akan tetapi tidak memandang ke arah Zico.
Syahfa mendongak kan kepala nya melirik Aka yang berdiri tepat disamping nya. "Gak usah jadi orang yang egois bisa gak sih?!" Celetuk Syahfa pada Aka.
"Gak bisa fa, aku harus jadi orang yang egois buat dapetin kamu lagi. Aku mau nya kamu jadi milik aku, bukan orang lain." Jawab Aka, tak perduli Zico ada disana.
"Kalau bisa sendiri-sendiri kenapa harus barengan?! Dari pada searah tapi kepaksa mendingan pisah dan jalanin hubungan bareng orang yang kita cinta, bukan atas dasar keterpaksaan!" Tutur Syahfa.
"Siapa yang kepaksa fa? Siapa?! Aku itu bener-bener tulus cinta sama kamu. Dan aku mau jalanin semuanya sama orang yang aku cinta yaitu kamu fa! Kamu satu satunya dihati aku!" Tekan Aka dengan nada yang mulai menaik.
Syahfa sedikit kaget dengan nada bicara Aka yang tinggi. "Lupain gue Ka, gue gak pantes banget buat lo." Ucap Syahfa sembari menghembuskan nafasnya.
"Siapa bilang? Kamu itu pantes banget buat aku Syahfa! Harus nya aku yang sadar kalau aku yang gak pantes buat kamu. Tapi aku akan berusaha semungkin nya buat jadiin kamu milik aku." Ujar Aka.
"Gak usah buang waktu lo buat sesuatu yang gak berguna, Ka. Lebih baik lo udahin semuanya sampai disini. Dan mau gimana pun perasaan gue tetep sama. Gue emang udah gak cinta lagi sama lo." Ucap Syahfa memandang lurus ke arah depan. "Ayo ko, ntar keburu bel." Lanjut nya pada Zico.
Mendengar perkataan Syahfa barusan, Zico menjadi terdiam sejenak. Matanya melirik sebentar ke arah Aka, sangat rumit baginya berada disituasi seperti ini.
Buru-buru Aka mengambil alih. "Biar gue aja." Ucap nya pada Zico.
"Aka lo ngerti gak si?!" Bentak Syahfa spontan. "Ada sesuatu yang harus gue selesai in bareng Zico! Dan lo gak perlu tau itu. Plis ka, hidup gue ini bukan tentang lo aja. Jadi gue mohon sama lo." Ucap Syahfa mulai merasa muak terhadap semuanya.
Reflek pundak Aka menurun, omongan Syahfa barusan mampu membuatnya terdiam ditempat.
Sedangkan Syahfa, ia sudah mengangsur jalan nya bersama Zico. Aka hanya bisa menatap punggung dua mahkluk itu yang kian menjauh.

KAMU SEDANG MEMBACA
AKASYA
Teen Fiction? END | SUDAH TERBIT PART MASIH LENGKAP > BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM BACA "Cih, cewek murahan!" "Udah tau Aka gak suka, masih aja dikejar-kejar!" "Gak ada harga dirinya!" "Jadi cewek tu punya harga dirinya kek!" "Urat malu nya udah putus kali." Berba...