抖阴社区

CWO Part 36 Pria Brengsek

24.2K 792 38
                                        


Enjoy Reading

.......
....
..

Pandangan Shean mengedarkan keseluruh penjuru Club, hingga  jatuh pada dua orang gadis yang duduk di depan meja bartander.

Kedua mata memicing ketika mengenali salah seorang dari mereka. Maya rekan bisnisnya tapi Shean tak mengenali gadis satu lagi karna wajahnya di tenggelamkan ke meja.

Hanya saja gadis itu menjadi pusat perhatian para lelaki hidung belang karna pakaian minimnya.  Punggung putih mulus itu mengingatkan Shean pada seseorang.  Shean menunduk menggeleng kecil menghilangkan fikiran aneh yang tiba-tiba menelusup masuk.

Ketika kepala Shean kembali terangkat, gadis di sebelah Mayapun melakukan hal sama mengangkat kepala mencoba menegakkan punggung.

Kelopak mata Shean membeliak dengan rahang mengetat. Darah dalam tubuhnya seakan mendidih bahkan kedua tangan terkepal kuat di atas paha.

Ia seperti tak rela punggung mulus milik Clara yang biasa dihisap dan gigit  menjadi tontonan gratis para kaum lelaki hidung belang, ingin rasanya Shean mencongkel mata lancang setiap orang yang memandang gadisnya dengan pandangan lapar.

Oh.... bukan, Clara bukan gadisnya tapi istrinya, miliknya. Yang sudah menjadi miliknya tak boleh dimiliki oleh orang lain.

Mobil mewah bewarna hitam berhenti tepat di depan rumah kecil Clara. Sosok pria bertubuh tegap dengan balutan jaket bewarna hitam dan jins senada turun dari sana.

Senyum tipis terukir ketika pandangannya tertuju pada pintu kecil bewarna coklat. Rumah ini masih sama dari terakhir dilihat,  sepeda mini terpakir di samping rumah membuatnya kembali teringat akan sosok gadis ceria yang selalu menaiki sepeda tersebut.

Kaki kecil yang mengayuh sepeda dengan senyum tak pernah luntur dan semilir angin menerbangkan rambut gadis itu menambah kesan cantik sang pemilik.

Langkah kaki lelaki itu semakin mendekat kesepeda mini,  mengelus pelan,  aahhh rasanya ia semakin tak sabar melihat wajah terkejut gadis ini.

Ya, ia yakin Clara pasti terkejut dan heboh ketika melihatnya.  Kekehan kecil menghiasi wajah tampannya.

Dahi lelaki itu mengerut dalam ketika
rumah tampak sunyi dan gelap seperti tak berpenghuni. Berjalan menuju pintu mengeluarkan sebuah kunci dari saku celana.

Pintu terbuka sempurna,  hanya kegelapan yang menyambut. Telapak tangan meraba dinding mencari saklar, menyalakan  lampu untuk menarangi seluruh ruangan.

Tempat ini juga masih sama seperti dulu,  kaki itu melangkah semakin dalam menuju kamar Clara.

Lampu kembali dinyalakan  lalu mengambil duduk di tepi ranjang, meraih salah satu bingkai foto yang terpajang di atas nakas.  Foto ketiga gadis dengan latar danau di belakangnya, foto itu dialah yang mengambil.

"Aku sangat merindukanmu, princess," gumamnya pelan, jemarinya mengusap salah satu dari ketiga wanita di foto memandangya penuh kerinduan.

Setelah beberapa saat menunggu tak ada tanda-tanda kedatangan Clara, ia merogoh ponsel di saku jaket menghubungi salah satu nomor, namun tak di aktif. Perasaan cemas hadir di sana,  selalu seperti ini,  gadis itu sering menghilang tanpa kabar dan membuatnya resah.

Jemarinya kembali mengusap layar menakan nomor lain, ia berharap sahabatnya satu ini mengetahui keberadaan Clara.

.

CLARA WITH OBSESSION (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang