CLARA WITH OBSESSION (END)

Enjoy Reading

.......
....
.

Semua orang berkumpul di meja makan seperti biasa untuk sarapan pagi. Kali ini meja terisi penuh karna Shean dan Ashley turut hadir. Ini hari terakhir mereka liburan dan esok pagi-pagi sekali mereka akan kembali.

"Kau sudah merasa lebih baik?" tanya Bryan pada Shean, lelaki Itu terlihat berbeda, senyum tipis selalu menghiasi bibirnya.

"Aku merasa tak sebaik ini," seyum tipis tersungging dari Shean, ekor matanya melirik Clara yang menunduk sambil menikmati makanan.

Bryan terkekeh geli, pasti telah terjadi sesuatu tadi malam dan dilewatkan olehnya. Tak mungkin Shean berubah dalam sekejap jika tak ada suatu istimewa yang membuatnya seperti ini. Bryan pun melirik Clara, mendapati gadis itu tertunduk dengan kedua pipi bersemu merah.

'Shiiit bajingan ini.' Umpat Bryan dalam hati.

**

"Clay tadi malam kau pergi ke mana?"
Pertanyaan Maya mengejutkan Clara yang tengah memandang Aaron dari jauh. Bocah itu begitu bahagia ketika memandikan seekor kuda dengan seorang pekerja dan Shean mengawasi disampingnya.

"A-a-apa?" tanya Clara gugup.

"Tadi malam saat aku bangun, aku tak menemukanmu disampingku." Maya menatap Clara dalam, ada sesuatu yang disembunyikan olehnya.

"Aku hanya pergi ke dapur mengambil minum. Ya, setelah itu keluar sebentar mencari angin." pandangan Clara kini ke sembarang arah takut Maya mengetahui kegugupannya.

Walau tahu Clara berbohong, tapi Maya hanya terdiam dia tak ingin memaksa sahabatnya jika tak ingin jujur.

Keduanya terlonjak ketika sebuah air disiramkan ke tubuh mereka, dan siapa lagi kalo bukan Aaron pelakunya.

"Aaron apa yang kau lakukan?" Clara menutupi tubuhnya menggunakan kedua tangan saat anak itu terus menyirami air.

Aaron hanya tertawa tapi tetap melanjutkan mengerjai Clara.

"Aaron kau ketelalulan?" Clara merebut ember ditangan Aaron ikut menyiram tubuh anak itu. Tak tinggal diam, Aaron berlari mengambil ember lain kembali menyiram tubuh Clara.

"Rasakan ini Clara...!" tawa renyah keluar dari bibir kecilnya. Ia senang karna bisa mengerjai Clara.

Tubuh mereka berdua sudah basah kuyup karna terus bermain air.
Shean tersenyum tipis memandang mereka berdua, Clara dan Aaron sangat dekat. Kedekatan keduanya bahkan melibihi dirinya.Aaron lebih terbuka pada Clara daripada ia ataupun Ashley. Shean hanya berharap hubungan keduanya akan terus membaik.

"Daripada gelisah di sini lebih baik datangi mereka."

William mengabaikan ucapan Maya kedua matanya terus fokus pada Clara, dia terlihat bahagia bersama Aaron. Jika dilihat dari jauh, mereka seperti keluarga kecil yang sempurna.

"Kau sudah sejauh ini, apa kau akan menyerah?" lanjut Maya.

Maya tahu William gelisah karna Clara, walaupun hatinya sendiri sakit, tapi ia akan mendukung William karna baginya cinta tak harus bersama. Asal lelaki yang kita cintai bahagia, itu sudah cukup.

"Tidak akan." Rahang William mulai mengetat, sorot matanya semakin tajam memandang kedepan, lebih tepatnya Shean yang tengah berdiri tak jauh dari Clara.

"Berjuanglah Will! Kau hanya harus lebih giat berusaha. Aku yakin suatu saat Clara akan kembali."

"Kau benar." William mulai melangkah menghampiri Clara.