Spam komen yuk! Jangan lupa Vote juga ya..
Terimakasih.. 😍😍
Yang teorinya hampir benar semakin bertambah, aku tertawa ketika kalian terkecoh wkwk.
Yuk semangat!!
.
.
.
.Seperti biasa, Doyoung akan pergi pagi-pagi sekali, namun ia tidak pernah mengatakan pada siapapun ke mana ia akan pergi, menurutnya itu tak penting untuk mereka.
Doyoung melihat Ara yang tengah memakan rotinya di meja makan, ia pun menghampiri Ara dan memandang Ara sedikit lebih lama.
Ara yang menyadari dipandangi pun menoleh, ia mengerutkan dahinya dengan tatapan bingung, "kenapa kau menatapku seperti itu?"
"Hanya ingin," sahut Doyoung, lalu ia duduk di sebrang Ara, kemudian mengambil roti milik Ara yang masih tersisa di atas piring.
"Itu jatahku, kenapa kau memakannya? Tidak sopan sekali."
Doyoung tersenyum, "hanya ingin, jangan marah-marah terus, ini masih pagi."
"Ck menyebalkan," gumam Ara, lalu ia melanjutkan makannya.
"Mau pergi ke suatu tempat denganku?" Tanya Doyoung yang membuat Ara menggelengkan kepalanya.
"Aku tidak mau bertindak gila," sahut Ara.
"Tidak akan ketahuan, aku tahu kau pandai menyelinap," celetuk Doyoung yang membuat Ara terdiam sejenak.
Doyoung tersenyum kecil, "baiklah, kapan-kapan kita menyelinap bersama, aku ingin pergi ke suatu tempat bersamamu," ujar Doyoung lagi.
**
"Irish kembali," lirih seorang anak laki-laki berseragam SD, tatapannya terlihat fokus pada tayangan televisi di depannya.
"Irish?" Tanya seorang pria dewasa seraya menghampiri putranya.
"Ya, ayah. Dia pasti Irish, katanya jari telunjuk si korban dipotong, dan ada 20 luka tusukan di tubuhnya, ini seperti yang terjadi pada korban sebelumnya."
Pria itu tersenyum mendengar ucapan anak bungsunya, "kau cukup teliti, cepat pergi ke sekolah, Jeno Hyung menunggumu di luar."
"Ayah, kapan aku boleh membunuh seseorang?" Tanya Anak itu dengan mata berbinar.
"Nanti, jika kau sudah berusia 17 tahun," sahut sang ayah yang membuat anak itu mendengus kecil.
"Itu masih lama, aku ingin segera membunuh seseorang, aku juga ingin menjadi sniper seperti Jeno Hyung," ujar anak itu dengan tatapan sebal.
"Bersabarlah, kau harus fokus belajar."
"Iya, ayah."
**
Yesha menghilang sejak pukul 8 malam, terakhir Sena meninggalkannya di sebuah jembatan, namun hingga saat ini tak ada kabar dari Yesha, hal itu membuat Jaehyun geram.
Kecurigaan Jaehyun terhadap Yesha cukup membingungkan, ia pikir jika Yesha adalah Irish, tak mungkin Irish seceroboh itu untuk melakukan pembunuhan dikala Yesha tengah di luar rumah, dan menimbulkan kecurigaan.

KAMU SEDANG MEMBACA
ZERO || Say My Name + Jung Jaehyun ??
Fanfiction[SELESAI] [17+] Im Yesha, gadis yang terjebak di markas Geng pembunuh bayaran, ia benci dihadapkan dengan situasi seperti itu, namun pada akhirnya ia memilih untuk mengikuti permainan sang pemimpin, yaitu Jung Jaehyun. Bijaklah dalam memilih bacaan...