Tapak kaki mungil itu terus berlari menapaki tanah di sekitar rimbunnya pepohonan mansion Joo Young. Nafas nya tersengal sengal tak beraturan. Baju mahal yang ia kenakan pun kini sudah usang karena jalanan yang cukup licin, hingga beberapa kali ia terjatuh ke tanah yang berbatu batu.Berharap ia akan menemukan jalan keluar, namun nihil. Sejak beberapa jam yang lalu ia masih kebingungan mencari jalan yang benar. Gelap, dingin, itulah yang Nara rasa. Bahkan rembulan pun enggan bersinar walau hanya sekedar untuk meneranginya dari kejauhan.
"Hah... Hahh..... Hah..... Dimana aku? Perasaan aku tadi sudah lewat jalan ini? " tanya Nara dalam pikirannya sendiri. Meluruskan kakinya sejenak dibawah pohon rimbun yang berlumut.
Dengan langkah yang tertatih tatih, Nara pun melanjutkan tujuannya untuk menemukuan jalan keluar.
Sedangkan Jo Hyuk sudah menunggu selama satu setegah jam di depan jalan besar. Berharap cemas akan keselamatan sahabatnya yang paling ia sayangi. Namun seseorang yang ditunggu belum juga muncul. Ingin hatinya untuk menjemput Nara, masuk membelah lebatnya hutan disekitar mansion Joo Young. Namun ia urungkan niatnya tersebut karena ia sadar jika ia pasti akan kalah jumlah dengan bodyguard Joo Young.
Waktu semakin bergulir, malam semakin mencekam dengan aura yang Joo Young bawa. Ya, Joo Young sudah hadir di mansionnya. Para bodyguard beserta security yang biasanya berjaga di depan mansionnya, nampak sepi. Dengan langkah hati hati, Jacob dengan beberapa bodyguard lainnya mencoba membuka pintu utama mansion. Menilik situasi yang terjadi. Setelah dirasa aman, Joo Young beserta komplotannya mulai masuk dengan mengendap endap. Alangkah terkejutnya mereka dengan tubuh bodyguard Joo Young yang tergeletak tak berdaya dengan mulut yang berbusa.
Tepat sebelum Jacob menghampiri tubuh mereka, suara tapak kaki yang beradu dengan dinginnya lantai yang beradu seketika terdengar semakin jelas.
"Ha... Ha... Ha... Baru sekarang kau menyadari nya, eoh? Tak ku sangka, mafia kelas kakap seperti dirimu akan terkecoh oleh ku. Oh, iya. Beruntunglah karena mereka hanya ku beri racun, sehingga lantai mansion kalian masih bersih tanpa darah" ejek lelaki pemilik tapak kaki tersebut.
"BAJINGAN KAU, MARK!! " sahut Jacob dengan amarah yang memuncak.
Hampir saja Jacob akan berlari ke arah Mark, tangannya sudah dicekal lebih dulu oleh Joo Young.
"Arasseo, aku akan cek keadaan diatas dulu. "
Melihat pemandangan didepannya itu, Mark hanya memasang raut datar ke arah mereka, menantang seseorang yang berdiri dihadapannya. Seorang mafia kelas kakap berdarah dingin.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.