[ USAHAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA ]
Ini cerita tentang:
Alvarez Bratadikara. Murid laki-laki yang selalu mengunyah permen karet, dan di dalam tas sekolahnya ia tidak pernah membawa satu pun buku di dalam tasnya. Ia malah membawa permen karet denga...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•ALVAREZ || PART 02
Ditengah hujan lebat yang mengguyur tanah dan bebatuan, suara petir bersautan begitu menakutkan.
Ada seorang remaja sedang duduk sendiri di taman dan mendongakkan kepalanya membiarkan wajah cantiknya terkena hujan, dia, Alana Quinza Andromeda, biasa dipanggil, Alana. Gadis cantik, serta kulitnya yang berwarna kuning langsat, matanya yang berwarna coklat, rambut panjang.
Di taman hanya ada ia sendirian disana, jam menunjukkan pukul 23.00 WIB, Bukan berarti, Alana anak perempuan yang nakal jam segitu bukannya dirumah tetapi malah masih diluar rumah.
Alana, hanya ingin menenangkan dirinya sendiri, ia dibesarkan oleh kakek dan neneknya sejak umur 2 tahun, ia tidak tinggal bersama kedua orangtuanya. Kedua orangtuanya sudah berpisah semenjak, Alana berusia 1 tahun.
Alana, menyukai hujan, karena bagi, Alana hujan mampu menenangkan dirinya jika ada masalah yang ia hadapi.
"Arghh," ucap, Alana sembari menyugar rambutnya dengan gusar. "Kenapa, gua gak seberuntung anak yang lain?"
Atensi, Alana teralihkan karena melihat lampu sepeda motor yang menyorot wajahnya. Cowok tinggi, berkulit putih, mempunyai mata yang tajam itu. memakai jaket kulit yang belakangnya ada logo elang dan bertuliskan AXELION dengan menggunakan helm full face nya itu.
Cowok itu berjalan menuju Alana. "Hai," sapa Arez.
Alana, tidak ada minat untuk menatap wajah pria itu, ataupun membalas sapaannya.
"Budek, lo? Gua ngomong sama lo!" bentak Arez sembari membuka helm full face nya itu.
Alana sontak berdiri, "Kenal?" tanya Alana sembari melipatkan kedu tangannya.
"Ngapain, cewe jam segini disini sendiri?" ucap Arez, sembari menatap jam tangan yang melingkar apik ditangannya.