Alvarez [ On going ]

•
•
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK,
VOTE DAN KOMEN📍

JANGAN MENJADI
SILENT READER ⚠️

ENJOY💘

09. AXELION VS WOLVES

Terdengar suara sangat keras hingga terdengar sampai di ruang kelas anak IPA maupun IPS serta ruang guru. Dan sontak membuat kelima cowo itu yang awalnya sedang nongkrong di kantin dan memakan gorengannya itu langsung tersedak.

Arez memberi isyarat kepada keempat temannya untuk segera bangkit dari tempat duduknya dan bergegas keluar untuk melihat apa yang sedang terjadi. "Ikut gua, semua!"

Kelima cowo itu langsung berjalan dengan tegap dan cool untuk memeriksa kedepan gerbang sekolah.

Sebelum kelima cowo itu datang, Alana yang sudah berada di situ terlebih dahulu pun tanpa rasa takut berdiri dihadapan jajaran motor geng WOLVES yang terkenal dengan pembuat onar, serta selalu tawuran dijalanan, dan musuh bebuyutan AXELION.

Ketua geng WOLVES, Raka tersenyum smrik dan melepas helm full face nya itu, Ia turun dari motornya. "Ada cewe cakep juga di SMA Galaksi, baru tau gua," ujarnya diiringi tertawa kecil.

Sebenarnya Alana tadi ingin izin keluar sekolah karena keperluan untuk membeli barang diluar sekolah dan sudah meminta izin pada guru piket, tetapi pada saat didepan gerbang, Ia malah mendapati jajaran geng motor yang sedang ugal-ugalan didepan sekolah dan seperti disengaja.

Raka memegang dagu Alana tanpa sopan santun kepada perempuan. "Cantik udah punya cowo belum?" tanya Raka dengan genit sambil mengedipkan sebelah matanya.

Krekk!!

Suara apa itu? Ya, sudah jelas itu suara tangan Raka yang terpelintir karena Alana. Raka seperti sangat kesakitan dengan lintiran Alana yang cukup kuat sehingga membuat Raka meringis kesakitan dan membuat seluruh anggota WOLVES turun dari motor hendak membantu Raka. Tetapi Raka mengisyaratkan untuk mundur dan tidak maju.

Alana malah menambah pelintiran pada tangan Raka yang sangat tidak sopan. "Lancang banget tangan lo," pekik Alana.

Arez dan keempat temannya yang baru saja datang dan langsung melihat Alana memperlakukan Raka dengan seperti itu sontak membuat kelimanya kaget dan membulatkan matanya.

"I-itu Alana kan?" tanya Keenan  heran dengan Alana, kenapa cewe ini sangat berani menghadapi lawannya tanpa pandang siapa itu, bahkan cewe, cowo pun ia tangganin sendiri.