[ USAHAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA ]
Ini cerita tentang:
Alvarez Bratadikara. Murid laki-laki yang selalu mengunyah permen karet, dan di dalam tas sekolahnya ia tidak pernah membawa satu pun buku di dalam tasnya. Ia malah membawa permen karet denga...
USAHAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA ⚠️ • TINGGALKAN JEJAK VOTE DAN KOMEN DI SETIAP PARAGRAF! • JANGAN JADI SIDERS! •
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
31. MARKAS MERAKYAT
Kantin adalah markas paling seru untuk anak laki-laki di SMA Galaksi. Tidak terkecuali bagi anak-anak Axelion. Dan Axelion memiliki tempat khusus di kantin yang sering mereka buat untuk nongkrong, Semuanya sudah tahu kursi dan meja itu punya anak-anak Axelion.
Kalau kursi itu kosong anak-anak yang lain tidak berani untuk menempati, Walaupun anak-anak Axelion sendiri tidak mempermasalahkan untuk anak yang lain duduk di kursi itu.
5 cowo itu baru saja keluar dari ruangan XII IPS 1, Dengan baju seragam andalan mereka. Membuka 2 kancing atas seragam yang memperlihatkan kaos hitam dan melinting bagian tangan, Katanya agar tidak gerah.
Mereka berjalan melewati beberapa kelas, Tidak luput dari perhatian siswa maupun siswi, Setiap anak-anak Axelion berjalan barengan seperti ini semua pandangan tidak luput untuk memperhatikan mereka.
"Gak ngebayangin gimana misalnya kalau gua jalan di sebelah kak Arez terus belakangnya anak-anak Axelion," angan-angan salah satu adik kelas mereka sembari senyum-senyum membayangkan hal tersebut bisa menjadi kenyataan.
Mereka akan pergi ke kantin untuk nongkrong di jam istirahat, Karena jam istirahat di SMA Galaksi cukup lama 45 menit an jadi mereka bisa bersantai di kantin.
Mereka semua duduk di kursi yang biasa mereka pakai jika di kantin.
Ibu kantin itu segera menghampiri meja inti Axelion, Untuk menanyakan mau pesan apa.
"Mau makan sama minum apa?"
"Kayak biasanya Bu," ujar Arez sembari mengeluarkan dompetnya dan membuka dompet hitamnya tersebut dan mengambil beberapa uang berwarna merah kepada Ibu kantin.
Arez menyerahkan uang 200 ribu untuk dikasihkan kepada ibu kantin. "Ini Buk, Sama anak-anak juga. Kalau masih ada sisahan anggep aja buat bayar hutang Arga sama Calvin,"
"Iya, Nak. Akhirnya hutangnya dibayar juga, Bilangin tuh ke Arga sama Calvin yang hobinya ngutang mulu, Gimana mau dapet cewek orang jajan aja masih ngutang," sindir Ibu kantin dan langsung melenggang pergi membawa lembaran uang yang telah diberikan Arez.
"Yaelah Bu, Pedes amat kalo ngomong," cetus Calvin.
Alana dan Mona yang baru saja keluar dari perpustakaan segera ke kantin untuk membeli makanan dan minuman.