Keesokan harinya, renjunpun terganggu dengan cahaya matahari lalu diapun berbalik dan mengusak pada dada jaemin. Jaemin merasakan usakan pada dadanya membuka matanya secara perlahan dan terlihat renjun yang mengusak seperti kucing yang sangat menggemaskan dan diapun tersenyum lalu mencuri kecupan pada bibir itu.
"Eungh?" Renjun membuka matanya secara perlahan lalu melihat jaemin yang telah berada di depannya sembari tersenyum padanya juga jangan lupakan jaemin yang masih memeluk pinggang ramping kekasih yang sebentar lagi akan menjadi istrinya itu.
"Selamat pagi injunie." Ucap jaemin tersenyum.
"Pagi Nana." Ucap renjun dengan wajah memerah karena sangat malu sekali.
Cup.
Renjun membulatkan matanya dengan sangat menggemaskan karena jaemin yang mengecup kembali bibirnya.
"Kau sangat menggemaskan injunie. Aku tidak tahan." Ucap jaemin tersenyum.
"Apasih. Lepaskan tanganmu dari pinggang ku itu. Aku akan mandi." Ucap renjun ketus.
"Baiklah." Ucap jaemin lalu diapun melepaskan pelukan tangannya pada pinggang ramping itu lalu renjunpun hendak pergi ke toilet tapi dia malah menghampiri chenle yang masih tertidur nyenyak lalu mengecup kening anaknya itu.
"Selamat pagi malaikat kecil Mama." Bisik renjun lalu diapun segera masuk ke toilet. Jaemin yang melihat hal itu ntah kenapa merasakan hatinya menghangat dan dia hanya menginginkan hal ini saja. Dia akan selalu menjaga harta berharganya.
"Mama hiksss..." Chenle terbangun dan langsung menangis sepertinya anak itu bermimpi buruk. Jaeminpun langsung duduk dan berdiri untuk menghampiri anaknya itu lalu menggendongnya agar tenang.
"Chenle tenang ya. Mama tidak kemana-mana kok. Mama hanya sedang mandi sebentar. Tenang ya sayang." Ucap jaemin sembari menimang chenle. Chenle hanya menikmati usapan ayahnya itu juga mengamankan kepalanya pada dada bidang ayahnya itu dan sesekali menutup matanya. Dan itu terlihat sangat menggemaskan sekali. Benar-benar sangat mirip dengan renjun dulu.
Flashback.
Renjun yang tengah asyik memakan eskrimnya di kejutkan oleh kecoak dan diapun langsung berlari hingga tidak melihat jalan dan menabrak jaemin yang akan masuk ke apartemen mereka berempat.
"Akh!"
"Injunie? Kau kenapa?" Ucap jaemin cemas.
"Nana." Ucap renjun lalu melompat kedalam gendongan jaemin dan menangis.
"Ada apa injunie?" Ucap jaemin yang kaget tapi untung saja dia bisa seimbang kalau tidak mereka berdua pasti akan mencium lantai bersama.
"Nana hikss... Hikss... Ada kecoak." Ucap renjun.
"Yaampun aku kira apa. Yasudah aku akan lihat " Ucap jaemin masuk dengan renjun yang berada di pelukannya lalu diapun berhasil membunuh kecoak itu dan membuangnya lalu diapun mendudukkan bokongnya pada sofa dengan renjun di gendongannya.
"Sudah tidak ada kecoaknya lagi. Sampai kapan kau akan duduk di pangkuan ku?" Ucap jaemin tapi dia juga senang bahkan dia berharap waktu berhenti disini saja.
"Diamlah. Jangan banyak bicara. Lagian aku juga sangat lelah karena dosen sialan itu." Ucap renjun lalu menyamankan kepalanya pada bahu jaemin.
"Baiklah. Apapun untuk sahabatku " Ucap jaemin sembari mengelus kepala renjun dan renjunpun menikmatinya hingga jatuh tertidur begitu saja. Membuat jaemin tersenyum karena sahabatnya sangat menggemaskan. Atau bisakah dia mengatakan crushnya?
Flashback end.
Renjun keluar dengan baju rumahannya lalu melihat jaemin yang asyik menimang chenle dan diapun mendekat.
"Kenapa dengan chenle Na?" Ucap renjun.
"Sepertinya dia hanya mimpi buruk. Dia sangat mirip denganmu."ucap jaemin tersenyum.
"Maksudmu?" Ucap renjun bingung.
"Sangat suka berada dalam gendongan, pangkuan dan pelukanku. Kalian sama." Ucap jaemin tersenyum dan renjun yang mendengarnya hanya merona malu. Dia tidak bisa mengatakan tidak karena nyatanya memang itu. Dia merasa sangat nyaman untuk ketiga hal itu.
Cup.
"Kau semakin menggemaskan. Secepat mungkin aku akan membuat janji dengan kedua orangtua kita dan membawa chenle. Apapun yang akan mereka katakan, aku akan menerimanya dan segera menikahimu. Percayalah padaku renjun,mereka pasti menerima chenle. Karena dia adalah cucu mereka." Ucap jaemin yang melihat kecemasan pada mata itu.
"Hmmm. Aku mengerti." Ucap renjun tersenyum.
Cup.
"Aku akan mandi dulu. Kau bisa gendong chenle dulu bukan?" Ucap jaemin setelah mengecup bibir itu.
"Hmm." Ucap renjun malu lalu mengambil alih chenle dan diapun langsung menyuruh jaemin cepat mandi. Dia bingung kenapa jaemin jadi berubah dalam sehari bahkan dia secara terang-terangan mengecup bibirnya. Membuat renjun malu saja.
Saat jaemin menutup pintu toilet, chenlepun terbangun dan langsung melihat wajah ibunya lalu diapun memeluknya erat.
"Lele kenapa?" Ucap renjun sembari mengelus punggung anaknya itu.
"Lele tatut. Dayam mimpi lele Mama dan papa perdi menindalkan lele tendiri." Ucap anak berumur 4 tahun itu.
"Lele dengar ya, Mama dan papa tidak akan pernah meninggalkan chenle sendirian. Karena chenle adalah segalanya." Ucap renjun sembari mencium pipi chubby anaknya itu.
"Mama yidak berbohong tan?" Ucap chenle dengan mata berbinarnya.
"Tentu saja. Sekarang ayo Mama akan memandikan lele, di kamar depan." Ucap renjun lalu membawa alat mandi chenle dan nyebrang ke ruangan yang telah menjadi ruang kerja jaemin dan renjun.
Beberapa menit kemudian, jaeminpun keluar dan tidak melihat renjun dan chenle hingga dia bingung. Ingin menghubungi tapi dia melihat ponsel renjun di nakas.
Ceklek.
Jaemin sontak melihat kearah pintu kamar yang terbuka itu dan memperlihatkan renjun dengan chenle yang dililit oleh handuk.
"Kau memandikannya dimana injunie?" Ucap jaemin bingung.
"Di ruang kerja. Sudahlah. Minggir nanti anakku malah masuk angin lagi." Ucap renjun lalu berjalan ke tempat tidurnya dan meletakkan chenle yang duduk di atas tempat tidur itu dan menatap kedua orangtuanya dengan tatapan polosnya.
"Sayang? Ku pikir dia anak kita bukan anakmu saja." Ucap jaemin.
"Ya. Memang benar." Ucap renjun seadanya lalu mendekat pada chenle untuk memakaikannya baju.
"Kau cuek sekali padaku. Sekali-kali perhatikan aku juga injunie." Rengek jaemin. Ayolah kapan lagi bisa melihat ceo merengek? Sangat memalukan.
"Ayolah Nana. Malu ada lele." Ucap renjun yang terus mengabaikannya. Jaemin benar-benar merenggut dan diapun langsung memeluk renjun dari belakang membuat ibu muda itu kaget.
"Na Jaemin jinjja." Ucap renjun kesal. Dan chenle hanya tertawa sembari bertepuk tangan senang.
"Anak papa senang sekali ya? Sini." Ucap jaemin melepaskan pelukannya lalu menggendong chenle yang telah selesai dipakaikan baju dan bedak. Lalu menciumi anak yang sangat penggeli itu.
"Papa geyi. Sudah." Ucap chenle sembari tertawa. Renjun tersenyum melihat hal itu, hatinya menghangat begitu saja.
"Nana awas saja kalau anakmu mengompol ya " Ucap renjun lalu keluar dari kamar mereka untuk menyiapkan sarapan dengan jaemin yang langsung memandang pintu dan chenle yang tersenyum penuh kebahagiaan.
😇😇😇

KAMU SEDANG MEMBACA
My Parents (jaemren ft nohyuck)END?
Fanfictionbagaimana jika keempat sahabat yang tinggal pada satu apartemen tiba-tiba di kejutkan dengan kedatangan anak kecil yang mengaku sebagai anak mereka, apa yang akan terjadi pada mereka berempat? Start: 17 November 2021 End: 17 Maret 2023 mpreg! bxb ho...