抖阴社区

21

2.6K 234 0
                                        

Setelah selesai sarapan, Haechan membawa jisung dan chenle untuk bermain di ruang tengah karena renjun yang akan membereskan dapur, Haechan sudah menawarkan diri tapi karena jisung mendadak sangat rewel dan tak ingin berjauhan dengan Haechan, akhirnya renjun menyuruhnya ke ruang tengah dengan kedua anak batita itu.

Renjun sedang asyik membersihkan bekas makan mereka, hingga dia merasakan tangan yang melingkari pinggangnya tanpa menoleh pun dia sudah tau kalau pelakunya adalah Na Jaemin.

"Injunie jangan marah lagi ya ya ya. Aku janji tidak akan berbuat usil lagi pada chenle." Ucap jaemin setengah merengek.

"Awas na jaemin, jangan menggangguku."

"Aku mohon injunie." Ucap jaemin sembari mengeratkan pelukannya.

"Kau lebih memilih melepaskan pelukanmu atau aku tak akan tidur denganmu malam ini." Ancam renjun, jaemin lantas melepaskan pelukannya lebih baik dia tak bisa memeluk renjun dari pada harus berpisah kamar dengannya. Memang dasar bucin. Setelah selesai mencuci bekas makan mereka, renjunpun menatap datar jaemin yang masih menunggunya di dapur dengan tangan yang memegang dasi, ntah kenapa mendadak seorang Na Jaemin tak mau memakai dasinya sendiri seperti sebelumnya. Renjun langsung mengambil dasi itu dan memakaikan pada jaemin, jaemin hanya tersenyum kecil karena dia sangat tau kalau renjun marah dia akan tetap perhatian. Jaemin dengan semangat memeluk pinggang ramping renjun yang memakaikan dasi padanya. Renjun hanya diam saja lalu memakaikan dasi jaemin dengan telaten. Setelah selesai renjun langsung mendorong jaemin yang akan menciumnya lalu pergi ke ruang tengah, jaemin hanya bisa membuang nafas beratnya karena renjun pasti tak akan memaafkannya dalam waktu singkat hanya karena dia melakukan hal yang aneh pada chenle.

Di ruang tengah.

Renjun lantas duduk disebelah anaknya itu, chenle yang menyadari keberadaan renjun langsung berdiri dan duduk dipangkuan renjun. Renjun tersenyum melihatnya lalu mengelus kepala chenle penuh kasih sayang.  Sedangkan Haechan tengah menggelengkan kepala melihat pertengkaran jaemin dan renjun sembari membiarkan jisung memegang jarinya sembari meminum susu dari dot karena Haechan sadar kalau ASI-nya tak mau keluar. Dan ditambah jisung sangat kuat menyusu.

"Apa kau tak keterlaluan pada jaemin saat ini njun?"

"Tidak, kau tenang saja aku hanya sedang mengerjainya saja." Ucap renjun pelan dan Haechan hanya menggelengkan kepalanya mengetahui niat renjun itu.

Bertepatan saat itu, jenopun turun dengan sedikit berantakan sembari menerima telpon dengan dasi ditangan kirinya bersama dengan tas sedangkan tangan kanannya menerima telpon. Haechan melepaskan tangan jisung lalu berdiri dan diapun mengambil dasi dari tangan jeno dan berdiri dihadapan jeno untuk memasangkan dasi. Jeno terdiam sebentar karena ini pertama kalinya mereka sangat intim di pagi hari. Jeno diam-diam tersenyum kecil. Renjun yang melihatnya hanya menggelengkan kepalanya saja. Sedangkan jisung hanya diam menatap bingung orangtuanya tanpa tangisan apapun.

"Makasih, aku pergi dulu ada klien. Daddy pergi dulu jie." Ucap jeno pelan pada Haechan juga jisung plus mencium pipi anak mereka itu. Dan disaat bersamaan jaemin turun dari lantai dua setelah mengambil tasnya lalu diapun mendekat pada renjun yang hanya duduk dengan chenle di pangkuannya.  Jaemin lantas mendekat pada anaknya.

"Lele, bantu papa agar Mama tidak marah lagi pada papa oke?" Bisik jaemin.

"Oke papa." Jaemin tersenyum lalu mengecup pipi chubby chenle dan diapun hanya menatap renjun.

"Aku pergi dulu njun, papa pergi dulu lele." Ucap jaemin tersenyum sedangkan renjun hanya diam saja. Dengan chenle yang melambai pada jaemin. Haechan tertawa melihat tingkah keduanya, padahal sudah ada chenle tapi mereka masih saja tak berubah.

Drrtt....Drrtt...

Renjun melihat ponselnya yang berbunyi sedangkan Haechan hanya mendengarkan saja pembicaraan renjun dengan orang yang menelponnya.

"Iya ma kenapa?"

"Apa Mama dan mommy tae apa bisa membawa chenle berjalan-jalan?"

"Apa Mama yakin? Renjun takutnya nanti chenle malah rewel mencariku."

"Berikan ponselnya pada cucu Mama." Renjun memberikan pada chenle dan seketika berubah menjadi panggilan video call. Yang bahkan menampilkan winwin dan taeyong yang sedang bersama.

"Nai nai, halmonie." Teriak chenle senang.

"Hai lele. Lele mau jalan-jalan sama halmonie kan?"

"Mau halmonie."

"Tapi, Mama tak boleh ikut. Hanya lele, halmonie dan nai nai, bagaimana?"

"Apa boleh ma?" Ucap chenle melihat renjun dan renjun hanya menganggukkan kepalanya.

"Oke halmonie, nai nai." Ucap chenle senang.

"Oke sekarang nai nai dan halmonie akan segera kesana." Lalu panggilan pun selesai.

"Lele nanti jangan menyusahkan nai nai dan halmonie ya?"

"Oke ma. Sekarang ayo ganti baju lele ma." Ucap chenle tak sabar. Haechan hanya menggelengkan kepalanya karena sifat chenle yang ini sangat mirip dengan jaemin sekali.

*Baiklah, ayo " Ucap renjun lalu diapun memegang tangan chenle untuk menaiki tangga menuju kamar mereka.

Drrtt...Drrtt...

Haechan melihat ponselnya yang berbunyi dan tertera nama Mark, lalu diapun secara ogah-ogahan mengangkat telponnya.

"Ada apa hyung?" Datarnya.

"..."

"Aku tak bisa."

"..."

"Baiklah, tapi aku tak bisa lama."

"..."

"Hmm." Lalu haechanpun mematikan ponselnya dan diapun terpaksa membawa jisung dengannya karena jisung tak mau menjauh darinya saat ini. Jadi, hanya ini yang bisa dia lakukan.





















⏹⏹⏹⏹

My Parents (jaemren ft nohyuck)END?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang