抖阴社区

chapter 20

32.7K 2.1K 24
                                        

Happy reading🍒

Reva menatap Arfin, Ken dan Sam dengan pandangan serius. Mereka yang dipandang serius pun ikut diam, sepertinya ada yang penting.

"Ada apa buketu?" tanya Sam.

Wanita itu mengetuk dagunya berpikir. "Gue kayaknya ngidam deh." Mereka bertiga mengangguk, memang daritadi begitu 'kan?

"Kan emang," jawab Arfin mengangguk.

"Bukan! bukan yang tadi."

Celetuk Reva membuat mereka was-was, firasat mereka mengatakan tidak baik. Terlebih lagi sekarang wanita itu tersenyum manis, tidak! mereka menganggapnya senyuman iblis.

"Kalian mau, kan? turutin kemauan gue?" ucap Reva berharap.

Dengan ragu Ken mengangguk. "Apa aja buat buketu." Reva tersenyum mendengar itu.

"Kalian harus jadi pengemis!" ucapnya dengan mata berbinar.

Mereka bertiga diam, firasat mereka tidak ada yang salah ternyata.

"Tapi buketu, kita aja sultan. Masa iya sultan ngemis 'sih?"

Mata Reva berkaca-kaca membuat mereka panik. Refleks Arfin mengiyakan permintaan Reva membuat kedua temannya menatapnya horor. Setelah menyiapkan beberapa peralatan pengemis, mereka memakainya. Sekarang ketiga pemuda tampan itu cosplay menjadi pengemis, lebih cocoknya gelandang.

Baju robek dengan beberapa lumpur, sendal jepit bolong-bolong, rambut berantakan, wajah yang mereka beri lumpur. Tak lama Kevin dan Vian datang membawa sekresek mangga muda. Mereka berdua syok melihat itu.

"Mereka kenapa, sayang?" tanya Vian sambil duduk disebelah Reva.

"Anak lo yang mau mereka jadi pengemis."

Vian hanya mengangguk, walaupun teman-temannya menatapnya memelas. 'Yang hamilin siapa yang repot siapa!' batin mereka.

"Kamu mau ikut mereka ngemis?" tanya Vian.

Reva menggeleng. "Enggak, biar Kevin aja yang awasin. Inget! harus real ngemis," ucapnya menatap tajam teman-teman Vian.

"Oke," singkat Kevin lalu mengajak sahabatnya pergi.

"Aku kupasin mangga nya, ya?" tawar Vian diangguki Reva.

Pemuda itu mulai mengupas mangga yang ia curi tadi. Tak tau jika Reva memperhatikannya dari tadi. 'Bawaannya gue gak mau jauh dari lo,' batinnya.

"Nih."

Reva mulai memakan mangga itu, sangat manis baginya. Karena penasaran, Vian mencoba mangga itu. Beberapa saat setelahnya ia menyemburkan buah yang ada di mulutnya.

"Siapa yang nyuruh lo nyoba?" sinis Reva.

"Penasaran."

Wanita itu mengangguk lalu melanjutkan kegiatan makan nya.

                                    •••••

"Pak, bu tolong ... kami belum makan sebulan," lirih Ken saat melihat ada pasangan paruh baya.

Pasangan itu menatap mereka memelas. 'Kasihan sekali, padahal masih muda' batin mereka. Mereka memberikan dua lembar uang lima puluhan pada Ken. Sedangkan Kevin yang melihat dari kejauhan terkekeh. Sangat cocok!

"Gini amat anjir! biasanya tinggal minta bokap!" lelah Sam.

"Beban aja bangga lo!" cetus Arfin.

"Astagfirullah, murid gue jadi gelandangan. Apa ayah-ayah kalian bangkrut? sampai-sampai kalian ngemis? aduh, jangan sampai kalian keluar dari sekolah gara-gara gak bisa bayar, ya. Nanti Bapak gak ada pekerjaan lagi." Cerocos seseorang membuat mereka bertiga menoleh.

New World [TRANSMIGRATION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang