抖阴社区

Part 06

4.6K 522 75
                                        

Minhae menahan rasa perih di perutnya akibat lebam sekaligus karena ia belum makan sejak siang padahal kini telah sore. Kondisi Yuchan pun lebih buruk karena ia pun punya masalah pada lambungnya wajahnya kini sudah berkeringat banyak.

Sedangkan Jaemin dan Yuta yang telah menghukum mereka lupa pada kedua putra mereka. Keduanya masih sibuk berlatih di dalam ruang latihan bersama yang lain, jika sedang dalam begini selama dua hari penuh pun mereka tidak akan keluar dari ruangan itu.

Haechan yang tadinya sibuk mengurus lima balitanya tiba-tiba teringat pada kedua putranya untungnya anak-anaknya tengah tidur sekarang. "Ryujin, kau bilang kedua putraku sudah pulang, dimana mereka sekarang bisa kau panggilkan aku ingin bertemu" pinta Haechan pada Ryujin yang tengah membenahi selimut Dongsook.

Ryujin menggigit bibirnya pelan, nampak bingung untuk mengatakan pada Haechan. "Uhm itu, keduanya tengah dihukum oleh Yuta-ssi dan Jaemin-ssi karena tadi berkelahi di sekolah" ucap Ryujin takut-takut.

"Mereka berkelahi, kenapa?" Tanya Haechan.

Ryujin menatap Haechan lalu bercerita sesuai dengan apa yang ia lihat, bahwa Minhae dikeroyok oleh lima orang anak. Tapi apa permasalahannya Ryujin pun tidak tahu, Haechan yang mendengar penjelasan Ryujin seketika membulatkan matanya lebar.

"Bisa bantu aku turun, pakai kursi roda saja" pinta Haechan.

Dengan cepat Ryujin membantu Haechan untuk turun, mereka langsung menuju tempat Minhae dan Yuchan yang tengah di hukum berdiri. Melihat kedua putranya yang tampak lusuh dan kuyu membuat Haechan menahan air matanya yang akan terjatuh.

"Minhae, Yuchan kemari nak sudahi hukuman kalian" perintah Haechan pada keduanya. Kedua anak itu tersenyum senang saat mendengar suara Haechan dengan lemah mereka beranjak dari tempat mereka berdiri untuk menaiki tangga dan menghampiri Haechan.

Haechan dengan tegar mencoba tersenyum lembut pada keduanya, menunggu dengan sabar keduanya untuk naik namun mata Haechan membulat saat melihat langkah Yuchan yang semakin terhuyung.

"Yuchan hati-hati sayang" pekik Haechan sedikit keras, akibat suara Haechan Yuchan langsung memegangi sisi tangga dan berhenti sebentar. Namun tampaknya anak itu memang dalam kondisi terlemahnya karena kini tubuh Yuchan telah tumbang ke bawah. Minhae yang tanggap bergegas menyelamatkan adiknya.

Keduanya jatuh bersama untung baru tiga anak tangga yang mereka naiki, jika lebih tinggi lagi sudah pasti kondisi keduanya lebih parah. "YUCHAN, MINHAE" jerit Haechan keras, "Ryujin-ssi tolong periksa kondisi anak-anak ku" minta Haechan seraya menggenggam tangan Ryujin, Ryujin bergegas turun setelah mengangguk pada Haechan.

Ryujin menghela nafasnya lega saat keduanya tidak terluka hanya Yuchan keningnya nampak benjol sedikit mungkin tadi kepalanya sempat terantuk sesuatu. Yumi yang mendengar jeritan Haechan juga langsung bergegas datang bersama para pelayan yang lain, mereka semua segera membawa Yuchan dan Minhae yang tidak sadar ke dalam kamar kedua anak itu.

Haechan menggenggam tangan Yuchan dengan khawatir, belum lagi kini tubun putranya tiba-tiba panas sekali. Sedangkan Minhae untungnya tidak terluka dimanapun. Sejak kecil imun Yuchan adalah yang paling lemah, lelah sedikit saja putranya bisa pingsan dan kini setelah pulang sekolah tanpa sempat beristirahat dan mengisi perut ia sudah dihukum untuk berdiri hampir dua jam.

"Kalian keterlaluan, tanpa bertanya pada mereka kalian menghukum putra-putraku seperti ini" bisik Haechan sedih, airmatanya bahkan sudah mengalir deras sejak tadi.

Yuta keluar dari ruang latihan untuk mengecek kondisi Yuchan dan Minhae namun keduanya sudah tidak ada. "Untunglah mereka sudah pergi, kukira mereka masih berdiri" bisik Yuta lega.

Is About Haechan story IIITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang