抖阴社区

58. Pesisir Amazon

Mulai dari awal
                                        

"Kenapa balik lagi? Berubah pikiran?" Tanya Erhan santai sembari memainkan ponselnya

"Ini pasti ulah lo kan?" tuduh Zerrin berdiri dihadapan Erhan dengan hidung mungilnya yang kembang kempis pertanda dia sedang emosi tangannya meperlihatkan layar ponselnya yang menampilkan sebuah pesan.

MARMARA HIGH SCHOOL

Diberitahukan kepada seluruh siswa Marmara High School bahwa hari ini sekolah hanya setengah hari, dikarenakan para guru ada rapat dadakan.

Terima kasih

"Gak jelas, gue diem dari tadi" elaknya sembari melirik tak minat pesan itu

"Gak usah ngelak, Lo pasti nyuruh kepala sekolah supaya diliburkan"

"Baca pengumumannya disitu udah jelas kalo guru mau rapat, kok jadi gue yang disalahin" sanggah Erhan

"Gak mungkin mereka rapat dadakan lo kira tahu bulat"

"Harusnya lo seneng berarti semesta dukung kita buat pergi sekarang" ujarnya

"Mentang-mentang sekolah punya kakek lo, seenaknya aja bikin pengumuman"

"Itulah gunanya kekuasaan" ujarnya sembari tersenyum manis. Bukannya meleleh melihat senyuman itu yang ada dia tambah kesal.

"Watados banget lu, pengen tak hih" seru Zerrin gemas

"Kalo mau ikut kita naik mobil gue, motor lo nanti dianterin ke rumah sama bodyguard"

"Kenapa gak mobil lo aja yang disimpen? Terus naik motor gue biar bisa liat pemandangan"

"Kalo lo gak masalah nanti ketahuan sama temen lo ya ayo"

"Iya juga ya, kok lo pinter sih"

"Kalo gue sama bodohnya kayak lo, apa jadinya anak kita nanti" ucapan itu berhasil membuat Zerrin bungkam entah karena salah tingkah atau justru sedang menahan emosi

"Kita mau main kemana?" Tanya Zerrin tepat setelah duduk disamping Erhan yang mulai mengemudikan mobilnya.

"Enaknya ke KUA dulu apa langsung bulan madu?"

"Dasar cowok ngajak nikahnya ke siapa yang dipacarin siapa" ujar Zerrin membuat Erhan diam tak berkutik

Pada akhirnya perjalanan itu dilalui dengan keheningan, hingga tetes demi tetes air hujan mulai membasahi bentala.

"Hujann hujann" teriak Zerrin tiba-tiba sontak Erhan mengerem mobilnya.

"Lo apaan sih ngagetin aja !!! perihal hujan doang hebohnya kayak lagi nonton konser" seru Erhan marah

"Berisik, cepetan maju kita nyari tempat neduh"

"Nah itu di depan ada alfaluna, ayo kita berenti dulu disana" ujar Zerrij heboh sembari meletakkan kedua tangannya diatas kepala menghalau air hujan

Erhan merasa ada yang janggal namun dia tetap mengikuti ucapan gadis itu, dia memarkirkan kendaraannya didepan minimarket kemudian turun mengikuti Zerrin yang sudah berdiri disana diantara banyak orang yang sama sepertinya ikut meneduh.

Erhan menghela nafas, ia merasa ada yang salah tapi apa? Matanya menatap tetesan air hujan yang membasahi kendaraan mereka. Hingga akhirnya ia ingat akan satu hal.

"Kita kan pake mobil, ngapain ikut neduh?" Ujar Erhan setelah tersadar akan kejanggalan yang ia rasakan

"LOH IYA BENER" Pekik Zerrin sembari menepuk jidat membuat orang-orang menatap ke arahnya

Erhan segera berlari masuk kedalam mobilnya, ia merutuki Zerrin yang membuatnya malu.

"EH ICE SUGAR TUNGGUIN" teriak Zerrin kemudian segera berlari mengikuti Erhan, namun langkahnya terhenti ketika merasakan sebuah tarikan kencang pada tasnya

Important Figuran (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang