Bismillahirrahmanirrahim
Selamat membaca
Hati hati masih banyak typo
°
°
°
°Pagi ini saat shafa sedang berjalan bersama ketiga temannya untuk mengambil sarapan. Ia mendengar banyak yang bisik bisik tentang nya. Jelas shafa bisa mendengarnya bahagia sepanjang koridor asrama banyak santri yang melihat ke arahnya dengar berbisik bisik.
"Dia padahal santri baru loh. "
"Iya, tapi udah jadi Abdi ndalme aja. "
"Paling masuk kesini jalur orang dalem. "
"Paling caper mau deketin gus kita. "
Dan berbagai bisikan bisikan yang masuk pendengarannya.
"Udah enggak usah di dengerin. " Ucap zia menenangkan.
Ia tau ini pasti karena kemarin shafa datang ke masjid bersama keluarga ndalem.
Shafa tidak menanggapi ucapan para santri. Ia tetap berjalan bersama ketiga temannya untuk mengambil sarapan.
Shafa menghela nafas nya. Ia memasuki ruang makan didepan dapur pesantren, sudah banyak santri putri disana. Dan sekarang penadang mereka juga sama banyak yang memandang sinis ke arah shafa.
"Aku salah banget ya kemaren ke masjid bareng keluarga ndalem. Sampai sampai mereka liatin aku gitu banget. "ucap shafa pada ketiga temannya.
" Enggak lah, itu hal yang paling kita tunggu tunggu. Mereka kaya gitu karena belum tau aja kamu siapa. "sahut risma sedikit berbisik.
" Udah enggak usah di masukin ke hati."ucap meira menenangkan shafa.
"Ambil makan dulu yuk. Nanti antri banget. " ajak zia karena sudah banyak santri yang mengantri untuk sarapan.
Mereka ber empat ikut antri untuk mengambil makanan. Setelah dapat mereka mencari tempat duduk.
Saat sedang menikmati sarapan masih saja terdengar bisik bisik para santri. Hal itu membuat shafa sedikit risih. Risma yang melihat shafa sedikit risih pun meletakkan sendok makannya sedikit keras hingga terdengar santri lainnya.
"Kalian tuh kenapa sih? hah! , ngapain bisik bisik. Ngomong langsung didepan orangnya kalau berani!! .jangan cuma bisik bisik doang. "ucap risma dengan keras. Sampai seisi ruangan tersebut bisa mendengar.
" Kenapa diam! Hah!, ayo ngomong lagi."ucap risma membuat beberapa orang menciut.
"Dengar ya, sampai aku denger orang bisik bisik lagi aku siram pakai kuah sup panas. " Seru risma yang berdiri sambil menunjuk santri yang ada di ruangan tersebut.
"Udah duduk, ngapain sih. " Ucap zia menenangkan risma.
Semua diam karena risma sudah dikenal dengan ucapannya yang tidak main main, karena dia juga sering bersalah karena berkelahi dengan temannya.
Shafa hanya diam saja mendengar suara risma yang memperingati para santri yang membicarakannya.
"Kalau dia enggak ganjen, enggak bakal tuh, dengan percaya dirinya jalan ke masjid dengan keluarga ndalem apalagi sampai gandeng uma Fatimah. " ucap salah satu santri yang ikut berdiri menentang Risma.

KAMU SEDANG MEMBACA
Shafa
SpiritualCerita ini murni dari pikiran dan imajinasi ku Plagiat dilarang mencuri karya !!! Cinta pada pandangan pertama itu memang nyata, seperti yang terjadi pada seorang gus dari salah satu pesantren di Jawa , yang kerap disapa gus zyen yang terkenal den...