Bismillahirrahmanirrahim
Selamat membaca
°
°
°
°
°"Mas." Suara khas bangun tidur. Membuat Gus zyen menoleh ke arah istrinya yang masih tiduran di ranjang.
"Hem." Senyum gus zyen terbit. "Sudah bangun? " Ia berjalan ke arah ranjang.
Shafa masih menyesuaikan cahaya yang sedikit menyilaukan matanya.Gus zyen dengan peka sedikit menghalangi cahaya lampu dengan telapak tangannya.
"Jam berapa? " Tanyanya dengan suara sedikit serak. Jangan tanya kenapa? Kalian tau jawabanya bukan.
"Hampir jam empat. "
"Bangun yuk. Sudah mau subuh. "
Shafa meregangkan badannya. "Sebentar.badan aku sakit, pegal juga. " Suaranya lirih karna malu.
Gus zyen tersenyum sambil mengusap kepala shafa ."maaf ya. Nanti saya usahain lebih lembut. "
"Mas! "
Gus zyen terkekeh melihat shafa malu. Padahal siapa yang semalam sok jadi penggoda.
"Mandi dulu. Tadi kamu cuma ambil wudhu. "
"Iya sebentar. "
Semalam selsai kegaitan yang mereka lakukan. Shafa mengelu lelah dan sakit. Akhirnya Gus zyen tidak memaksakan shafa langsung mandi. Tapi setidaknya harus bersih dan berwudhuk.
Iya. Shafa melakukan saran dari risma. Walau harus melalui sedikit drama yang membuat terhambat kegiatan. Karna shafa menangis tersedu. Sampai Gus zyen tidak tega dan ingin memutuskan untuk tidak melanjutkan.
Tapi shafa pikir sudah kepalang tanggung. Jadi lebih baik lanjutkan saja. Padahal Gus zyen sangat lembut. Tapi dia berulang kali menanyakan sakit tidak. Dan mengingatkan shafa jika ia terlalu kasar.
Tapi tetep saja shafa menangis di tengah jalan.
"Pinggang aku kaya mau patah. "Keluh shafa dengan bibir sedikit melengkung kebawah.
Gua zyen terkekeh samapai mendongakkan kepala. " Maaf sayang. "Ia mengecup kening shafa.
"Emmm." Shafa hendak bangkit dari tidurnya namun seketika ia menahan nafasnya lalu sedikit meringis. "Gendong" Dengan kedua tangan yang merentang. Lingkar mata yang memerah ingin menangis, dan bibir yang melengkung kebawah. Sukses membuat Gus zyen tertawa.
"Jangan ketawa!" Kesal shafa memukul dada Gus zyen. "Ini juga gara gara kamu ya, mas! "
Gus zyen berhenti tertawa lalu memeluk istri tercintanya dan mengecup puncak kepala shafa. "Iya sayang. Maaf ya. "
Dengan sigap Gus zyen menggendong shafa menuju kamar mandi.
"Perlu bantuan? "
"Enggak! "
Dengan sigap shafa Mendorong Gus zyen dan segera menutup pintu kamar mandi. Membuat Gus zyen terkekeh.

KAMU SEDANG MEMBACA
Shafa
SpiritualCerita ini murni dari pikiran dan imajinasi ku Plagiat dilarang mencuri karya !!! Cinta pada pandangan pertama itu memang nyata, seperti yang terjadi pada seorang gus dari salah satu pesantren di Jawa , yang kerap disapa gus zyen yang terkenal den...