Bismillahirrahmanirrahim
Kalau ada typo langsung tandai
Selamat membaca
°
°
°
°
°Dua minggu kini berlalu. Gus zyen dan shafa sama sama saling memperbaiki komunikasi mereka. Ya walau belum ada titik terang tetang masalah Gus zyen.
Shafa mencoba mengerti. Ia tidak akan se agresif seperti sebelumnya. Shafa akan pelan pelan mencari tau sendiri. Jika kenyataan itu benar,shafa siap pergi dari kehidupan suaminya dengan membawa buah hati mereka.
Maka dari itu sebaiknya tidak ada yang perlu mengetahui kehamilannya untuk saat ini. Jika rumah tangganya saja masih belum jelas.
"Mau aku bantuin enggak? "
Dengan senyum manisnya Gus zyen menggelengkan kepalanya. "Enggak perlu sayang. "
Kini mereka sedang memasak mie instan. Tengah malam banyangkan saja siapa yang mau makan di tengah malam seperti ini jika bukan karna shafa menginginkannya.
Shafa sedikit merasakn kram di perutnya. Ia mendesis dan memegangi perutnya.
"Kenapa? " Tanya Gus zyen panik.
"Ada yang sakit? "
Shafa tersenyum "enggak.Cuma pegel. "
"Yakin? "
Hanya anggukan kepala yang shafa berikan pada sang suami. Berharap suaminya itu percaya.
Sambil menuangkan mie yang sudah matang. "Mau makan di sini apa di atas?"
" Aku mau di atas. "
"Hm? "
"mau di atas. "
"Bahasa kamu ambigu. Sayang. " ujar Gus zyen dengan tersenyum.
"Apa sih. Pikiran kamu aja yang ke mana mana. "
"Aku mau makan di atas. "
"Iya iya. Oke "
~~~
Ustadzah bunga beserta bebrapa ustadzah saling melirik.mereka terkejut dengan apa yang mereka temukan.
"Ini lemari milik siapa? "tanya ustadzah bunga.
" Apa salah satu dari kalian? "
"Bukan ustadzah. Pemiliknya sedang piket di ndalem. " jawab zia dengan menunduk. Entahlah apa yang ustadzah bunga temukan. Mereka bertiga tidak tau.
"Siapa? "
"Milik shafa, ustadzah. "
Beberapa ustadzah menahan nafasnya. Sedikit tidak percaya dengan barang temuannya. Namun ini di lemari milik shafa. Apa mungkin?.
Beberapa santri putri mengintip lewat pintu. Karna penasaran kenapa ustadzah bunga saat merazia kamar itu lumayan lama. Ternyata ada yang tidak beres.

KAMU SEDANG MEMBACA
Shafa
SpiritualCerita ini murni dari pikiran dan imajinasi ku Plagiat dilarang mencuri karya !!! Cinta pada pandangan pertama itu memang nyata, seperti yang terjadi pada seorang gus dari salah satu pesantren di Jawa , yang kerap disapa gus zyen yang terkenal den...