ᖭི༏ᖫྀ ⋆ 𝘴ᥱᥣ⍺𝗆⍺t 𝗆ᥱ𝗆ᖯ⍺c⍺ ༊ .˚。⋆
Rintikan hujan terdengar begitu deras di pagi hari, petir yang menggelegar di tambah angin kencang yang menerpa pepohonan.
di dalam mansion yang sangat megah terdapat keluarga besar yang tengah berkumpul dengan riang dan gembira, walau cuaca di pagi hari sangat dingin namun mereka tak merasa kedinginan karena penghangat ruangan disini.
"siapa yang ingin membantu mama membuat kue?" tanya ervina yang tengah memakai celemek bermotif bunga.
viani langsung mengangkat tangannya ke atas, "ADE! ADE MAUU MAMA" jawab viani begitu semangat.
ervina tertawa kecil melihat ke arah putrinya yang bersemangat. "hahaha baiklah, mari membuat kue coklat" ajak ervina dan langsung di angguki oleh viani.
selain viani, vearin juga ikut serta dalam membuat kue untuk keluarga nya. ervina menyuruh vearin dan viani untuk membaluri adonan dengan tepung.
viani menatap telapak tangannya yang penuh dengan tepung, bibir nya melengkung ke atas, matanya menatap sang kakak yang berada di samping nya. "kak vea lihat ade"
saat vearin menoleh, viani buru-buru menempelkan telapak tangannya di pipi vearin, "hahahaa" tawa viani menggelegar di dapur mansion.
"wahh berani sekali? terima ini yah" vearin yang sudah sadar bahwa dirinya sedang di jahili pun tersenyum misterius, "terima ini" telapak tangan nya yang sudah di baluri tepung kini mendarat tepat di hidung, kedua pipi serta kening viani.
viani mengedipkan matanya beberapakali, matanya menatap vearin dengan polos, setelah itu dia langsung membalas menaruh tepung di kening vearin.
viani berlari menjauhi vearin dengan tawa yang mengudara, "ahahaha~ muka kak vea sepelti olaf hahaha"
viani terus berlari dan vearin terus mengejar dari belakang, seluruh orang yang berada di mansion ikut tertawa dan tersenyum melihat nona, putri, cucunya tertawa lepas seperti itu.
viani menoleh ke depan, "KAK NONO TOLONG ADE" viani berteriak sangat kencang, ekspresi panik membuat nya terlihat menggemaskan.
viani mempercepat tempo berlari karena vearin sudah berada di belakang nya. "kenapa kak vea cepat sekali?" viani bergumam dengan tatapan bingung.
"mau kemana hayo? ade tidak bisa lari sekarang"
viani menoleh ke belakang, gawat. kakak nya sudah sangat dekat dengannya, mata viani menangkap seorang pria dengan sweater rajut bewarna coklat. "aaaaaaaa daddy tolong ade, kak olaf sedang mengejal ade"
hap
viani mendarat tepat di gendongan vernon, "daddy ayo kabul, daddy kabull!!" pintah viani dengan suara panik.
vernon terkekeh kecil melihat kepanikan putrinya, dia bisa melihat ke depan dimana putrinya juga berlari dengan tergesa-gesa.
"tidak daddy, jangan biarkan ade pergi"
vernon kelimpungan, apa yang harus dia lakukan sekarang? vernon tak bisa melakukan apapun kecuali tersenyum kaku.
viani menggoyang-goyangkan tubuh vernon, berharap sang daddy akan langsung berlari menjauhi kakak nya. "aaaaaaaa daddy ayo kabull!! kalau tidak, ade nanti akan di gelitiki kak veaa" viani memohon dengan wajah memelas nya yang sialnya sangat imut.
"AAAAAAAA" viani berteriak sangat kencang karena tubuhnya berhasil di gendong oleh vearin.
viani memberontak dalam gendongan vearin karena tangan nakal vearin yang terus menerus menggelitiki bagian pinggang milik viani. "ahahahahaa sudah kak vea hahahaha"

KAMU SEDANG MEMBACA
Little Girl
Teen Fiction???'? ???? ?? ?????! Viani. bocah cadel yang berumur enam tahun harus hidup sebatang kara di sebuah gubuk kumuh yang hampir rubuh. bocah malang yang hidupnya bergantung dengan barang rongsokan yang ia kumpulkan dari pagi hingga menje...