Pemeran utama belum tentu bahagia, karena takdirnya hanya bisa ditentukan oleh Tuhan lewat si penulis
Seorang gadis yang menyembunyikan laranya ,tetap tersenyum meski Atma yang sebenarnya hancur, tidak peduli mimpi yang harus dikubur ,karena kebahag...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jangan menyuruhku untuk berhenti, karena jalan ku sudah terlanjur hancur untuk sekedar diperbaiki" . . . . . <•••••>
Langkah kaki seorang model terkenal itu kini berjalan keluar dari gedung fashion milik mamanya, siapa lagi kalau bukan Jennie rubyla Cavano, putri kedua dari pasangan hyesa dan Jarko
Kini langit terlihat sudah hampir gelap dan gadis itu mulai memasuki mobil ber merk Porsche Taycan hitam mahal itu, namun dimobil jennie masih berkutat dengan ponselnya sampai ia menemukan satu berita yang sempat memuncak dari tadi pagi
*Perusahan JVN milik Cavano berhasil mencapai puncak dan menjadi perusahaan paling unggul tahun ini*
"Bukankah perusahaan ini sudah hampir bangkrut?"
Setelah melihat itu, Jennie pun dengan segera menekan gasnya untuk membuat mobil itu melaju di jalan besar
Pada saat yang sama, rose juga sedang melihat berita itu dan kini ia sedang berusaha menghubungi jaezo kekasihnya yang sampai saat ini tidak ada kabar bahkan laki laki itu juga tidak masuk kampus
*Persaingan panas antara Cavano dan varez, tapi tahun ini pencapaian itu di raih oleh Cavano dengan persentase yang hanya beda tipis!*
Rose menghembuskan nafasnya, "pasti dia sangat sedih sekarang, selama ini aku melihatnya selalu bekerja keras", ucap rose pada diri sendiri yang kini merasa kasihan pada jaezo
Tok tok tok
"Nona rose...", rose menoleh kearah bibi son yang memanggil nya, "semuanya sudah di bawah untuk makan malam nona"
"Kak Jen?"
"Nona Jennie juga baru sampai dan langsung keruang makan", rose mengangguk dan segera beranjak dari kasurnya untuk makan malam bersama keluarga nya
Kini meja makan itu hening dengan suara dentingan sendok yang bersahutan, 5 orang tanpa kehadiran si bungsu membuat dinner itu terasa tidak lengkap
"Lisa dimana?", tanya hyesa tiba tiba dan itu membuat Jarko menoleh kearah istrinya, "apa kalian tau?"
"Kami-"
"Mungkin dia dirumah temannya ma..", potong Jarko dan itu membuat Jennie mengernyit curiga
"Oh iya pa, aku dengar perusahaan papa yang hampir bangkrut itu kembali bangkit lagi", ucap Jennie
Jarko yang mendengar itu tersenyum, "tentu, JVN company kan?", Jennie mengangguk, "papa memang berniat ingin membangkitkannya kembali"
Hyesa menatap suaminya dengan curiga dan sedikit tidak percaya, bagaimana bisa perusahaan yang hampir gulung tikar itu bisa bangkit dalam sekejap
"Kenapa papa berniat ingin membangun kembali perusahan itu?, papa kan sudah banyak cabang perusahaan, seharusnya papa memberikan kesempatan pada pengusaha pengusaha baru untuk bisa berhasil, karena saingan mereka itu seharusnya bukan tingkat papa lagi"