抖阴社区

Lima Puluh Tujuh : Teror Disekolah

Mulai dari awal
                                        

Semuanya kaget mendengar teriakan Ashel. Kecuali Aran yang sudah tau bahwa selama ini Angel di teror.

"Teror?" Ulang mereka bersamaan

"Sampai ke sekolah? Jadi selama ini lo diteror tapi cuma dirumah, dan untuk kali ini doang disekolah?" Greesel menyimpulkan maksud Ashel

Angel mengangguk

"Dari pada saling menyalahkan, mending kita cek cctv sekolah! Ini sekolah elit nggak mungkin ngga ada cctvnya" Ujar Ashel melirik sekilas Indah

"Nah, gue setuju nih. Tumben otak lo encer!" Lucas merangkul Ashel.

"Dih, gue itu aslinya emang pinter. Cuma ya nggak diasah aja jadinya bego!"

°°°°°°

"Cctv di kelas MIPA 1 sudah lama rusak dan belum sempat diperbaiki."

Angel menggeram menahan amarahnya yang tertahan saat tau bahwa harapan satu-satunya sudah pupus.

Merasakan ponselnya bergetar pertanda pesan masuk. Ia merogoh saku bajunya, Angel mengambil benda pipih itu.

089875xxxxx
Bagaimana dengan hadiah ku kali ini? Mengejutkan bukan?

"Anjing!" Umpat Angel saat kembali nomor asing yang berbeda mengiriminya pesan.

Me
Bacot, pengecut!

089875xxxxx
Aku tak sabar untuk target kedua ku. Mau tau dia siapa?

Me
Jangan coba-coba!

089875xxxxx
Tapi aku ingin, jadi akan ku coba!

Me
Sialan lo bajingan!

Angel mematikan telfon nya. Mengusap wajah kasar, ia benar-benar pusing memikirkan teror yang semakin mengancam ini.

"Kayaknya bener yang ngelakuin teror ini bukan satu orang yang sama. Soalnya, kalau satu orang yang sama, seharusnya dia bilang target ke tiga" Monolog Angel mengingat-ingat.

Yang pertama ci Shani. Kedua, Freon. Zee tidak dihitung karna orang itu gagal.

Jadi..

Siapa target selanjutnya? Sebenarnya ia salah apa? Mengapa ia sampai diteror sebegini parahnya?

°°°°°°°°

Bel pulang berbunyi, Angel dengan cepat membereskan buku-bukunya yang bergerak diatas meja.

"Lo kerumah sakit lagi?" Tanya Greesel disebelahnya yang juga ikut beres-beres.

Angel mengangguk, "Iya"

"Yaudah, semoga Freon cepet sadar ya, gue pulang dulu" Angel mengangguk tersenyum samar

Setelah kepergian Greesel, Angel berjalan keluar kelas.

"Angel?" Panggil Ashel membuatnya menghentikan langkah. Angel menoleh melihat Ashel yang berjalan kearahnya. Dibelakang gadis itu ada Indah.

"Gue bilangin ke papi ya masalah teror ini? Gue takut makin parah. Atau gue suruh papi buat bilangin ke om Arsen"

Angel menghela nafas pelan. "Yaudah, terserah lo" Angel rasa papanya tau sesuatu, tapi mengapa papanya hanya diam? Haduh, memikirkan itu saja sudah membuat Angel pusing.

Angel's Rebelians [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang