Draken memejamkan mata untuk menenangkan diri. Para kapten dan wakil kapten Toman dalam hati merasa bersalah karena tidak berada di sisi Takemichi saat itu.
"Dimana aku? Kenapa aku tidak bersama Takemichi saja?" Chifuyu bergumam.
"Aku benar-benar merasa menjadi teman yang buruk." Lanjutnya yang diangguki oleh teman-temannya di Toman.
"Ayo kita lanjutkan saja video sebelumnya."
Semua orang setuju dan video sebelumnya kembali diputar.
Keadaan menjadi hening karena Takemichi tidak menjawabnya.
"Kau tahu, Mikey-kun? Sebelum aku bertemu denganmu atau Toman, aku hanya seorang pengecut." Takemichi mulai mengayunkan ayunannya pelan dengan masih berdiri dan berpegang pada rantai di kedua sisi tubuhnya. "Aku kabur karena takut dengan Kiyomasa dan meninggalkan teman-teman Mizo Middle-ku. Aku pergi dan mengabaikan penderitaan mereka, karena aku hanya berpikir untuk menyelamatkan diriku sendiri."
"Itu bukan salahmu, Takemichi." Akkun bergumam pelan, diangguki oleh ketiga temannya.
"Bukan salahnya jika dia ingin menyelamatkan dirinya sendiri. Jujur saja, aku juga sering memikirkannya. Hanya saja kita tidak bisa." Takuya menyahut.
Empat orang itu kembali menatap layar.
Ayunan berderit kecil setiap Takemichi menggerakkannya. Mikey tetap menunduk, mendengarkan semua cerita Takemichi dalam diam.
"Tapi setelah melakukan perjalanan waktu untuk pertama kalinya, aku tahu aku harus melawan. Jika aku hanya diam, tidak akan ada yang bisa berubah. Sampai akhirnya aku bertemu denganmu dan juga Toman."
Takemichi mengayun semakin cepat. Senyum manis merekah di bibirnya yang membuat Mikey terpana.
"Sejak bertemu dengan kalian, hidupku benar-benar berubah. Aku punya lebih banyak teman, aku bisa melihat persahabatan kalian semua, juga kesetiaan satu sama lain. Tapi, yang paling penting semua hal itu benar-benar membuatku percaya jika tidak ada yang perlu ditakutkan selama kita memiliki satu sama lain." Takemichi menunduk. Safir hitam dan biru bertatapan. "Aku benar-benar bahagia bisa mengenal kalian. Karena setidaknya, aku tidak kesepian seperti kehidupanku dulu."
Takemichi kembali tersenyum semakin lebar. Tubuhnya mengayunkan ayunan itu kembali, sedikit lebih cepat dari sebelumnya. "Itulah kenapa aku ingin semua orang mendapatkan masa depan yang baik, dan itu termasuk kau, Mikey-kun."
"Takemitchy." Mikey berbisik, menatap layar dengan seksama. Mata hitamnya terlihat sedikit bercahaya.
Keheningan melanda selama beberapa menit sampai Takemichi berhenti mengayun.
"Hup!"
Takemichi melompat turun setelah ayunannya berhenti. Anak laki-laki berusia sepuluh tahun itu berdiri di depan Mikey dengan kedua tangan di belakang punggung.
"Aku tahu rasanya kesepian, harus berusaha untuk tetap kuat padahal kita juga sudah lelah. Kau sudah mengubah hidupku, Mikey-kun. Mengubahku menjadi lebih berani dibanding sebelumnya. Itulah sebabnya, aku juga ingin kau mendapatkan masa depan yang baik. Kita semua, bersama-sama. Aku tahu sendirian itu tidak menyenangkan."
Keduanya saling menatap. Hembusan angin menerbangkan surai keduanya, juga jubah merah yang masih Takemichi kenakan.
"Sekarang kita disini, bersama. Apapun alasannya, kita pasti bisa memperbaiki semuanya, Mikey-kun. Kita akan menyelamatkan semua orang dan memastikan mereka mendapatkan masa depan terbaik." Takemichi mengulurkan tangan kanannya, menatap Mikey dengan senyum yang tak pernah luntur. "Jadi, apa kau mau membantuku melakukan itu semua, Mikey-kun?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Watching; Restart
RandomSemua orang dibuat bingung saat mereka tiba-tiba berada di sebuah ruangan luas dengan puluhan kursi berjejer menghadap ke sebuah layar yang sangat lebar. ?Reaction to my fanfict; Restart (Omegaverse) ?Karakter diambil dari Arc Tiga Dewa(saat per...
4.Restart: Mine
Mulai dari awal