Benar. Ini mungkin akan menjadi kesempatan terakhirnya. Tapi tidak masalah karena dia tidak sendirian. Kali ini, dia akan memastikan semua orang mendapatkan masa depan yang baik.
"Mikey, Michi kalian sudah bangun?" Suara ketukan di pintu dan panggilan Shiniciro terdengar, membangunkan Takemichi dari lamunan. Dia baru saja akan bangun namun tidak bisa karena tubuhnya dipeluk oleh Mikey dengan erat. Dia memang berakhir menginap di kediaman Sano karena paksaan Mikey.
Merasa jika dia tak bisa melepaskan diri, Takemichi hanya bisa membalas dari dalam.
"Ya, Shin-nii. Aku sudah bangun, tapi Mikey belum."
"Bisakah aku meminta tolong padamu untuk membangunkan dia, Takemichi? Aku akan membantu Emma membuat sarapan dan kita akan pergi ke rumah sakit setelah itu."
"Baik."
"Masih tidak bisa bangun pagi, huh? Manjiro?" Shinichiro menggeleng pelan melihat tingkah adiknya di layar.
Mikey hanya mendengus pelan sembari memakan Taiyaki yang baru saja dia dapatkan dari Draken.
"Mikey-kun, bangun! Ini sudah pagi."
Mikey hanya bergumam kecil dan memeluk Takemichi semakin erat. Takemichi hanya bisa menghela nafas lelah.
"Mikey, ayo bangun! Kita harus pergi ke rumah sakit hari ini."
"Manjiro!"
Mikey langsung membuka matanya. Dia menatap Takemichi selama beberapa saat dan kemudian tersenyum cerah.
"Selamat pagi, Takemitchy!" sapanya.
"Dia sengaja! Aku yakin dia sengaja!" Baji mendengus pelan. Draken dan Mitsuya tertawa pelan sementara anggota Toman yang lain mengangguk setuju dengan perkataan Baji.
"Ada masalah?" Mikey tersenyum lebar, menatap Baji yang kini berdecak pelan.
Takemichi terlihat terkejut dengan wajah memerah. Sapaan Mikey membuat jantungnya tanpa sadar berdebar kencang.
"Ki-kita harus bangun, Mikey-kun."
Mikey mengangguk malas dan mulai melepaskan pelukannya dari Takemichi. "Ayo, Mikey-kun. Bangun!"
Takemichi berusaha menarik lengan Mikey karena anak itu terlihat kembali memejamkan matanya.
"Kucing pemalas." Celetukan Izana mengagetkan Sano bersaudara, jelas tidak menyangka jika Izana akan ikut bergabung dengan pembicaraan.
Mikey tanpa sadar mengangkat kedua sudut bibirnya, tersenyum pada sang kakak. "Terserah aku, Aniki."
Izana menatapnya, mendengus pelan sebelum kembali mengalihkan pandangannya ke layar.
"Baik-baik. Aku bangun." Mikey terlihat bangun dengan malas. Tiba-tiba, dia mendaratkan satu kecupan di pipi Takemichi yang membuat si biru terkejut.
"Ciuman selamat pagi."
"Woah! Pelanggaran! Mereka jelas anak di bawah umur!" Ran berteriak. Akan tetapi kalimatnya tidak selaras dengan tawa yang ia keluarkan.
"Shin-nii, Mikey sudah berani mencium seseorang! Marahi dia, Shin-nii!" Emma berdiri sembari berpegang pada kursi di depannya, berteriak pada sang kakak tertua.
"Kau masih anak-anak, Mikey!" Tegur Shinichiro.
"Tapi umurku kan delapan belas sebelum aku kembali ke masa lalu, Shin!" Mikey menjulurkan lidahnya, lalu tersenyum penuh kemenangan saat melihat kakaknya terdiam.

KAMU SEDANG MEMBACA
Watching; Restart
RandomSemua orang dibuat bingung saat mereka tiba-tiba berada di sebuah ruangan luas dengan puluhan kursi berjejer menghadap ke sebuah layar yang sangat lebar. ?Reaction to my fanfict; Restart (Omegaverse) ?Karakter diambil dari Arc Tiga Dewa(saat per...
6.Restart: Because He's Takemitchy
Mulai dari awal