Jangan lupa vote & comment nya ya
.
.
.
Wonwoo melangkah perlahan, menjaga jarak namun tetap memastikan pandangannya tidak lepas dari Ji Yeon yang berjalan di depannya. Langkah kakinya terukur, seperti seorang penjaga yang enggan meninggalkan tugasnya. Sementara itu, Ji Yeon terus berjalan tanpa menoleh, namun hatinya mulai terusik oleh keberadaan pria itu.
Setelah beberapa saat, Ji Yeon berhenti mendadak, membuat Wonwoo terhenti juga. Gadis itu membalikkan tubuhnya dengan tatapan tegas, meskipun wajahnya masih terlihat pucat dan lemah.
"Berhenti mengikutiku!" katanya, suaranya terdengar lebih lantang dari yang ia niatkan. "Aku bisa pulang sendiri."
Wonwoo memiringkan kepalanya sedikit, sebuah senyuman tipis menghiasi wajahnya. "Aku hanya memastikan kau tidak salah alamat," jawabnya santai, nada bicaranya membuat Ji Yeon mengernyit. "Dan kalau-kalau kau pingsan di jalan, setidaknya aku bisa menolongmu." Tambahnya dengan nada menggoda, meskipun matanya memancarkan ketulusan.
Ji Yeon menghela napas pelan, mencoba menahan senyum kecil yang hampir muncul di wajahnya. "Aku baik-baik saja," katanya dengan suara yang lebih lembut, berusaha menegaskan bahwa dirinya tidak membutuhkan pengawasan seperti anak kecil. Tapi di dalam hatinya, ada rasa hangat yang tidak ia sangka.
Wonwoo tidak bergerak, tatapan matanya mengisyaratkan keteguhan. "Aku tahu kau baik-baik saja," katanya akhirnya. "Tapi aku tetap akan memastikan kau sampai dengan selamat."
Ji Yeon mendesah, merasa lelah untuk terus berdebat. Dia tidak ingin menghabiskan energi untuk meyakinkan seseorang yang keras kepala seperti Wonwoo. Akhirnya, dia mengalihkan pandangannya dan kembali melangkah tanpa berkata apa-apa. Wonwoo pun menyusul, kini berjalan sejajar dengannya.
Angin sore bertiup lembut, menyapu wajah mereka dengan kesejukan. Jalanan terasa sunyi, hanya ada langkah kaki mereka yang bergema di trotoar. Sesekali, rambut Ji Yeon tergerai ke wajahnya, dan ia menyibakkannya dengan gerakan halus. Wonwoo melirik gadis itu, memperhatikan setiap detail kecil yang membuatnya tampak rapuh namun kuat di waktu yang sama.
Tidak ada kata yang terucap di antara mereka, hanya kehadiran yang saling mengisi kekosongan. Ji Yeon tahu bahwa Wonwoo tidak akan pergi sampai ia benar-benar masuk ke rumah sakit. Dan meskipun ia tidak mengakuinya, rasa aman yang ditawarkan pria itu membuat hatinya terasa lebih ringan.
"Kenapa kau melakukan ini?" Suara Ji Yeon memecah keheningan yang menggantung di antara mereka. Dia menoleh ke samping, mendongak untuk menatap pria yang berjalan di sebelahnya. "Kenapa kau peduli padaku?" Nada bicaranya lembut, tetapi penuh dengan rasa ingin tahu.
Wonwoo terdiam sejenak, mencoba merangkai kata. Dia mengangkat bahunya sedikit, memasang ekspresi seolah pertanyaan itu tidak terlalu berat. "Entahlah," jawabnya dengan ringan, namun ada sesuatu yang ia sembunyikan di balik kata itu. Setelah jeda singkat, dia melanjutkan, "Aku merasa kita pernah bertemu sebelumnya."
Langkah Ji Yeon terhenti tiba-tiba, dan Wonwoo mengikuti. Gadis itu memutar tubuhnya, menatap wajah pria itu dengan seksama. Matanya yang tajam menelusuri setiap lekuk wajah Wonwoo, seolah mencari kebenaran di balik perasaan familiar yang pria itu ungkapkan. Wonwoo, meskipun terlihat tenang, merasa sedikit canggung di bawah tatapan itu. Namun, dia dengan cepat menyembunyikan kegelisahannya.
"Kenapa kau menatapku seperti itu?" Wonwoo mencoba memecahkan atmosfer yang tiba-tiba berubah intens. "Apa kau memang pernah bertemu denganku?"
"Ya." Jawaban Ji Yeon singkat, tapi tegas. Wonwoo membeku sejenak, napasnya tertahan. Namun sebelum dia sempat berkata apa-apa, Ji Yeon melanjutkan, "Aku ingat. Kita pernah bertemu di depan rumahku. Kau berkunjung untuk mencari ayahku."

KAMU SEDANG MEMBACA
Past Ending || OC x Jeon Wonwoo x Choi Seungcheol
Fanfiction?? DON'T COPY! THIS STORY IS PURE MY IMAGINATION?? . . . Ji Yeon terperangkap dalam kesepakatan gelap yang dibuat ayahnya-terjerat bersama pria penuh kekuasaan yang dingin dan berbahaya. Hidupnya berubah menjadi permainan kekuatan, di mana dirinya h...