Tepat seperti yang dikatakan Wonwoo, hari itu datang lebih cepat dari yang Ji Yeon bayangkan. Matahari sore yang meredup seolah menjadi pertanda buruk, memantulkan cahayanya ke kamar Ji Yeon yang temaram. Ji Yeon duduk di atas ranjang, memandangi kosong lantai kamarnya. Kepalanya penuh dengan percakapan terakhirnya bersama Wonwoo, setiap kata yang pria itu ucapkan terus berputar di benaknya. "Polisi akan mendatangimu..." Kalimat itu terdengar seperti ancaman yang tidak terelakkan, dan kini perasaannya seperti dihantui bayangan sesuatu yang mengerikan.
Lamunannya terhenti ketika suara panggilan dari luar kamar membuatnya tersentak.
"Ji Yeon, ada orang yang ingin bertemu!" suara ibunya terdengar dari balik pintu, membuat dada Ji Yeon berdebar keras. Dia mencoba merapikan dirinya, tapi tangan yang gemetar membuat usahanya terasa sia-sia.
Dengan langkah ragu, Ji Yeon membuka pintu kamarnya. Di ruang tamu, dua pria berpakaian rapi berdiri dengan wajah serius. Salah satu dari mereka, pria bertubuh tinggi dengan rambut pendek rapi, melangkah maju. "Nona Ji Yeon?" tanyanya dengan suara tenang, tapi ada nada otoritas yang tidak bisa diabaikan.
Ji Yeon hanya mengangguk, menahan napas.
Kedua pria itu mengeluarkan kartu identitas mereka dan memperlihatkannya padanya. "Kami dari kepolisian. Ada beberapa hal yang perlu kami bicarakan dengan Anda terkait penyelidikan yang sedang kami lakukan," ujar pria kedua, yang bertubuh lebih kecil namun dengan sorot mata tajam yang membuat Ji Yeon merasa seperti terpojok.
"Apakah ini tentang Ayah saya?" tanya Ji Yeon, suaranya bergetar tanpa bisa ia kendalikan.
Pria pertama mengangguk kecil. "Kami membutuhkan kerja sama Anda untuk membantu menyelesaikan kasus ini," katanya. Tapi Ji Yeon bisa merasakan ada sesuatu yang lebih besar dari sekadar permintaan kerja sama. Tatapan mereka begitu tajam, seperti mencari tahu apakah dia tahu lebih banyak dari yang seharusnya.
Ji Yeon menelan ludah, tangannya mulai berkeringat. "Tentu... tentu saja. Apa yang perlu saya lakukan?" tanyanya dengan hati-hati.
"Kami hanya ingin menanyakan beberapa hal. Bisa kita lakukan di sini, atau di tempat yang lebih kondusif jika Anda merasa lebih nyaman."
Kata-kata mereka terdengar sopan, tapi Ji Yeon merasa seperti jaring yang perlahan mengurungnya. Dia menatap ibunya yang berdiri di sudut ruangan, terlihat cemas namun tidak tahu harus berkata apa. Dengan napas yang terasa berat, Ji Yeon mempersilakan mereka duduk. Namun, di dalam hatinya, ia tahu—ini adalah awal dari sesuatu yang lebih besar, sesuatu yang mungkin tidak akan pernah sama lagi.
Salah satu polisi, pria bertubuh lebih kecil dengan sorot mata tajam, membuka buku catatan kecilnya dan menatap Ji Yeon dengan serius. "Kami memahami bahwa ini mungkin sulit bagi Anda, Nona Ji Yeon," katanya dengan nada lembut tapi tegas. "Tapi kami perlu mendapatkan kejelasan tentang insiden saat Anda dan ayah Anda disekap. Bisakah Anda menceritakan apa yang terjadi pada malam itu?"
Ji Yeon menunduk, jemarinya meremas ujung sweaternya dengan gelisah. Ingatan itu, meski buram, tetap terasa menyakitkan. Namun, dia tetap tak bergeming, tak satu pun kata keluar dari bibirnya. Keheningan panjang itu membuat suasana ruangan terasa semakin menekan.
Polisi yang satunya, pria bertubuh tinggi, mencoba mendekati dengan pendekatan berbeda. "Kami juga ingin tahu, apakah Anda mengenali seseorang yang mungkin terlibat dalam penyekapan itu? Apakah Anda melihat wajah mereka, atau mendengar sesuatu yang bisa membantu?"
Ji Yeon akhirnya mengangkat kepalanya, menatap mereka dengan tatapan kosong. "Saya tidak mengingat apa-apa," katanya pelan, suaranya hampir seperti bisikan.
Pria bertubuh kecil itu bertukar pandang dengan rekannya sebelum melanjutkan. "Kami menemukan sesuatu yang mungkin bisa membantu Anda mengingat," katanya sambil mengeluarkan sebuah amplop cokelat dari tasnya. Ia mengeluarkan foto dari dalam amplop itu, lalu menyerahkannya kepada Ji Yeon.

KAMU SEDANG MEMBACA
Past Ending || OC x Jeon Wonwoo x Choi Seungcheol
Fanfiction?? DON'T COPY! THIS STORY IS PURE MY IMAGINATION?? . . . Ji Yeon terperangkap dalam kesepakatan gelap yang dibuat ayahnya-terjerat bersama pria penuh kekuasaan yang dingin dan berbahaya. Hidupnya berubah menjadi permainan kekuatan, di mana dirinya h...