"Gue yakin Guardian pasti stalking IG lo, baik akun pribadi maupun akun Little Fortune. Makanya dia bisa tahu lo ada di taman kota sama lagu kesukaan lo," kata Rania, sambil menyantap risol mayonya dengan lahap.
"Gue juga kepikiran itu," sahut Shreya sambil mengaduk-aduk es teh manisnya dengan sedotan, suara es batu beradu pelan dalam gelas.
Rania memajukan tubuhnya, ekspresinya serius. "Lo sempat screenshot siapa aja yang lihat story lo nggak?"
Shreya mengangguk, tangannya bergerak mengambil ponselnya dari meja, membuka galeri, dan menunjukkan tangkapan layar yang sudah ia simpan. "Nih, yang lihat story di Little Fortune kebanyakan followers yang gue nggak kenal. Ada beberapa yang gue kenal, tapi cuma anak-anak ekskul mading sama beberapa cewek di sekolah ini. Terus, yang lihat story di akun pribadi gue sih nggak banyak."
Rania mengerutkan kening, mencoba menghubungkan petunjuk. "Kalau dari daftar cowok yang ikut O2SN, ada nggak yang lihat story lo?"
Shreya mengangguk kecil. Ia memindai kantin yang cukup sepi, mereka sudah di sana karena sedang jam kosong. Setelah memastikan keadaan aman, ia membuka tangkapan layar di ponselnya lagi. "Ada. Hito, Adnan, sama Firman."
"Kaivan nggak ada?" tanya Rania, menyebut nama kandidat yang selama ini paling mencurigakan bagi mereka.
"Enggak. Gue nggak follow-followan sama dia," jawab Shreya. Dia memang jarang mem-follow teman-teman sekolahnya terutama yang cowok kecuali mereka memulai duluan.
Rania mengangguk pelan, masih mencoba menghubungkan fakta. "Kalau sama Adnan lo udah follow dari lama?"
Shreya mengangguk lagi. "Udah. Dia kan temen sekelas gue waktu SMP."
"Serius?" Rania tampak terkejut. "Dia udah kenal lo dari lama, Adnan bisa banget jadi Guardian."
Shreya menggeleng, ekspresi ragu menghiasi wajahnya. "Kayaknya nggak mungkin, Ran. Gue tahu banget Adnan. Lagian dia juga udah punya pacar."
Rania mendengus. "Yah, kan siapa tahu, Sey. Lo tuh semua kandidat dibilang nggak mungkin."
Shreya meringis. "Lagian gue rasa Guardian nggak akan stalking IG gue pakai akun aslinya."
Shreya terdiam sejenak, pikirannya melayang. Jika Guardian memang menyukainya dalam diam, kemungkinan besar dia akan stalking menggunakan akun samaran, terutama kalau dia mengintip di akun Instagram Little Fortune. Shreya cukup yakin akan hal itu-karena ia sendiri pernah melakukan hal yang sama.
Senyumnya getir saat ia teringat bagaimana dirinya membuat akun Instagram khusus dengan tema jualan es krim, lengkap dengan username @sweetandscoop. Tujuannya cuma satu, stalking akun Garda yang selalu di-private. Tapi sayangnya, usaha itu tidak membuahkan hasil. Boro-boro di follback di-approve saja tidak.
"Itu masuk akal," kata Rania, membuyarkan lamunan Shreya. "Coba cek followers lo, ada akun olshop atau akun random yang mencurigakan nggak?"
Shreya tertawa kecil. "Ada beberapa akun olshop yang follow, tapi masa gue DM satu-satu, 'Kamu Guardian ya?' Guardian pasti udah antisipasi hal kayak gini. Cari dia lewat IG nggak akan banyak membantu."
Rania menghela napas panjang, menyandarkan tubuhnya ke sandaran kursi. "Lo bener juga. Terus sekarang gimana? Kita stuck di sini aja."
Shreya menggigit sedotannya, pikirannya sibuk mencari solusi. "Mungkin kita coba trik lama lagi. Gue nulis surat buat dia dan kita intai loker gue. Itu cara paling gampang buat tahu siapa dia. Tapi semoga dia nggak tahu rencana ini."
Rania tersenyum lebar, matanya penuh semangat. "Yup, patut dicoba ulang, Sey!" katanya sambil melahap suapan terakhir risol mayonya.
***

KAMU SEDANG MEMBACA
Enchanted Letters
Teen FictionBagi Shreya, tidak ada yang lebih rumit daripada perasaan sukanya pada Garda, bintang voli sekolah. Kecerobohan fatal yang pernah dilakukannya pada Garda sepertinya telah menimbulkan kesan buruk di mata cowok itu, sehingga Shreya selalu pesimis pera...