Lee Felix, seorang model terkenal dengan kecantikan yang memikat, memiliki dua sahabat yang begitu posesif terhadapnya. Lee Minho, pria setampan pahatan patung dewa Yunani, dan Hwang Hyunjin, sosok yang tampak seperti pangeran dari dunia webtoon.
Ba...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Felix terbangun perlahan, masih bisa merasakan kehangatan tubuh seseorang yang memeluknya erat. Hyunjin. Pria itu masih tertidur pulas di sampingnya, lengannya melingkar protektif di pinggang Felix, seolah tidak ingin melepaskannya sedetik pun. Felix tersenyum kecil melihat wajah damai sahabatnya itu. Ia mengangkat tangannya, mengusap pipi Hyunjin dengan lembut sebelum perlahan-lahan mencoba melepaskan diri dari pelukannya.
Dengan hati-hati, Felix menyingkirkan tangan Hyunjin yang masih erat menggenggamnya. Butuh beberapa usaha sebelum akhirnya ia berhasil bangkit dari tempat tidur tanpa membangunkan pria itu. Hyunjin bergumam pelan dalam tidurnya, tapi tetap tidak terbangun. Felix menghela napas lega, lalu beranjak menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
Setelah lebih dari tiga puluh menit, Felix keluar dari kamar mandi dengan handuk melilit di kepalanya, rambutnya masih sedikit basah. Ia sudah mengenakan pakaian yang rapi, setelan kasual yang nyaman, cocok untuk aktivitasnya sebagai model hari ini. Sebelum keluar kamar, Felix melirik Hyunjin yang masih terlelap.
Sebenarnya, ia bisa saja membangunkan pria itu, tapi melihat bagaimana wajah Hyunjin tampak begitu damai dalam tidurnya, Felix memutuskan untuk membiarkannya beristirahat lebih lama.
Dengan langkah ringan, ia keluar dari kamar dan menuju lantai bawah. Aroma makanan yang sedap langsung menyambutnya, membuat perutnya berbunyi pelan. Felix terkikik kecil sebelum melangkah ke arah dapur. Seperti yang sudah diduganya, Minho sedang sibuk menyiapkan sarapan.
Felix tersenyum, lalu tanpa ragu berjalan mendekat dan melingkarkan tangannya di pinggang Minho dari belakang, memeluknya erat.
"Selamat pagi, hyung" gumamnya dengan nada manja.
"Apa yang sedang hyung masak?"
Minho yang awalnya terkejut hanya menghela napas sebelum menoleh ke belakang.
"Pagi, Lixie." Ia melirik rambut Felix yang terlihat masih setengah basah.
"Kamu bahkan belum selesai mengeringkan rambutmu, dasar."
Felix terkikik sebelum menjulurkan lidahnya. "Itu bukan jawaban dari pertanyaanku, hyung," protesnya sembari mengeratkan pelukannya.
Minho hanya tersenyum kecil. "Aku membuat omelet keju dan pancake. Ada juga jus jeruk," jawabnya santai sambil mengaduk adonan pancake.
Felix mengangguk dengan mata berbinar. "Wah, terdengar enak! Lixie tidak sabar ingin mencobanya!"
Minho hanya terkekeh kecil sebelum kembali fokus pada masakannya. Setelah beberapa saat, ia melirik Felix yang kini duduk di meja makan.
"Hyunjin sudah bangun?" tanyanya santai.
Felix menggeleng. "Belum. Dia masih tidur nyenyak, jadi lixie membiarkannya istirahat lebih lama," jawabnya sambil mengayun-ayunkan kakinya di bawah meja.
Minho hanya mengangguk kecil, tapi sebelum ia bisa kembali sibuk dengan sarapannya, Felix tiba-tiba bertanya dengan nada ragu.
"Hyung..." Felix menggigit bibirnya sejenak, seolah ragu untuk melanjutkan.