抖阴社区

21

861 110 43
                                        

Sudah hampir seminggu sejak berita perpindahan Felix, model ternama dan wajah berbagai brand fashion eksklusif meledak di media

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah hampir seminggu sejak berita perpindahan Felix, model ternama dan wajah berbagai brand fashion eksklusif meledak di media. Nama Lee Felix menggema di seluruh platform, menjadi trending utama, disertai beragam spekulasi. Namun, seperti biasa, Minho turun tangan. Ia memerintahkan tim medianya untuk membungkam kabar yang tak diinginkan. Berita yang tersebar kini hanya satu narasi resmi: Felix pindah karena perlakuan kasar dari manajemen lama, dan keinginannya untuk berkembang lebih bebas di bawah agensi baru. Dan jelas semuanya kebohongan.

Sementara itu, di studio utama agensi Hyunjin, Han Jisung yang kini terpaksa menjadi manajer pribadi Felix masuk dengan langkah aneh. Cara ia berjalan agak canggung, dan wajahnya tampak penuh dengan kekesalan yang tertahan.

Hyunjin yang tengah memeriksa sketsa konsep pemotretan Felix, mendongak sekilas, lalu menyipitkan matanya.

“Ada apa denganmu?” tanyanya curiga, menatap langkah pincang Jisung yang jelas tak biasa.

Tanpa peringatan,

PLAKK!

Sebuah tamparan mendarat di lengan Hyunjin.

“Hei sialan! Kau gila?! Apa kau pikir bisa seenaknya-”

“Kau bajingan!” potong Jisung, rahangnya mengeras,

“Bagaimana bisa kau membuat kesepakatan bodoh dengan serigala jadi-jadian itu, haa?!”

Hyunjin menaikkan satu alisnya, bingung namun masih tetap terlihat tenang.
“Apa yang kau bicarakan?”

“Jangan berpura-pura bodoh, Hyunjin,” geram Jisung, menarik kerah baju Hyunjin, tak peduli sekalipun dengan siapa hyunjin.

“Kau tau betul apa yang kulakukan dengan Seungmin bukan bagian dari ini! Bangchan memang menyetujuinya,.. Tapi pria sialan itu?! Dia....dia memperkosaku, brengsek!”

Mata Hyunjin menyipit, lalu berkata dengan nada dingin.
“Kau… ditusuk?”

Jisung langsung melemparkan tatapan membunuh, lalu mendesis,
“Bukan hanya ditusuk. Aku bahkan dibanting, dikendalikan, dibungkam, dan sialnya... aku menikmatinya setengah mati!” Ia menggeram, membalikkan badannya dan menjambak rambutnya sendiri frustrasi.

“Dan… meskipun aku Dominan… Bangchan... dia stigma, Hyunjin. Dia jelas bukan manusia normal.”

Hyunjin hanya mengedikkan bahunya acuh, lalu kembali pada catatan konsep di tangannya.

“Lagian, itu bukan sepenuhnya ideku. Aku hanya menyarankan. Yang membuat kesepakatan adalah lino hyung,” jawab Hyunjin santai, lalu menyeruput kopi dinginnya.

“What...jadi bukan kau?” gumam Jisung, terpaku.

“Tapi kau dapat Seungmin kan?” sambung Hyunjin.

Jisung mendengus kasar.
“Ya. Tapi harga diriku jatuh. Kau tak tau bagaimana... Rasanya saat kau ditusuk paksa sialan.”

Hyunjin menyeringai lalu bertanya.
“Bagaimana rasanya?” bisiknya sinis.

No One Else But Us Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang