抖阴社区

Chapter 08

1.5K 290 5
                                    

Beberapa hari telah berlalu dan tidak ada kemajuan apapun yang terjadi setelah pulangnya M/N dari rumah sakit. Tidak, mungkin ada.

Jinwoo, sosok yang merupakan kekasihnya meskipun dalam sebuah hubungan palsu itu terlihat begitu sibuk. Dirinya keluar setiap hari dan pulang saat malam tiba yang membuat ia tidak memiliki kesempatan untuk sekedar mendekat.

M/N sudah mengajukan diri dengan mengatakan jika ia akan membantunya dalam menyelesaikan dungeon itu. Tetapi Jinwoo menolaknya dengan tegas. Pria itu bahkan sampai menyinggung soal perbincangan mereka saat pertemuan pertama kali ini.

"Aku pun tidak akan segan jika kau berani menganggu jalan ku." Begitu katanya.

Menghela nafas pelan, ia menatap kearah luar jendela apartemennya merasa bosan karena tidak melakukan apapun. Ingin pergi keluar tetapi M/N terlalu malas, apalagi entah mengapa tubuhnya merasa tidak enak sekarang.

Sampai pandangannya menyipit, Jinwoo terlihat memasuki gerbang apartemen. "Dia baru pulang sekarang? Ini sudah jam dua malam, loh. Sebenarnya apa saja yang ia lakukan selama seminggu penuh ini?" Gumamnya.

Kakinya bergerak melangkah keluar dan menunggu tepat di depan pintu dengan menyender pada dinding sambil bersidekap dada. Ia mendongak kala suara dari sepatu terdengar mendekat, terlihatlah Jinwoo yang berjalan disana sembari tangan dimasukan kedalam saku jaketnya.

"Kau baru pulang?" Tanyanya. Suaranya terdengar lebih tajam dan dingin dari biasanya.

Menaikan sebelah alisnya, tanpa beban Jinwoo mengangguk, "hm."

"Di pagi buta begini?! Sebenarnya apa saja yang kau lakukan didalam dungeon itu?! Kau bahkan terlihat berantakan!" Katanya kesal dengan tanggapan Jinwoo yang malah menatapnya tajam.

"Kau melihatnya dengan jelas. Jadi tolong jangan membuat masalah lainnya." Menghembuskan nafasnya, ia mendekat dan meletakan tangannya dikepala M/N, "masuklah dan tidur. Angin malam tidak baik untuk tubuhmu."

Ia berlalu begitu saja setelah mengatakan hal tersebut tidak peduli jika M/N kini menatapnya runyam. Tangannya yang terangkat mengambang di udara saat Jinwoo menutup pintu acuh tanpa berbalik menatapnya. Dia terasa dingin.

Menggelengkan kepalanya, pikiran itu ia enyahkan jauh-jauh. Mungkin ia kelelahan pikirnya sebelum memutuskan untuk masuk kembali. Untuk kali ini, ia akan menuruti perkataan Jinwoo yang memintanya istirahat karena jujur dirinya juga merasa lelah.

Keesokan harinya, matahari terbit dengan cerah. M/N bangun dan merenggangkan tubuhnya dilanjut membuka gorden dan juga jendela membiarkan udara segar pagi hari memasuki kamarnya. Ia juga sedikit melakukan olahraga ringan, tubuhnya terasa kaku karena jarang sekali digerakan akhir-akhir ini. Selain makan dan mandi, dia hanya tetap duduk lalu berguling diatas kasur.

Gabut memang anaknya.

Menyeka wajahnya yang basah dengan handuk putih, ia melirik kearah tempat sampah yang sudah penuh. Menghela nafas pelan, "aku harus membuangnya." Gumamnya.

Mengambil jaket untuk menutupi tubuh atasnya yang hanya dilapisi oleh kaos putih tanpa lengan, ia keluar dengan lesu sambil menenteng keresek sampah ditangannya.

"Selamat pagi, M/N-san."

M/N berbalik menatap pada Jinah yang tersenyum manis menyapanya. Gadis itu sudah rapih dengan seragam sekolah yang terpasang di tubuhnya, rambutnya di ikat ala ponytail. Kesan pertama M/N pada Jinah adalah dia, gadis yang ramah dan hangat.

Rasanya berbanding terbalik dengan Jinwoo yang terasa dingin dan irit bicara baginya.

Ia membalas dengan senyuman yang serupa hingga matanya menyipit manis, "selamat pagi, Jinah. Kau mau berangkat sekolah?" Tanyanya basa basi.

Sincerly (Sung Jinwoo x M. Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang