TL: Aninsane
***
Beep-beep-beep![...Ah! Tinggal 60 detik lagi sebelum siaran kembali dimulai!]
Begitu suara peringatan memenuhi panggung, emotikon di layar TV kepala pembaca acara itu kembali muncul.
[Baiklah, semuanya! Mari kita berikan yang terbaik sampai akhir!]
[Tuan Roe Deer, Anda sebaiknya kembali ke podium.]
"...Baik."
[Kita mulai! 10, 9, 8...]
Pembawa acara melanjutkan hitungan mundur, menatap ke kamera seperti biasa.
Tapi, sepertinya percakapanku tadi meninggalkan kesan buatnya, karena dia tidak lagi sebersemangat sebelumnya.
'Bagus.'
Pondasi rencanaku sudah terbangun.
Aku mengangguk pada pembawa acara dan kembali ke podium.
Dan beberapa saat kemudian.
[Sekarang! Tn. Musang!]
[Akhirnya saatnya untuk memberikan jawaban Anda!]
Acara pun dimulai kembali.
[Apakah Tn. Musang akan menjadi anggota paduan suara yang selanjutnya?]
Supervisor Park Minseong tampak sudah menerima nasibnya. Ekspresinya sudah seperti orang yang pasrah dengan apa pun yang terjadi.
Aku melihatnya menggerakkan bibir dengan cepat ke arahku.
—Terima kasih.
Apa yang dia katakan? 'Terima kasih sudah membantuku bersiap-siap...' Tidak, tunggu. Biarkan aku bicara dulu!
Aku menggerakkan bibirku untuk membalasnya.
—Berikan jawaban yang benar.
"......?!"
Supervisor Park menatapku seolah aku sudah gila.
Aku mengerti.
'Dibakar hidup-hidup mungkin lebih baik daripada menjadi alat musik hidup yang hanya bisa mengulang kata-kata terakhir yang kau ucapkan sebelum kepalamu dipenggal...'
Tapi kita perlu melakukan ini.
Supervisor Park, masih kebingungan, menggelengkan kepala dan melirik ke Asisten Manajer Eun.
Dia juga mengangguk.
[Tn. Musang? Anda punya 3 detik.]
"Ah! Umm, ya. Aku akan memberikan jawabanku..."
Supervisor Park memejamkan matanya erat-erat dan berteriak,
"Nomor 4, terbakar!"
[Oooooh!]
Saat rekaman suara penonton bergemuruh,
Aku akhirnya melihatnya.
Flap—
Di sudut panggung yang lampunya telah padam, sesuatu muncul.
Sebuah kartu pos.
Kartu pos aneh yang kami gunakan untuk memasuki tempat ini.
Aku teringat percakapanku dengan Kepala Divisi Lee Jaheon tepat sebelumnya.
"Jadi, Kepala Divisi, Anda bilang kita bisa menggunakan peralatan itu untuk mengakses cerita hantu melalui suatu benda?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Got Dropped into a Ghost Story, Still Gotta Work [Bahasa Indonesia]
Horror[Fan-translation novel Bahasa Indonesia] Original: Got Dropped into a Ghost Story, Still Gotta Work by Baek Deok-su _?_?_?_?_?_?_?_?_ LOWONGAN KERJA -Dibutuhkan cepat- Perusahaan Spesialis Cerita Horor Daydream Inc. (Ltd.) Keuntungan-Langsung diteri...