抖阴社区

Tak Semua Pelukan Berniat Menenangkan

16 0 0
                                        

"Tak semua yang memelukmu ingin kau tenang, sebagian hanya ingin tahu di mana titik lemahm­­u."

Malam mulai larut saat mereka kembali dari McD. Lampu ruang tengah posko sudah dimatikan, hanya cahaya temaram dari dapur yang masih menyala samar. Lanny duduk di meja panjang, tangannya menopang dagu sambil menatap kosong ke arah dinding.

Kimmy berdiri di dekat pintu, helm di tangan. "Lan," panggilnya pelan.

Lanny menoleh, sedikit lambat. "Hm?"

Kim menyelipkan rambut ke belakang telinga. "Aku mau ke tempat Nanda bentar, ya. Nggak enak tadi ninggalin gitu aja."

Lanny diam beberapa detik. Matanya tertuju pada helm di tangan Kim. Perasaan aneh mulai menyelinap, bikin dadanya sesak pelan-pelan. Awalnya dia pikir Kim dan Nanda cuma temenan. Tapi malam ini, entah kenapa, rasanya beda. Dia nggak pengen Kim pergi.

"Jam segini?" tanyanya pelan.

Kim mengangguk. "Iya. Tenang aja, aku bawa motor kok. Nggak bakal lama."

Kim mengangguk. "Iya. Tenang aja, aku bawa motor kok. Nggak bakal lama."

Dari arah dapur, Lizhy baru keluar sambil minum air putih. Ia sempat melirik sekilas ke arah Lanny yang masih diam, lalu mendekat pelan.

"Lanny" Lizhy nyenggol pelan bahunya. "Kamu khawatir banget, ya?"

Lanny spontan menoleh, tapi nggak langsung jawab. Matanya masih ngikutin Kim yang udah mulai melangkah ke luar.

Lizhy angkat alis, setengah senyum. "Tumben kamu segelisah ini cuma karena Kim mau keluar sebentar."

Lanny berusaha menetralkan ekspresi, tapi senyumnya kaku. "Enggak, cuma jalannya sepi aja."

Lizhy nggak komentar lagi, tapi pandangannya jelas penuh makna. Seolah dalam hati, dia berkata: "Iya, bukan cuma soal jalan sepi, kan?"

Kim tersenyum ke arah mereka dari ambang pintu. "Tenang aja, aku hati-hati. Nggak bakal lama."

"Ya udah..." ucap Lanny akhirnya.

Kim pamit dan melangkah keluar. Suara motornya terdengar di halaman, lalu perlahan menjauh, hilang di ujung jalan.

Sepuluh menit berlalu.

Lanny masih duduk di tempat yang sama, menatap kosong ke arah pintu. Lizhy duduk di sofa sambil memeluk bantal, mengawasi Lanny diam-diam dengan senyum tipis di bibir.

Tiba-tiba, suara motor terdengar lagi. Mendekat. Lalu berhenti.

Pintu terbuka cepat. Kim muncul lagi, masih dengan helm di tangan dan jaket yang belum sempat dibuka. Napasnya sedikit terburu-buru.

"Kim?" Lanny berdiri, bingung. "Kenapa balik?"

Kim menatapnya lama, lalu akhirnya bicara. "Aku nggak jadi pergi."

Lanny berkedip. "Kenapa?"

Kim melangkah masuk pelan. "Aku tahu kamu nggak ngomong apa-apa, tapi aku bisa lihat kamu khawatir. Dan entah kenapa, aku juga ngerasa nggak tenang ninggalin kamu sendirian malam ini."

Lanny terdiam. Hatinya seperti dikejutkan, tapi dengan cara yang hangat.

"Jadi, yaa daripada maksain diri pergi, mending aku di sini aja," lanjut Kim sambil duduk kembali di kursi yang tadi.

Lizhy menyandarkan diri ke sofa, nyengir kecil sambil bergumam, "Akhirnya ada yang nggak jadi kabur juga"

Lanny hanya tersenyum pelan, pipinya memerah.

COMPLICATED (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang