抖阴社区

                                    

Namun mereka tidak tahu apa yang ustadzah bunga dan yang lain temukan.

"Kita bawa saja dulu. "

Yang lain hanya mengiyakan ucapan ustadzah bunga. Mereka perlu membawa barang tersebut. Karna ini mungkin akan menjadi masalah yang sedikit besar dan mungkin bisa menggemparkan pesantren. Karna sepertinya baru kali ini , hal ini terjadi di lingkungan pesantren.

"Kalian istirahat. Kami permisi. "

Ketiga teman shafa penasaran apa yang ditemukan para ustadzah keamana. Tapi zia sedikit takut. Apa mungkin bukti kehamilan shafa?pikirnya.

"Ustadzah, apa kita panggil sekarang saja. "

Ustadzah bunga menggeleng. "Kita perlu membicarakan ini dengan lurah pondok. Agar mereka yang mengambil keputusan, jika sedikit sulit. Kita akan bawa masalah ini langsung ke ndalem. "

"Ini sedikit sulit. Tolong jangan sampai ada santri yang mengetahui. Ini aib. "

"Nggeh."

"Kita ketempat lurah pondok sekarang. Saya tidak ingin semua masalah ini ditunda tunda. "

Beberapa ustadzah keamana berjalan menuju. Tempat lurah pondok.

"Kita bawa ke ndalem saja. Saya sedikit takut kalau harus memutuskan sendiri. Ini masalah berat ustadzah bunga. " Ujar lurah pondok tersebut.

"Tapi jangan sekaran ini sudah malam. Abah dan ummah butuh istirahat. "

"Saya setuju. Besok pagi kita ke ndalem. Takut kalau siang abah ada acara di luar."

"Kula nderek njenengan mawon ustadzah."

"Mau saya atau ustadzah bunga yang menyimpan bukti ini. "

"Ustadzah saja. Saya rasa tempat ini lebih aman dari jangkauan para santri. "

~~~

Pagi harinya ustadzah bunga dan lurah pondok putri mendatanginya ndalem. Mereka hanya berdua.

Karna tidak ingin membuat heboh para santri yang penasaran kenapa pihak keaman dan lurah pondok sampai berbarengan ke ndalem pasti ada masalah yang sedikit besar.

Bahkan sekarang banyak santri yang penasaran karna keduanya bersamaan ke ndalem.

"Pasti ada masalah besar deh. "

"Belum tentu. Kali aja mereka di undang untuk hal lain. "

"Tapi dari pengalamanku di sini hampir delapan tahun. Jika pihak keamana dan lurah pondok bersamaan ke ndalem pasti ada hal besar yang akan terjadi. "

"Masa sih. "

"Tunggu saja. Biasanya sih gitu. "

"Alah paling mentok mentok. Ada yang ketahuan tuker tukeran surat sama santri putra. "

Begitulah opini para santri yang melihat keduanya berbarengan ke ndalem.

"Assalamu'alaikum."

Shafa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang