Gretta Quinley harus menyandang gelar Duchess of Valtor atas paksaan kakaknya. Mengubur semua impiannya untuk menjadi Ratu di masa depan bersama sang kekasih, Putra Mahkota Kekaisaran Douglas.
Gretta pikir menikah dengan Duke Fredric Caradoc of Val...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🥀🥀🥀
Pesta perayaan kemenangan yang diraih oleh Kekaisaran Douglas, telah berakhir beberapa hari yang lalu. Tidak dikit bangsawan yang memilih untuk meninggalkan istana saat keesokan harinya, tapi sebagai Jenderal yang memiliki tanggung jawab besar dalam perlindungan kekaisaran, Fredric perlu melakukan rapat selama beberapa hari. Ia harus memastikan pemulihan dari perang tersebut.
Sebagai seorang Duchess, Gretta tentu tidak akan banyak berkomentar mengenai keputusan Fredric untuk menetap beberapa hari. Ia tahu dengan pasti bahwa dirinya tidak akan pernah bisa memiliki Fredric sepenuhnya. Bahkan, Fredric akan selalu menjadi milik Kekaisaran dan rakyat.
"Kau bisa pulang lebih dahulu. Aku akan mengirim pasukan terbaik untuk mengawal kepulanganmu."
Fredric yang mengetahui kisah panjang antara Gretta dan Egbert tentu tidak akan mau keberadaan Gretta mengganggu pikirannya. Semakin lama Gretta berada di istana, maka Egbert akan semakin memiliki banyak waktu untuk mencuri kesempatan.
Bukan hanya karena takut sepasang mantan kekasih tersebut kembali bertemu dan jatuh cinta , Fredric juga mengkhawatirkan kenyamanan Gretta. Ia tahu dengan pasti bahwa Gretta memiliki jadwalnya sendiri untuk beristirahat dan menghabiskan waktu dengan semua kegiatan yang disukainya, namun berada di sini membuat Gretta harus menghadiri semua pertemuan nona bangsawan. Jika pertemuan tersebut hanyalah membahas hal-hal santai selayaknya perempuan yang menyukai alat rias dan makanan, maka Fredric tidak akan khawatir, tapi para nona bangsawan ini justru saling menjatuhkan satu sama lain dengan kalimat manisnya. Walau sebenarnya, Fredric memiliki kediaman sendiri yang berada di ibu kota, pada acara seperti ini sangat tidak mungkin meninggalkan istana.
Hingga akhirnya, hari ini tiba. Fredric telah menyelesaikan seluruh tugasnya dan memilih untuk kembali ke Duchy. Hanya beberapa saat, setelahnya ia akan kembali ke ibu kota untuk bertugas.
"Kau akan tertulis dengan baik di sejarah kekaisaran Douglas" ujar Issac dengan sorot bangganya. Ia tahu, bahwa darah seorang Valtor tidak akan pernah mengecewakan kekaisaran. Ia tahu itu dengan pasti, tapi setiap kali ia berhadapan langsung dengan netra selegam malam itu, Issac tidak akan berhenti memuji dan merasa bangga.
"Sebuah kehormatan untuk saya," ujar Fredric sembari menundukkan kepalanya sejenak tanda memberi hormat.
Gretta yang sejak tadi berdiri tepat di samping Fredric pun ikut tersenyum bangga. Pria yang diagungkan di medan perang maupun di kekaisaran itu telah memikat hatinya secara perlahan.
"Pernikahan Egbert dan Ornella akan berlangsung tidak lama lagi. Aku harap kau bisa datang sebagai keluarga Egbert." Permintaan Issac kini terdengar seperti seorang paman yang meminta keponakannya untuk hadir. Ia tahu bahwa Fredric mungkin tidak akan memenuhi undangan tersebut, tapi keberadaan Gretta membuatnya yakin beberapa perubahan bisa terjadi.