Got Dropped into a Ghost Story, Still Gotta Work [Bahasa Indonesia]

Chapter 22.1

Di saat panik itu—

“Urgh!”

Seseorang kena tangkap.

“Aaack… ugh…”

Orang bertopeng bison jatuh.

‘Sialan.’

Tanpa menoleh, aku cepat-cepat nyentuh koin di sakuku dan memanggil sarung tangan. Aku lempar beberapa koin 500-won untuk bikin tangan bayangan transparan di udara.

Whoosh.

Tangan bayangan itu melesat ke depan dan mendorong kepala salah satu maskot yang menjijikkan.

“Lari!”

Si karyawan baru dari tim Y, yang nyaris kena, bangkit sempoyongan dan langsung lari.

“Huff… ha… m-makasih…”

“Nanti aja!”

Nggak ada waktu buat obati luka. Alat khususku juga nggak bakal berguna sekarang!

Tangan bayangan itu bakal menghilang kalau lewat jarak tiga meter…

Rasa sakit menusuk muncul di tangan kiriku.

"..!!!"

Aku hampir jatuh, menggenggam tangan dan menahan jeritan. Rasanya kayak tanganku dipres berduri, dihancurin, dan dilelehkan sekaligus.

Alat khusus!

Aku langsung sadar. Tangan bayangan yang kubuat pasti baru aja dihancurkan oleh mulut atau tentakel maskot itu.

Dan saat itu juga, aku sadar kelemahan alatku: kalau tangan bayangan dihancurkan, rasa sakitnya bakal kurasain juga!

Tapi nggak ada waktu buat teriak. Aku lari sekencang-kencangnya.

“Itu dia!”

Tujuan kami kelihatan.

Gerbang besar.

Dicat warna-warni, bergaya taman hiburan seperti biasa...

[FANTASYLAND (GERBANG BARAT)]

Cuma hiasan.

Sebuah gerbang dekorasi yang ditempel di tembok kastil yang mengelilingi sisi barat taman hiburan.

“Ketutup!!”

“Masuk dari bawahnya!”

Aku langsung menyelinap di bawah gerbang hiasan dan menoleh ke belakang. Dua orang lainnya langsung nyusul: asisten manajer regu A dan karyawan baru regu Y.

Si peneliti, yang ada paling belakang, posisinya bahaya banget…

“Sialan, cepet gerak!”

“Ugh!”

Duk.

Si peneliti mendorong asisten manajer regu A, pakai momentum itu untuk menyelamatkan dirinya sendiri.

"...!"

Tubuh si asisten manajer yang kecil langsung nabrak maskot.

[MATI!]

Lendir hitam-merah dari maskot yang meleleh setengahnya langsung menetes ke tubuhnya.

"АААННННН!"

Hiss.

Suara daging yang terbakar menggema di telingaku.

“Asisten Manajer!”

Anggota elit Tim A itu tertindih maskot yang bentuknya udah berubah banget, tubuhnya gemetar tak terkendali.

Wajahnya, kelihatan sebagian dari balik topeng kupu-kupu, udah melepuh dan rusak. Matanya nunjukkin kalau dia udah pasrah—tatapan orang yang tahu dirinya nggak bisa diselamatkan.

Begitu mata kami saling bertemu—

“Kuku!”

Aku berteriak.

“Asisten Manajer, kukumu—sini!”

Di saat yang sama, aku julurkan tangan kiriku. Mata asisten manajer regu A membelalak, dan dia menjulurkan jari telunjuknya.

Jleb!

Kukunya terlepas dan tertancap di tengah telapak tanganku.

"...!!"

Tapi aku nggak mengerang sedikit pun.

‘Tadi juga udah sakit banget!’

Mengabaikan rasa sakit itu, aku genggam kukunya erat dan menarik dia ke arahku.

Whoosh.

Dengan suara pendek, tubuh bertopeng kupu-kupu itu tertarik ke depan, nyaris lolos dari rahang menganga dan lendir maskot yang menjijikkan itu.

“Haah… haaaah…”

“Huff… huff…”

Kami semua jatuh di bawah lengkungan gerbang, ngos-ngosan.

Tepat di depan kami, deretan maskot kelinci yang penuh lendir, seolah menangis darah, berdiri bengong dengan mata kosong, membeku seperti ditahan oleh penghalang tak terlihat.

“Gah!”

Kelihatannya seperti ada dinding tak kasat mata yang menahan mereka.

===

Cheerful Theme Park User Guide (Berlaku hingga Dark Exploration Records #64)

5- Nikmati berbagai zona!

Kalau warna maskot atau wahana berubah, berarti kamu udah masuk zona baru.

Sayangnya, maskot dari zona lain nggak bisa masuk zona baru.

Ucapkan selamat tinggal dengan bahagia!

===

***

TL: Aninsane

Huaaa Soleummm sini aku peluk 😭😭😭. Brutal banget episode yang ini... Kasihan sakit banget itu pasti, tapi Soleum tegar (⁠╥⁠﹏⁠╥⁠)

Next Episode: Kamis, 5 Juni 2025