Happy Reading💐
Beberapa hari setelah berhasil mengukur jari Darren secara diam-diam dengan bantuan Aresh, Theodore duduk di kafe kampus bersama temannya-Beny , teman seangkatannya yang kuliah di jurusan desain produk dan juga jago bikin kerajinan tangan. Mereka duduk agak di pojok, jauh dari keramaian.
"Jadi lo beneran mau ngelamar?" tanya beny sambil nyeruput kopi, suaranya sedikit tak percaya.
Theodore mengangguk pelan. "Iya. Udah waktunya, ben. Gua... udah ngga mau jalanin hari-hari yang setengah-setengah lagi, gua udah tahu dia orangnya."
Beny menatap Theodore serius, lalu tersenyum. "Oke. Jadi, kita mulai dari desain, lo mau model cincin kayak gimana? Simpel, atau yang ada ukirannya?"
"Simpel, tapi elegan. Kalau bisa, ada sentuhan personal, sesuatu yang kalau dia lihat, dia langsung tau itu dari aku."
Beny mengambil tablet-nya dan mulai mencorat-coret beberapa sketsa. "Gue bisa bikin model cincin dengan ukiran kecil di bagian dalam. Mungkin... lo mau masukin inisial kalian? Atau tanggal kalian pertama kali ketemu?"
Theodore berpikir sebentar, lalu tersenyum tipis. "Tanggal pertama kali dia nerima gua jadi babysitter-nya Aresh, Itu awal semuanya."
"Oke, noted." Beny mengetik sesuatu. "Mau pakai batu permata ngga?"
"Kayaknya engga, Cincin polos aja. Tapi mungkin pake emas putih, Soalnya kulit Darren terang, cocok sama tone itu."
Beny mengangguk. "Sip, gua bakal bantu buat desainnya, terus rekomendasiin pengrajin langganan gua juga. Nanti gua kabarin kalau desainnya udah jadi."
"Thanks banget, ben."
"Lo yakin dia bakal bilang iya?"
Theodore menatap jendela, mata sedikit menerawang. "Yakin, mungkin dia bakal gugup, atau panik sebentar. Tapi jawabannya... gua rasa udah ada di caranya dia lihat aku tiap hari."
Beny diam sebentar, lalu senyum. "Gue doain lancar, Bro. Ini momen besar."
Theodore mengangguk. "gua mau bikin lamarannya juga ngga biasa, ngga terlalu rame, tapi berkesan, Intim, tapi nggak kaku."
"Punya tempat khusus yang lo pikirkan?"
"Punya, tempat pertama kali dia nungguin Aresh main di taman, dan gua jagain dari jauh. Dia kira gua ogah-ogahan waktu itu. Padahal agua cuma takut deketin dia."
Beny ketawa. "Romantis juga lo ternyata."
Theodore ikut tertawa kecil. "Buat dia, iya."
----------
see you again💗

KAMU SEDANG MEMBACA
Engineered To Babysit (Teedew/Dewtee) [END]
Romance--Theodore, mahasiswa teknik mesin tingkat akhir, sedang di ambang putus asa. Tugas akhir mangkrak, laptop rusak, dan uang di rekening nyaris habis. Semua usaha sampingan sudah dicoba, tapi tetap tak cukup buat bayar kuliah semester depan. Di teng...