抖阴社区

Chapt 24

110 15 2
                                        

Yeonjun mengayuh sepedanya menuju sekolah. Ia sesekali menoleh ke belakang, merasa ada yang kurang—tak ada Yushi atau Beomgyu yang biasa duduk di boncengannya. Hampa.

Begitu melewati gerbang sekolah, matanya tanpa sengaja menangkap sosok Yushi yang baru turun dari mobil. Tanpa berkata apa-apa, Yeonjun segera mengalihkan pandangannya dan memarkirkan sepeda jauh dari tempat biasa.

Dari dalam mobil, sang sopir menyaksikan pemandangan itu dan mendesah pelan.

“Tuan muda, apakah Anda bertengkar dengan Tuan Yeonjun?” tanyanya pelan.

Yushi mengepalkan tangannya, menahan amarah yang sulit dijelaskan. “Tidak. Hanya... sedikit kesalahpahaman. Wajar dalam sebuah hubungan, kan? Tak semuanya harus berjalan sesuai keinginanmu.”

Sopir itu mengangguk ragu. “Ya. Tapi saya sangat berharap kalian bisa berbaikan.”

“Paman,” Yushi menoleh tajam, “apa kau sudah menemukan informasi tentang Jeno Hyung?”

“Belum, Tuan. Tapi saya akan berusaha lebih keras.”

“Pastikan kau memang berusaha.” Nada suaranya tajam, dingin.

---

Dari balik pintu kelas, Yushi menatap Yeonjun yang duduk sendiri, diam, matanya sesekali melirik ke samping—seolah mencari seseorang. Ia menarik napas dalam.

“Yushi!” panggil suara dari belakang. Donghyun berdiri di sana, menunduk.

“Aku... minta maaf karena sudah menuduhmu,” ucapnya pelan.

Yushi tersenyum kecil. "Tak apa, aku sering sekali mengancammu, jadi wajar saja kau mencurigaiku."

"Ah ya, apa kau putus dengan Yeonjun? Kalian jarang bersama akhir-akhir ini."

Yushi menggigit bibir bawahnya. Ia tidak tahu bagaimana mendefinisikan hubungannya sekarang.

“Aku harus mempertahankannya,” gumamnya, hampir tak terdengar.

Ia bergegas pergi sebelum matanya benar-benar basah.

Donghyun menatap punggung Yushi yang menjauh.

“Yushi... apa yang sebenarnya kau sembunyikan?”

Ia melangkah ke kelas dan langsung menghampiri Yeonjun.

“Kenapa kau mempermainkan Yushi? Kalau memang ingin putus, bilang saja!”

Yeonjun tertawa kering. “Dia yang tak mau melepaskanku. Kau sendiri, dulu menyebutnya iblis. Sekarang kau membelanya?”

“Aku hanya... tak mengerti. Kenapa perasaanmu bisa berubah secepat itu?”

Yeonjun berdiri, menatap Donghyun tajam. “Kau tak tahu rasanya dibohongi oleh orang yang kau cintai. Kupikir dia tulus. Tapi ternyata, aku hanya alat balas dendam untuk menghancurkan orang lain.”

Donghyun terdiam. Ia menyadari, jika dirinya di posisi Yeonjun, ia mungkin akan melakukan hal yang sama.

---

Sementara itu, di rumah duka, Beomgyu berdiri di depan foto Sungchan yang tersenyum dalam bingkai. Udara dingin menggigit. Di matanya, hanya ada rasa sesal.

Sungchan meninggal karena mencoba membantu menyelidiki kecelakaan yang menimpa dirinya. Dan sekarang, semuanya terlambat.

Seorang pria berpakaian hitam masuk dan memberi penghormatan terakhir. Beomgyu memperhatikannya dengan seksama, seolah mengenali sesuatu dari aura pria itu.

“Permisi,” suara ibu Sungchan terdengar parau, “bukankah Anda yang membawa Sungchan ke rumah sakit?”

Pria itu mengangguk.

Shadow (Devil Beside Me) YeonGyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang